AutonetMagz.com – Sejak mulai beroperasi pertama kali di tahun 1989, Toyota Motors Phillipines (TMP) Corporation menyatakan kalau mereka sudah melampaui angka penjualan 1 juta unit di negara kepulauan tersebut. Untuk merayakannya, mereka menyiapkan sebuah model edisi terbatas untuk dimiliki oleh konsumennya di sana. Model yang dimaksud adalah sebuah Toyota Innova 1 Million Sales Edition.

Berbasis Innova yang masih dijual sekarang dengan gril yang super besar, tidak begitu banyak yang dilakukan TMP agar Innova ini kelihatan benar-benar berbeda dibanding Innova biasa. Khusus untuk edisi ini, Innova hanya tersedia dengan warna Jade Green Metallic plus roof spoiler belakang. Ada juga emblem 1 Million Sales Edition di pintu bagasi.

Sementara di interior, semuanya sama persis dengan Innova biasa, kecuali sebuah bonus berupa sistem navigasi satelit. Mesinnya? Jangan ditanya, mesin bensin 2.000 cc dan diesel 2.500 cc-nya tidak memiliki ubahan berarti, begitu pula dengan transmisinya. Sedikit juga ya perubahannya? Sepertinya kalau bahasa kasarnya, edisi ini dibuat untuk “ngabis-abisin sisa unit Innova sekarang mumpung Innova baru masih belum diluncurkan”.

Harga jual Innova ini adalah 1.208.000 Peso (355,64 juta Rupiah), lebih mahal 15 ribu Peso (4,41 juta Rupiah) dibanding Innova biasa di sana. Naik harganya memang tidak banyak, tapi apa menurutmu pantas dengan ubahan seperti itu naik harga sekitar 4,41 jutaan? Sampaikan di kolom komentar!

AutonetMagz.com – Hasil tes tabrak dari salah satu mobil yang paling diperbincangkan beberapa waktu silam, yakni Honda HR-V sudah dikeluarkan oleh badan ASEAN NCAP (ASEAN New Car Assessment Program). Lembaga yang mengurus dan menguji mobil-mobil baru untuk pasar ASEAN tersebut membeberkan kalau crossover Honda ini memperoleh hasil tes tabrak yang bagus, yakni 5 bintang, alias skor tertinggi.

Detailnya, saat dites tabrak frontal offset, HR-V spek Thailand memperoleh 15,21 poin dari maksimum 16 poin untuk perlindungan penumpang dewasa, lalu untuk perlindungan penumpang anak-anak masih lumayan dengan persentase 73%, alias bintang empat. Sementara untuk side impact test UN R95, Honda HR-V lulus dengan rating 5 dan 4 bintang yang telah disebutkan tadi.

Perlu diingat, yang diuji coba adalah HR-V versi Thailand yang fitur safety-nya cukup mumpuni, baik dari yang termurah hingga termahal. Salah satu syarat agar layak meraih skor 5 bintang adalah stability control, dan itu hadir di semua varian HR-V Thailand. Syarat lainnya kalau mau dapat 5 bintang adalah adanya seat belt reminder untuk pengemudi dan penumpang.

Dalam hal ini, minimal penumpang depan juga harus dapat seat belt reminder, dan HR-V Thailand memenuhi hal itu. Kalau HR-V di negara ASEAN lain belum tentu punya, apalagi yang spek termurahnya. Sebagai contoh, di Malaysia hanya HR-V tipe V saja yang bisa dikatakan berperingkat 5 bintang juga, karena hanya tipe itu yang punya stability control dan seat belt reminder untuk pengemudi dan penumpang depan.

Kalau di Indonesia, mungkin yang paling bisa diharapkan agar dapat HR-V berbintang 5 adalah HR-V Prestige yang paling mahal bermesin 1.800 cc. Kami lampirkan juga video tes tabrak Honda HR-V. Bagaimana menurutmu? Sampaikan di kolom komentar dan simak juga videonya!

AutonetMagz.com – Jika anda pikir hanya merek-merek yang membuat mobil normal saja yang kena efek jelek dari kesalahan pembuatan airbag oleh raksasa Jepang berlabel Takata, cari informasi lagi dan cerna sebaik mungkin dengan otak anda sendiri. Kemarin Honda sudah pusing karena harus me-recall 4,5 juta mobil lagi, sekarang gantian Ferrari yang pusing karena hingga 814 mobilnya kena recall akibat kasus yang sama.

Dari sejumlah mobil yang di-recall, ia mencakup semua model Ferrari yang dijual belakangan ini. Itu berarti mulai dari California T, 458 Italia, 458 Spider, 458 Speciale, 488 GTB, FF, F12 Berlinetta dan supercar hybrid Ferrari LaFerrari kena imbasnya. Model-model eksklusif seperti Ferrari F12 TRS atau FXX K belum diketahui nasibnya, tapi siapa tahu kalau mereka juga kena kan?

Penyebab recall ini ada 2. Pertama, airbag semua supercar tersebut yang disuplai oleh Takata diperkirakan mengalami kesalahan pemasangan. Bantalan udara airbag pada ke-814 mobil yang kena recall diduga terpasang secara terbalik, dan bisa meningkatkan risiko cedera saat benturan terjadi.

Masalah yang kedua tidak ada hubungannya dengan perusahaan Takata, karena masalah kedua berasal dari Ferrari sendiri. Lapisan kulit yang membungkus airbag cover tidak dilem dengan benar, tapi ini hanya berlaku untuk airbag sisi pengemudi. Sebagai solusinya, semua teknisi servis Ferrari akan meng-install modul airbag baru pada model yang bermasalah dan memperbaiki pengeleman lapisan kulit airbag cover.

Oh ya, unit yang di-recall adalah Ferrari yang diproduksi pada Desember 2014 hingga April 2015. Apa anda atau rekan anda baru beli Ferrari anyar? Sebaiknya periksakan daripada terjadi hal-hal yang tidak-tidak. Jadi, siapa bilang kasus airbag Takata hanya membuat merek mobil biasa kewalahan? Bahkan Ferrari saja juga bisa repot dibuatnya.

Apa pendapatmu? Sampaikan di kolom komentar!

AutonetMagz.com – Well bisa dibilang Dodge sedang bersemangat dalam mempertontonkan lininya dalam video iklan terbarunya kali ini. Bagaimana tidak? mereka berhasil membangkitkan setidaknya tiga muscle car yang sebelumnya sempat punah bahkan tanda keberadaannya sudah tidak ada. Kini mereka mempertontonkannya ketiganya dalam satu video Dodge extended cut berjudul ‘Predators’.

Dodge menggambarkan kepada kita dalam video ini bahwa “Tiada monster untuk ditakuti… jadi kami bangun monster kami sendiri”. Video ini mempertontonkan tampilan dari ketiga “monster” yang dibuat oleh Dodge yaitu Challenger Hellcat, Charger Hellcat dan SRT Viper. Mereka diposisikan Dodge untuk menjadi top of the line, sebagai senjata untuk bertempur melawan produsen lainnya.

