Quantcast
Channel: Merek Mobil | AutonetMagz :: Review Mobil dan Motor Baru Indonesia
Viewing all 9854 articles
Browse latest View live