Sejujurnya tagline ini mengingatkan kami kepada salah satu quote di film Pacific Rim, “In order to fight monsters, we created monsters of our own”. Walaupun sebenarnya dalam film itu strategi dan ceritanya agak mirip dengan salah satu anime jepang , tapi toh film ini cukup menghibur.

Itu cuma intermezzo saya saja sih, balik lagi deh… dalam video advertising berdurasi 1 menit 31 detik ini kita cukup terhibur dengan beberapa adegan dan sudut pandang dari muscle car buatan Dodge ini. Scene dengan tampilan gelap dan pemandangan industri serta tiga muscle car disajikan tampil berbarengan di jalanan.

Dodge Challenger Hellcat dan Dodge Charger Hellcat cukup difavoritkan sebagai muscle car di Amerika Serikat tahun 2015 ini dibandingkan pesaingnya Ford dan Chevrolet. Dalam seri Hellcat, Challenger dan Charger ini dibekali mesin 6.2 liter V8 supercharger HEMI dengan tenaga 707 hp dan 881 nm. Sedangkan SRT Viper GTS yang pure supercar dibekali 8.4 liter V10 alumunium dengan tenaga 640 hp dan 810 nm dengan topspeed 208 mph atau 338 km/jam.

Sepertinya tidak mustahil juga nantinya kalau edisi tiga predator liar ini tiba-tiba ada yang punya di Indonesia, entah kapan. So, bagaimana menurut pemirsa? silahkan komentar di bawah ini.

AutonetMagz.com – Unik juga lho bos Honda Jepang yang baru, Takahiro Hachigo. Meski sekarang sudah menjabat sebagai CEO Honda Jepang, ternyata ia belum punya mobil pribadi sama sekali. Padahal dengan jabatannya sekarang, ia bisa pilih mobil Honda apapun untuk mendukung prestise jabatannya. Mau Honda Accord? Mau Honda Legend? Mau Honda Odyssey? Tinggal bilang, nanti segalanya disiapkan selama ia masih menjabat jadi CEO Honda.

Pria yang menggantikan posisi Takanabu Ito tersebut rupanya punya alasan yang bagus untuk menunda memiliki mobil pribadinya : ia menunggu Honda Civic Type R Turbo baru resmi dijual di Jepang untuk dibeli sendiri pakai uang pribadinya. Tapi bukan karena mentang-mentang beliau CEO Honda lalu beliau dapat pelayanan khusus saat memesan, ia tetap harus ikut inden seperti pelanggan lainnya.

Lho, kok Civic Type R yang notabene merek Jepang belum dijual di negaranya sendiri? Ya memang begitu, karena sejak beberapa generasi silam, Honda Civic Type R Hatchback selalu diproduksi di pabrik Honda di Swindon, Inggris. Pabrik inilah yang menyediakan model-model Civic Type R Hatchback ke seluruh dunia, termasuk Jepang. Civic Type R terakhir yang murni produksi Jepang adalah Honda Civic Type R Sedan berkode FD2R.

CEO Honda yang baru ini memang penggemar mobil sejati. Dulu, ia mulai suka mobil ketika merasakan Toyota Celica lawas milik keluarganya. Ketika ia mulai bekerja di Honda, ia beralih ke Honda Civic Setrika alias Civic Wonder 3 pintu, salah satu Civic yang cukup kami sukai sampai detik ini karena modelnya yang unik. Saat mulai berkeluarga, saat itu juga ia mengandalkan Accord dan Odyssey.

Tapi itu cerita jaman dulu, karena sekarang mobil yang bisa ia pakai adalah kei car Honda N-Box, tapi mobil ini juga milik istrinya. Jadi jika ia tipikal ‘suami takut istri’, Honda N-Box ini bakal lebih sering dipakai istrinya. Makannya, cukup beralasan kalau ia menunggu hot hatch Civic Type R baru bertenaga 300 hp lebih, biar istrinya bisa pakai N-Box saja dan ia bisa lebih puas dengan raungan mesin VTEC Turbo.

Selain Civic Type R, Takahiro Hachigo juga menyatakan kalau dirinya menggemari Honda S660 baru dan suksesor Honda S2000 baru yang gosipnya bakal bermesin tengah dan penggerak AWD, mirip Honda NSX tapi lebih kecil. Wah, selamat nunggu inden ya pak bos Honda, biar nanti kalau mobilnya sudah sampai tidak perlu rebutan lagi sama istri. Apa pendapatmu? Sampaikan di kolom komentar!

AutonetMagz.com – Aslinya, KIA sudah menjadwalkan agar salah satu tulang punggung mereka, yakni Sportage akan menampakkan generasi terbarunya pada Frankfurt Motor Show tahun depan, tapi karena banyak spy shot yang sudah beredar, maka sudah banyak yang memprediksi wujudnya. Salah satunya adalah 3D Artist bernama 3D SQUIR ini yang baru menyelesaikan prediksi Sportage berdasarkan apa yang telah mereka lihat pada spy shot.

Yang kita lihat sekarang adalah sebuah model 3D dengan detail-detail yang diklaim akurat dengan apa yang akan kita lihat pada All New KIA Sportage. Wajahnya lumayan berbeda dibanding Sportage sekarang, terutama di sektor headlamp yang bentuknya baru dan LED DRL berjumlah 4 buah bertengger di bawahnya, lengkap dengan aksen blade seperti pada KIA Rio facelift.

Dari samping, tak begitu banyak bedanya dibanding yang lama, khususnya dari bagian pintunya. Dari belakang, biar tambah modern ia memakai lampu rem sipit yang desainnya mirip dengan Mercedes Benz GLC Concept, berikut knalpot ganda. Di media internasional, banyak yang berkomentar kalau mobil ini bak Porsche Cayenne versi Korea, tapi entah anda menganggapnya mirip mobil apa.

Pilihan mesinnya bakal dibuat beragam, mulai dari 1.600 cc turbo bensin dan 1.700 cc turbo diesel yang berasal dari KIA Optima. Varian termahal akan memakai mesin 2.000 cc turbo bertenaga 245 hp, dan itu tenaga yang besar untuk sebuah SUV Korea. Transmisinya juga tidak main-main, karena teknologi kopling ganda 6 percepatan akan menjadi penyalur tenaga dari mesin ke roda. Mantap!

Di samping tenaga, KIA berjanji kalau Sportage baru akan lebih mantap handling-nya berkat revisi besar-besaran pada suspensi, setir yang lebih responsif serta wheel track yang lebih lebar. Agak bikin penasaran juga, karena untuk sekarang kami mengenal KIA Sportage sebagai SUV bertabur fitur yang nyamannya menyamai mobil Eropa, suspensinya empuk dan setirnya sangat ringan, mudah dikendarai oleh siapa pun dan sangat comfort-oriented.

Tapi tentu yang menarik adalah opsi 2.000 cc turbo 245 hp yang bakal menjadi nyawa baru Sportage. Jarang-jarang Korea mau bikin SUV ganas bertenaga di atas 200 hp, paling baru Hyundai Santa Fe  saja yang tenaganya 200 hp kurang sedikit. Kalaupun benar mesin tersebut jadi hadir, kami pesimis ia akan dijual di Indonesia. Tapi kalau menurutmu, perlu tidak versi 1.700 cc turbo diesel hadir di sini untuk dijual? Sampaikan di kolom komentar!

AutonetMagz.com – Fasilitas seperti seatbelt 3 titik dan jok ISOFIX adalah contoh kecil dari teknologi keselamatan penumpang dalam kabin, baik untuk anak kecil hingga orang dewasa. Terus soal hewan peliharaan bagaimana? Memang sih, tak begitu banyak yang rutin membawa hewan peliharaannya berkendara bersama dalam mobil, tapi bukan berarti mereka tidak diperhitungkan lho. Lihat saja apa inovasi baru dari Skoda ini.

Merek yang masih satu bendera dengan Audi, SEAT, Porsche dan lain-lain di bawah naungan VW Group ini belum lama memperkenalkan sabuk pengaman yang khusus didesain untuk hewan peliharaan, dan dalam hal ini yang diuji coba adalah anjing. Sabuk pengaman ini tersedia dari ukuran S hingga XL, tergantung ukuran si guguk.

Sistemnya simpel, ia dipasangkan ke seatbelt utama agar si guguk tetap diam di tempatnya, jadi tidak mondar-mandir terlalu jauh dan membuat pengendaranya meleng dari fokusnya memperhatikan jalanan. Selain itu, juga membuat risiko luka akibat kecelakaan jadi lebih minim, di mana itu memang fungsi standar seatbelt.

Dog Safety Belt ini adalah satu dari sekian banyak aksesoris khusus pencinta hewan yang ditawarkan Skoda. Adapun hal lain yang ditawarkan adalah sebuah matras kecil bermodel tempat tidur gantung agar jok belakang aman dari cakaran dan pup anjing anda, apalagi kalau material joknya susah dibersihkan. Ada juga vertical guard yang berupa jeruji kandang agar anjing peliharaan anda tidak melompat ke tray cover bagasi belakang.

Selain anjing, sepertinya aksesoris ini juga berguna untuk hewan lain seperti kucing misalnya, tapi jelas tak bisa untuk ikan koi, komodo, banteng, ular atau kuda nil. Nah, sekarang hewan peliharaan saja sudah diperhatikan keselamatannya, makin baik untuk anda para penyayang hewan kan? Kalau mobilmu punya fasilitas ini, hewan apa yang ingin kamu ajak berkendara bersama selain cacing di usus? Sampaikan di kolom komentar

AutonetMagz.com – Siapa yang meragukan kecepatan Tesla Model S P85D? Semua orang tahu bahwa dia adalah sedan listrik yang mempunyai kekuatan setara mobil drag race. Anda bisa mencarinya di Youtube bagaimana sedan ini dengan mudahnya mengadali beberapa supercar bahkan imbang dengan Caterham R500.

Well… tentu tenaga ini lebih dari cukup untuk sebuah luxury saloon, tapi sepertinya Tesla merasa belum cukup. Mereka menemukan trik terbaru agar Tesla Model S bisa lebih superior daripada P85D. Sebagai informasi, P85D menggunakan paket baterai 85 kWh dengan raihan tenaga 691 hp. Level lebih tinggi lagi? perkenalkan P90D.

Nah Tesla Model S P90D ini menggunakan paket baterai yang lebih besar lagi, sesuai namanya, mobil ini menggunakan paket baterai 90 kWh. Tenaga yang dihasilkan bertambah menjadi 765 hp, lalu dengan sistem AWD tenaga ini dibagi ke penggerak belakang 503 hp dan penggerak depan 259 hp. Menariknya lagi dari opsi P90D ini, kapasitas baterai pun bertambah 5%. Sehingga saat baterai full anda bisa menjelajah sejauh 300 mil atau 482 km.

Namun bila opsi baterai ini dan ‘insane’ mode belum terlalu sensasional bagi anda, maka ada mode lebih tinggi lagi daripada insane mode. Elon Musk memberi sensasi baru untuk P90D owner dengan ‘Ludacris’ speed… Eh, ‘Ludicrous’ Speed maksudnya.

Penamaan mode ini agak lucu sih karena sepertinya Tesla terinspirasi film Spaceballs tahun ’80 an. Di film itu kecepatan warp Spaceballs mereka ada 3 opsi : light speed, ridiculous speed dan ludicrous speed. Ludicrous speed adalah terkencang dari yang kencang, bahkan di film ini sampai membuat gravitasi serasa berpindah ke belakang kita.

Terlihat lebay-kah penamaan ini? Sepertinya tidak, sebab jika kita menggunakan opsi ‘Ludicrous’ speed maka anda akan merasakan tarikan mobil ini 10% lebih ganas dari P85D. Untuk adu 0-100 km/jam saja cuma butuh 2.8 detik dan g-force sebesar 1.1g akan terasa saat berakselerasi, artinya bahkan lebih cepat daripada jatuh dari gedung.

Menariknya opsi ini layaknya komputer PC, bagi anda yang mempunyai Tesla Model S P85D maka anda cukup menggelontorkan $5,000 untuk membeli paket baterai 90 kWh agar menjadi P90D.  Sedangkan untuk software ‘Ludicrous’ mode menjadi opsi tambahan semata. So, bagi anda pembeli P90D atau anda owner P85D yang upgrade menjadi P90D maka anda harus menggelontorkan $10,000 untuk sensasi terpental dengan Tesla Model S ini.

So Tesla Model S kini ada cukup banyak varian mulai dari 70, 70D, 85, 85D, P85, P85D, 90, 90D, P90D dan P90D ‘Ludicrous’ Mode dengan harga berkisar antara $70,000 hingga $118,000. Nantinya akan ada lagi Tesla Model X SUV di bulan September tahun ini dengan varian yang sama seperti di atas. Jadi Tesla Model X P90D Ludicrous Mode? tentu saja ada, sepertinya bakal jadi SUV terbuas di planet ini. Setelah ini proyek berikutnya Tesla adalah menggarap Tesla Roadster terbaru.

Sepertinya garapan Tesla ini membuat Renault Zoe dan Nissan Leaf menjadi terlihat biasa saja ya haha… Bagaimana pendapatmu silahkan berkomentar di bawah ini.

AutonetMagz.com – Mobil sport Audi, yakni Audi TT yang sudah menampakkan generasi ketiganya tengah dirumorkan akan diracik ulang versi RS-nya. Seolah ingin menjawab tantangan dari rival-rival terdekatnya seperti BMW M2 yang masih digodok dan CLA 45 AMG, Audi merencanakan beberapa hal agar TT RS ini tidak bisa dicibir oleh kedua rivalnya tadi. Apa sajakah?

Pertama, Audi akan tetap setia dengan mesin 2.500 cc 5 silinder EA113 yang dilengkapi turbo seperti generasi sebelumnya, hanya saja tenaganya bakal ditendang sampai bisa menyentuh angka 400 hp. Kombinasikan tenaga tersebut dengan bodi kecil TT, lari kencang sudah jaminan mutu pada Audi TT RS mendatang.

Kedua, Audi juga ikut dalam program pemusnahan transmisi manual. Jika di Audi TT RS generasi kedua masih ada pilihan transmisi manual 6 percepatan, kali ini satu-satunya pilihan transmisi hanyalah kopling ganda 7 percepatan yang bisa ditemui juga pada RS3 Sportback. Menurut VW Group, transmisi berkode DQ500 ini lebih reliable daripada sebelumnya.

Kombinasikan semuanya dengan penggerak AWD Quattro khas Audi, TT RS disiapkan untuk bisa melaju dari 0-100 km/jam hanya dalam 4,1 detik saja, beda-beda tipis dengan Audi S3 sedan yang kemarin diluncurkan di Indonesia pada IIMS 2014 kemarin. Tapi ingat, ini Audi TT, yang bisa anda bawa di jok belakang hanya anak kecil atau kurcaci, karena joknya sempit dan atapnya rendah.

Tapi bagi maniak transmisi manual, harapan anda belum sepenuhnya sirna. Dulu, Audi mengalah dan menghadirkan TT RS bertransmisi manual setelah sejumlah konsumennya mengajukan petisi, jadi mungkin cara yang sama bisa dijalani jika anda ingin TT RS berpedal tiga muncul tahun depan. Bagaimana, minat membuat petisi dulu? Atau biarlah transmisi kopling ganda saja yang jadi pilihan tunggal? Sampaikan pendapatmu di kolom komentar!

AutonetMagz.com – Seiring dengan berkembangnya teknologi, kini fitur-fitur idaman yang biasa ada di cerita science fiction bisa direalisasikan satu per satu. Seperti Ford, kini mereka mengembangkan teknologi pencahayaan pada mobilnya agar pengguna Ford bisa menyetir lebih aman di malam hari.

Teknologi ini dikembangkan oleh Ford’s European Research and Innovation Centre di Aachen, Germany. Teknologi ini bertajuk Camera-Based Advanced Front Lighting System dengan cara kerjanya bergantung pada navigasi GPS. Selain itu turut disematkan kamera tambahan yang akan sinkron dengan lampu sehingga kita dapat melihat tikungan dan halangan yang ada di depan.

Namun tidak hanya berfungsi memantau, kamera ini juga akan mengirimkan data hasil pengambilan gambar ke dalam navigasi. Sehingga bila nantinya pengemudi akan melintas di jalur yang sama, otomatis lampu headlamp sudah mengetahui beberapa titik yang penting yang harus disorot.

Kamera yang digunakan pun adalah kamera infrared yang disematkan di grille yang berguna untuk menangkap halangan seperti binatang atau manusia yang berjarak 120 meter di jalur mobil. Bila objek semakin mendekati mobil dan headlamp tidak dapat menjangkaunya maka LED tambahan yang berada di dekat foglamp akan menyorot objek tersebut.

Agar objek menjadi lebih jelas maka gambar yang ditangkap di kamera akan tampil dalam sebuah layar di kabin dan ditandai dengan bingkai kuning dan merah tergantung jarak dari objek. Selain itu apabila ada mobil yang berlawanan arah mendekat maka otomatis lampu tidak menyorotnya sehingga pengemudi mobil yang berlawanan arah takkan silau.

“Camera-Based Advanced Front Lighting dapat membantu memudahkan pengemudi untuk melakukan perjalanan pada malam hari pada lingkungan yang belum dikenal dan untuk mempermudah melihat halangan. Semisalnya pada bundaran, sistem kami membantu pengemudi untuk melihat dengan jalur mengemudi – dan mengecek apakah ada sepeda atau pejalan kaki yang menyeberang,” kata Michael Koherr, insinyur penelitian dan sistem pencahayaan, Ford Eropa.

Ia menambahkan lagi bahwa pengunaan pencahayaan tambahan berupa LED spot membuat potensi bahaya yang ada di jalan dapat lebih mudah terpantau oleh pengemudi, entah itu pejalan kaki, pengendara sepeda, atau bahkan binatang.

Ford berharap fitur tersebut bisa digunakan pada waktu dekat di beberapa lininya. Kalau dipikir baik-baik, biasanya Ford tidak main pangkas fitur saat memasukkan mobil ke Indonesia. Yah sepertinya bisa berharap fitur ini segera ada di lini Ford baru yang dijual di Indonesia. Bagaimana menurutmu? monggo komentarnya di bawah ini.

AutonetMagz.com – Di Eropa, baru saja ada pergantian posisi untuk gelar mobil Asia yang terlaris di sana. Posisi yang tadinya ditempati oleh Toyota kini sudah menjadi milik Nissan, yang selama ini susah payah mengejar titel tersebut. Selain di Eropa, Nissan kini juga berhasil menjadi merek mobil terbesar di Inggris berkat model andalan mereka di negara tersebut, Nissan Qashqai.

Pada penjualan semester pertama tahun 2015 di Eropa, Nissan berhasil menjual sebanyak 384.276 mobil di sana, naik 4,3 persen dibandingkan dengan penjualan semester pertama tahun 2014. Rata-rata kenaikan penjualan di semua negara Eropa adalah 4,2 persen, khususnya kalau kita menyimak pertumbuhan di negara-negara tertentu seperti Inggris, Spanyol dan Jerman.

Di ketiga negara tersebut, pertumbuhan penjualan Nissan cukup besar, yakni 11 persen di Jerman, 18 persen di Spanyol dan 34 persen di Inggris. Pertumbuhan di Inggris adalah pertumbuhan terbesar yang mereka alami tahun ini. Kesuksesan tersebut memungkinkan Nissan untuk meraih kenaikan market share sebesar 4,2 persen.

Sudah disebutkan sebelumnya, model yang paling membantu penjualan Nissan adalah Qashqai, yang kemudian membuat Renault tergiur dan akhirnya menjualnya kembali sebagai Renault Kadjar. Selain Qashqai, model lain seperti Nissan Juke, Nissan Leaf dan Nissan X-Trail juga turut menyokong pertumbuhan merek Nissan.

“Apa yang kita lakukan dengan merek kami, produk kami dan janji soal pelayanan pelanggan kami jelas bekerja dengan baik. Kami senang pelanggan terus menaruh kepercayaan mereka di Nissan untuk membuat kita menjadi merek Asia dengan penjualan peringkat satu di Eropa. Kami akan terus menantang diri kita sendiri untuk menyajikan hal yang lebih baik kepada pelanggan kami -. Lebih banyak pilihan, value lebih besar dan produk yang lebih inovatif dan menarik ,” ungkap juru bicara Nissan.

Selamat atas prestasi Nissan untuk keberhasilannya merajai penjualan di Eropa mengalahkan merek Asia lain, semoga semangatnya bisa terciprat sampai ke Nissan Indonesia. Apa pendapatmu mengenai semangat Nissan Eropa yang menggelora sampai bisa menggeser rivalnya ini? Sampaikan di kolom komentar!

AutonetMagz.com – Bagi yang sangat suka dunia balap reli, harusnya sudah tak asing dengan nama Tommi Makinen. Ia merupakan pereli asal Finlandia yang sangat terkenal karena sangat piawai di kejuaraan WRC dan memenangkan 4 gelar juara WRC di tahun 1990-an. Tim yang sempat membawanya menuju puncak ketenaran adalah tim Mitsubishi dan Subaru, bahkan Mitsubishi mengapresiasi tinggi jasa Makinen dengan menghadirkan Lancer Evolution 6,5 Tommi Makinen Edition, atau disingkat Lancer Evo 6,5 TME.

Sekarang, mantan pereli yang berusia 50 tahunan itu menyatakan bersedia kembali ke dunia reli sebagai pimpinan tim WRC Toyota Gazoo Racing. Jabatan tersebut ditawarkan oleh pimpinan Toyota sendiri, yakni Akio Toyoda, dan Tommi Makinen akan berperan besar dalam pembuatan mobil-mobil reli Toyota. Dalam hal ini, Yaris WRC dan 86 4WD akan jadi unit tes.

“Saya pertama kali bertemu Tommi di tahun 2013. Saat itu, dia adalah instruktur saya, membantu saya dalam meningkatkan kemampuan berkendara saya. Pada akhirnya, dia mengajari saya lebih banyak hal, dia menunjukkan kalau reli itu sangat menarik dan tentang hubungan antara pembangunan mobil balap dan balapan reli itu sendiri,” ujar Akio Toyoda.

Toyota sendiri bilang kalau kembalinya mereka ke WRC pada tahun 2017 mendatang adalah untuk membuat mobil yang lebih baik ke depannya, apalagi untuk mobil yang bisa dipacu di jalanan jelek. Sekarang Toyota akan menghadapi Volkswagen, Hyundai dan Citroen yang sekarang lagi bagus-bagusnya di WRC, apalagi Hyundai sekarang sudah diperkuat orang eks BMW M Division dan Volkswagen Polo R WRC sekarang sedang mendominasi ajang ini.

Baru-baru ini di Finlandia, Tommi Makinen tertangkap sedang menguji coba mobil balap Toyota 86 4WD yang dibuat khusus untuk CEO Toyota, Akio Toyoda. Entah kenapa bukan Yaris WRC yang dites, tapi asyik juga melihat aksi pembalap legendaris ini memacu 86 penggerak 4 roda. Tak kalah dengan pereli lainnya seperti Tanner Foust, Peter Solberg dan lain-lain lho.

Nah, seru nih kalau pembalap legendaris sekaliber Tommi Makinen memimpin tim Toyota untuk kembali ke balapan reli yang ganas. Mungkin saja seperti Mitsubishi, Toyota akan membuat mobil jualan edisi khusus untuk menghargai Tommi Makinen.

Kira-kira apa ya? Yaris Tommi Makinen? 86 Tommi Makinen? Sampaikan prediksimu di kolom komentar dan simak aksi Tommi Makinen dengan 86 4WD di bawah ini!

AutonetMagz.com – Berkembangnya model SUV di seluruh dunia kini membuat Lamborghini gatal ingin ikutan juga berkecimpung di pasar SUV, tapi tentu saja kelas SUV mewah. Setelah mendapat bantuan dana dari pemerintah Italia agar Urus cepat-cepat masuk jalur produksi, semua orang di Lamborghini jadi makin getol dan semangat merealisasikan SUV mewah pertama Lamborghini di abad 21 selepas distopnya produksi LM002 pada tahun 1990-an.

Tapi gara-gara sibuk mengurus Urus, salah satu konsep Lamborghini harus jadi korbannya. Ingat dengan Lamborghini Asterion LPI910-4 Concept? Itu adalah supercar hybrid konsep banteng Italia tersebut yang pertama kali menampakkan diri di Paris Motor Show 2014. Lumayan canggih sebenarnya mobil itu, dengan mesin 5.200 cc V10 milik Huracan dan bantuan 3 motor listrik, tenaga totalnya sanggup mencapai 910 PS, lebih besar daripada McLaren P1.

Dilengkapi transmisi kopling ganda 7 percepatan, Asterion diklaim bisa lari dari 0-100 km/jam dalam 3 detik dan top speed 320 km/jam. Kalau lagi malas membuang bensin dan ingin jalan-jalan santai dengan tenaga baterai saja, Asterion bisa diajak jalan sejauh 50 kilometer. Sayangnya, Lamborghini tidak tertarik membawa Asterion ke jalur produksi.

“Asterion dibuat untuk menunjukkan apa yang akan kita perbuat kalau regulasi mengharuskan mobil hybrid bisa jalan 30 mil di mode elektrik, bersamaan dengan performa tinggi yang dimilikinya. Karena bobot baterainya, kita juga ambil kesempatan untuk membuat mobil ini lebih besar dan lega. Kami ingin melihat reaksi pelanggan,” kata Stephen Winkelmann, CEO Lamborghini.

“Kami sangat terbuka dengan teknologi apapun, termasuk hybrid, tapi itu jika ada efek positifnya untuk performa. Mobil super sport buatan Lamborghini paling hanya dikemudikan sejauh 3000 mil setahun, kan tidak setiap hari dipakai,” tambahnya lagi. Wah, sepertinya Lamborghini memang sedang tidak berminat untuk ikut campur dengan persaingan trio supercar hybrid : Ferrari LaFerrari, Porsche 918 Spyder dan McLaren P1.

Jadi, buat yang masih berharap dengan Lamborghini Asterion, buang jauh-jauh harapan anda. Yang paling mungkin segera terealisasi adalah SUV Lamborghini Urus yang diklaim akan menggunakan basis yang sama dengan Porsche Cayenne, Bentley Bentayga dan Audi Q7. Urus juga diperkirakan akan menggunakan teknologi plug-in hybrid yang dipelajari dari sesama merek VW Group.

Entahlah, kami sebenarnya cukup senang kalau Asterion tetap sebagai konsep saja. Meski teknologinya canggih, desain dan angka klaim performanya “nggak banget” untuk supercar hybrid dari merek sekelas Lamborghini, karena harusnya bisa lebih sadis lagi. Kalau saja Veneno yang dipasang untuk melawan trio supercar hybrid, masih cocok pasti, sayang sekali Veneno bukan supercar hybrid.

Apa pendapatmu mengenai keputusan Lamborghini ini? Sampaikan di kolom komentar!

AutonetMagz.com – Sepertinya saya tidak perlu menerangkan panjang-lebar tentang Dodge Challenger Hellcat kepada pembaca. Jelas saja, sebab mobil ini cukup fenomenal bagi sebagian besar petrolhead, khususnya Amerika Serikat. Karena mesin V8 6.2 liter HEMI-nya meletupkan tenaga 707 hp dan torsi 881 nm ini menandakan comebacknya era muscle car Amerika yang sudah lama hilang, eh… kok kepanjangan ceritanya…

Tapi memang manusia tidak ada puas-puasnya ya, masih saja ada yang ingin ‘bermain-main’ dengan mesinnya. Dream Giveaway contohnya, merasa bisa lebih baik lagi maka mesinnya digenjot sampai meletupkan tenaga 805 hp. Edyan!

Mobil ini bernama Hellcat X Experimental Concept, tuning yang dikerjakan pun sebenarnya tergolong bukan sembarangan. Mereka menanamkan supercharger dan twin-turbocharger ke dalam mesin 6.2 liter HEMI ini. Bahkan bagi orang yang membangun ‘kucing neraka’ ini, belum ada Challenger dengan rancangan seunik ini.

Kucing neraka ini bukan semata-mata dibangun dengan iseng, ini adalah bentuk penghormatan kepada pesawat Grumman XF6F Hellcat yang digunakan Angkatan Udara Amerika Serikat saat Perang Dunia II. Melihat dari sejarahnya, pesawat tersebut menggunakan mesin dengan paduan supercharger dan turbocharger dengan mesin tawon ganda buatan Pratt & Whitney R-2800. Mesin pesawat ini berkonfigurasi radial 18-silinder berpendingin udara dengan tenaga 2000 hp.

Nah sekarang mari kita telisik apa saja senjata yang terdapat dalam mesin Hellcat X, ada supercharger Eaton roots-style berkapasitas 2.3 liter dan twin-turbo Hellion Power Systems berukuran 62 mm. Pemasangan kedua benda ini dipercayakan pada Walsh Motorsports. Hasilnya seperti yang ada di judul artikel ini : tenaga 805 hp dan torsi 1084 Nm!

Performanya di trek masih belum ketahuan, tapi tidak usah kecewa karena nantinya Dream Giveaway akan memperlihatkan kinerja Hellcat X ini di track. Kalau Hellcat biasa sudah ada beberapa data dan faktanya : 707 hp dari putaran mesin, 0-100 km/jam dalam 3,6 detik.

Namun menariknya mobil ini lebih kepada filosofinya, karena terinspirasi dari sebuah pesawat terbang militer Perang Dunia II. Tampilan yang terlihat lebih garang, kap mesin alumunium yang lebih gembung, spoiler ‘jenggot’ yang oldies, muffler handmade dan tentu saja ekstra 100 hp-nya itu.

Meskipun begitu, mobil ini merupakan bagian dari penggalangan dana amal Dream Giveaway, dimana bila anda berhasil memenangkannya maka anda juga bisa menggondol bersamaan dengan Challenger R/T 440 CI tahun 1970. Mau ikut? coba masuk ke situsnya, beli tiketnya, dan berharap mendapatkan kedua Challenger ini. Bila tidak berminat lebih baik berikan komentarmu tentang Hellcat X di bawah ini hehe…

AutonetMagz.com – Saat Toyota menyatakan akan kembali merasakan kerasnya persaingan balap reli dunia alias World Rally Championship, kami berpikir “Ini harus jadi titik permulaan baru bagi engineer Toyota untuk membuat mobil kencang versi road legal yang lebih mantap”. Akhirnya pikiran tersebut mulai terlihat aksi nyatanya. Laporan terbaru mengatakan kalau Toyota ingin membuat Yaris kencang menggunakan ilmunya di WRC nanti. Yes!

Wajar saja kalau publik menagih hal ini, soalnya Toyota sekarang hampir tidak punya hot hatch yang proper. Apalagi karena kepala timnya adalah eks pereli legendaris Tommi Makinen, harusnya mobil relinya bisa jadi senjata yang menakutkan bagi VW Polo R WRC, Hyundai i20 WRC dan Citroen DS3 WRC yang selama ini mendominasi.

Sama seperti saat Mitsubishi membuat Lancer Evolution 6,5 Tommi Makinen Edition yang merupakan versi “agak jinak” dari Lancer Evo 6 WRC, Toyota akan membangun Yaris hot hatch berdasarkan Yaris WRC yang sedikit dijinakkan. Toyota sebenarnya ogah membenamkan mesin 1.600 cc turbo milik Yaris WRC pada Yaris hot hatch mendatang, tapi mereka punya mesin lain yang katanya lebih cocok.

Mesin tersebut adalah mesin 2.000 cc turbo milik Lexus NX200t yang nanti bakal di-upgrade lagi biar lebih sangar. Perangkat Limited Slip Differential dan transmisi manual 6 speed akan bercokol juga sebagai menu ubahan lainnya, tapi ia tidak akan dilengkapi penggerak AWD, melainkan FWD. Yaris hot hatch akan dibuat agar sesuai dengan syarat homologasi FIA, yang berarti ia akan melawan Citroen DS3 Racing dan VW Polo WRC street di pasaran.

Prediksi harganya bahkan sudah ada, yakni berkisar di angka 34.000 Euro atau sekitar 495 juta Rupiah jika dikurskan. Mahal? Terlalu dini untuk bilang mahal atau murah, soalnya kalau bisa membabat habis rival-rivalnya sesama hot hatch, ini akan jadi seru untuk disimak. Oh ya, Yarisnya berbasis Yaris Eropa ya, bukan Yaris lele yang beredar di China dan Asia Tenggara.

Kalau boleh saran sih, kami ingin namanya Yaris GT Turbo, biar kesannya seperti Starlet GT Turbo returns. Bagaimana, maukah kamu kalau Yaris hot hatch ini dijual di Indonesia? Sampaikan di kolom komentar!

AutonetMagz.com – Hyundai sekarang memang belum punya mobil keluarga entry level, tapi mereka tengah mempersiapkannya karena Hyundai merasa sudah sanggup bersaing dengan kemampuannya sekarang. MPV berkode IP ini akan menggabungkan komponen dari 3 mobil baru Hyundai, yakni Creta, Grand i10 dan Elite i20. Sekedar info saja, Hyundai tak akan menggunakan sasis Creta untuk membuat MPV ini.

Yang baru bisa dikabarkan pada publik adalah pilihan mesinnya. Untuk menyokong mobil keluarga baru ini, mesin diesel dan bensin yang sama-sama berkapasitas 1.400 cc akan digunakan. Tenaganya mencapai 105 hp (bensin) dan 89 hp (diesel). Kalau ingin yang lebih besar, ada mesin bensin dan diesel 1.600 cc yang lebih bertenaga, yakni 121 hp (bensin) dan 126 hp (diesel). Urusan transmisinya, sudah pasti ada pilihan transmisi matik, tapi entah tipenya torque converter atau CVT.

Penampilan mobil keluarga ini akan diilhami oleh konsep Hexaspace dari Hyundai, sebuah MPV ringkas yang didesain dengan daya angkut banyak. Menurut Hyundai India, Hexaspace bisa menampung hingga 8 orang. Jika memang demikian adanya, kami harap kelebihan itu terus dipertahankan hingga versi produksi selesai dibuat, terutama pintu geser di baris keduanya.

Seperti Honda Mobilio, Hyundai akan memutar otak supaya kabin MPV barunya memiliki ruang yang lega. Kami akui Honda pintar dalam menyiasati beberapa hal agar kabin terasa luas, misalnya dengan penggunaan jok tipis dan atap yang tinggi membuat kabin Honda Mobilio terasa lega, bagasinya pun tergolong luas di kelasnya. Bukan tidak mungkin siasat Honda akan ditiru Hyundai, tapi entah hasilnya lebih baik atau buruk, kita tak akan tahu kalau belum melihat hasilnya.

Mobil keluarga ini siap melenggang dalam waktu 2 tahun lagi, alias tahun 2017 untuk menantang Honda Mobilio dan Suzuki Ertiga di India. Kalau Hyundai berminat untuk menjualnya di Indonesia, ia akan berhadapan dengan Mobilio, Ertiga serta Avanza Xenia. Kalau menurutmu, perlukah Hyundai Indonesia memperluas lagi model jualannya dengan menambahkan sebuah mobil keluarga di masa depan? Sampaikan hasil pemikiranmu di kolom komentar!

AutonetMagz.com – Mazda MX-5 terkenal sebagai mobil sport beratap terbuka paling sukses sedunia, tapi soal performa, MX-5 bukanlah yang terbaik dibanding rivalnya. Kalau ingin Mazda MX-5 yang larinya kencang dalam kondisi standar, coba saja cek hasil kerja orang-orang Italia, lebih tepatnya oleh Fiat dan Abarth. Ya, mereka akan menggunakan Mazda MX-5 untuk menghidupkan kembali Fiat 124 Spider.

“Kalau mau yang kencang, nanti kita buatkan versi Abarth-nya,” kata Alfredo Altavilla, eksekutif senior Fiat Chrysler Automobiles saat ditanya tentang strategi Fiat dalam menyiapkan 124 Spider baru. Katanya juga, bakal ada 2 versi 124 Spider yang bisa dipilih pembeli, yakni versi “comfortable” yang pas buat santai dan versi “extreme” yang cocok buat digeber-geber.

Meski basisnya Mazda MX-5, Fiat tidak akan memakai mesin SkyActiv buatan Mazda. Mereka lebih suka pakai mesin sendiri dan mesin kolega sebangsa dan setanah airnya, Alfa Romeo. Versi comfortable akan dipakaikan mesin 1.400 cc turbo milik Fiat 500, cukup buat jalan-jalan santai di sekitar Menara Pisa sambil ngemil pizza dan menyetel musik salsa.

Sementara versi extreme akan sangat menggiurkan, karena mesin milik Alfa Romeo 4C (sebenarnya sih mesin Alfa Romeo Giuiletta) berspesifikasi 1.750 cc 4 silinder turbo akan dibenamkan di engine bay Fiat 124 Spider Abarth. Artinya, tak kurang dari 237 hp siap dinikmati di mobil yang beratnya diklaim hanya kurang lebih 1 ton. Tenaga besar di mobil ringan? Okesip!

Fiat 124 Spider segera menampilkan dirinya pada Frankfurt Motor Show bulan September ini, lalu mulai dijual tahun 2016 dan versi Abarthnya akan menyusul tahun depannya lagi. Kalau seandainya kamu bisa memilih salah satu, pilih Mazda MX-5 yang kalem atau Fiat 124 Spider Abarth yang gosipnya lebih kencang? Sampaikan di kolom komentar!

AutonetMagz.com – Era supercar bermesin bensin konvensional segera mencapai babak baru. Jika dulu teknologi hybrid biasanya bukan diperuntukkan bagi supercar karena tujuannya untuk keiritan BBM dan emisi rendah, tapi rupanya teknologi penggabungan mesin bensin dan motor listrik bisa dipakai untuk membuat supercar lebih sadis. Keuntungannya banyak, selain performanya lebih baik, emisi menurun dan BBM bisa lebih hemat.

Ada 4 mobil yang terkenal mengawali era baru supercar ini, yakni BMW i8, Ferrari LaFerrari, McLaren P1 dan Porsche 918. Keempatnya punya pendekatan berbeda soal bagaimana memakai teknologi hybrid yang baik dan benar. Kali ini, kita akan menyimak drag race antara 2 dari 4 mobil mahal nan canggih ini, yakni Ferrari LaFerrari dan McLaren P1.

Mungkin anda pikir kedua mobil ini sama saja, tapi ternyata mereka beda total. McLaren menggunakan mesin V8 twin turbo, kalau Ferrari masih mengandalkan mesin V12 tanpa turbo. LaFerrari tidak bisa berjalan menggunakan baterainya saja, kalau P1 bisa berjalan sejauh 7 mil menggunakan tenaga baterai. Itu hanya segelintir dari sejumlah perbedaan yang ada pada mereka berdua. Pada tanggal 12 Juli kemarin, akun 9tro sudah mengupload video drag race anta keduanya.

Di atas kertas, Ferrari menang tenaga dari McLaren, yakni 950 hp dibanding 903 hp. Apa sudah pasti LaFerrari menang? Tidak juga, balapannya kan di atas aspal, bukan kertas. Kira-kira menurutmu siapa yang akan memenangkan balapan ini? Yuk simak video balapan antar keduanya di sirkuit ChengDu. Videonya tak lama kok, hanya 44 detik, sampaikan juga opinimu di kolom komentar!

AutonetMagz.com – Pabrik Honda di Silicon Valley jadi saksi bisu dari momen terungkapnya perubahan pada Honda Accord facelift 2016. Menurut Honda, ini adalah Accord tercanggih yang pernah mereka buat selama ini. Sebenarnya selain yang sedan, Accord versi coupe juga dapat facelift, tapi untuk sekarang yang ditampilkan hanya foto sedannya saja.

Di sektor muka, bumper depan didesain ulang dengan tarikan garis tajam yang lebih banyak, terutama di sektor housing foglamp baru yang dilengkapi mesh. Kami sangat suka headlamp-nya, seperti milik mobil-mobil Acura baru atau headlamp Honda Legend yang diberi nama jewel eyes. Kap mesinnya juga didesain ulang, tapi mungkin tak terlalu kentara dibanding versi lawas.

Pelek Accord facelift kini berdiameter besar dengan desain palang 5, tapi efek sampingnya adalah remnya jadi kelihatan kecil. Pada buritannya, ada lis chrome baru dan lampu belakangnya kini bermodel LED stripe, mirip kepunyaan Bimmer. Khusus Accord V6, ada knalpot ganda di belakangnya.

Makin sip lagi kalau kita melongok perubahan teknologinya, karena ia sudah mengusung Apple CarPlay atau Android Auto yang membuatnya amat kompatibel dengan iPhone atau smartphone android yang anda punya. Oh ya, masih ada lagi Multi-Angle Rearview Camera serta auto high-beam headlamps. Selain itu, fitur keselamatan Honda Sensing juga disematkan lengkap pada Accord facelift.

Paket Honda Sensing pada Accord facelift baru sudah termasuk Collision Mitigation Braking System with Forward Collision Warning, Lane Keeping Assist, Road Departure Mitigation with Lane Departure Warning dan Adaptive Cruise Control. Sebenarnya, fitur-fitur tadi hanya hadir sebagai standar di tipe Touring, kalau yang lain hanya jadi opsi saja.

Untuk versi Amerika Serikat, tipe bermesin 2.400 cc tetap dikombinasikan dengan transmisi CVT sementara yang 3.500 cc V6 mendapat transmisi matik 6 speed. Perlu diingat, transmisi CVT itu hanya untuk pasar tertentu saja, pasar lain bisa mendapat transmisi matik biasa 5 speed yang lebih responsif. Accord non-hybrid sepertinya tak dapat ubahan mencolok di mesin, tapi detail yang versi hybrid belum dibeberkan.

Honda Amerika akan mulai menjual Accord facelift bulan Agustus mendatang, tapi harganya belum diumumkan. Mungkin ini adalah facelift terakhir sebelum All New Accord mulai diseriusi, soalnya Civic sebentar lagi ganti model, maka bukan tak mungkin kalau berikutnya Accord. Menurutmu, apakah Accord di pasar Indonesia perlu diberi tampilan dan perubahan fitur seperti ini? Sampaikan di kolom komentar!

AutonetMagz.com – Toyota Grand New Avanza dan Grand New Veloz rupanya melebihi ekspektasi kami dalam hal jumlah ubahan yang akan didapatkannya. Tak sekedar ubah tampilan sedikit lalu diberi embel-embel “mobil baru”, namun ubahannya mencakup ke mesin dan fitur-fitur yang bisa dibilang baru hadir di kelasnya. Yang paling menarik perhatian kami adalah mesinnya, karena mesin Grand New Avanza dan Veloz kini berkode 1NR (1.300 cc) dan 2NR (1.500 cc).

Sebagai pembanding, ayo kita lihat kembali mesin K3-VE dan 3SZ-VE milik Avanza lama. Jika dulu output-nya hanya 92 PS/11,9 kg.m (K3) dan 104 PS/13,9 kg.m (3SZ), maka mesin 1NR baru kemampuannya naik menjadi 96,5 PS/12,3 kg.m.

Sementara untuk 2NR, angkanya tidak berubah sama sekali dibanding 3SZ-VE, masih tetap 104 PS/13,9 kg.m. Baik 1NR maupun 2NR, keduanya punya kelebihan berupa torsi maksimum yang bisa dicapai pada 4.200 rpm dibanding sebelumnya 4.400 rpm pada K3-VE dan 3SZ-VE.

Berkat torsi maksimum yang bisa diraih di rpm rendah, Toyota mengklaim efisiensi bahan bakar meningkat 15% dibanding versi lawas. Good Game Well Played, Toyodai! Oh ya, sekedar info saja, mesin 1NR-FE dan 2NR-FE adalah mesin milik Toyota Etios versi luar negeri, tapi yang 1NR juga dipakai oleh iQ, Auris, Ractis dan lain sebagainya.

Beranjak ke fitur-fitur barunya, dan menurut lembaran spesifikasi yang masuk ke kotak pos redaksi kami dari seorang pembaca setia, head unit touch screen hanya berlaku untuk tipe 1.5 G dan 1.5 Veloz, begitu pula koneksi Bluetooth dan immobilizer yang hadir di semua tipe kecuali 1.3 E, tapi fasilitas USB dan AUX sudah jadi standar di semua varian.

Kabin Avanza 1.5 G mengandalkan kombinasi warna hitam-cokelat, sementara tipe 1.5 Veloz full black. Meski tak ada ubahan desain signifikan, tapi Toyota mengklaim kesenyapan kabin membaik hingga 19%. Sepertinya mereka melakukan revisi pada material peredam suara atau getaran, dan itu hal yang baik.

Di baris kedua, kini ada headrest untuk penumpang tengah yang desainnya terpisah, seolah memiliki 2 headrest, padahal itu hanya bisa untuk 1 orang. Lanjut lagi, kini seatbelt penumpang tengah bertengger di atap, seperti halnya pada Honda Jazz dan Mitsubishi Delica. Keselamatan anak kecil pun diperhatikan, karena jok Avanza baru kini sudah ISOFIX.

Fitur keselamatan lainnya sudah termasuk ABS di semua varian tanpa kecuali, seat belt reminder, power window supir yang bisa berhenti menutup kalau ada benda yang menghalangi serta side impact beam. Oh ya, kami melihat sepertinya spidometernya baru, tapi bisa saja kami salah lihat. Lalu untuk Veloz kini sudah punya headlamp projector. Muantep!

Serius, terlepas dari tampangnya yang terkesan agak rancu dan menuai perdebatan antara suka atau tidak, apa yang dilakukan Toyota dan Daihatsu Indonesia untuk meng-update Avanza ini kami rasa sudah mulai serius. Kalau yang dulu, misalnya Avanza Luxury kami rasa ubahannya terlalu sedikit dibanding kenaikan harganya.

Maka kali ini, kami rasa antara kenaikan harga Grand New Avanza dan Veloz yang diprediksi mencapai 10-12 jutaan dengan apa yang didapat tergolong worth it, tinggal anda suka tampangnya atau tidak, dan suka rasa berkendaranya atau tidak.

Perlu diingat, karena kode mesinnya sudah beda dengan Avanza yang sekarang beredar, jangan terlalu berharap bisa tukar-tukaran suku cadang dengan Avanza lama, tapi entah pihak Toyota Astra Motor nanti bilang bisa kanibal atau tidak. Hampir lupa, ada 2 warna baru untuk mobil ini, yakni merah yang meriah yang biru yang bikin terharu.

Apa menurutmu tentang semua ubahan yang dilakukan Toyota pada Grand New Avanza dan Veloz ini? Kali ini bukan cuma ganti kulit doang lho, tapi sampai transplantasi jantung. Sampaikan opinimu di kolom komentar!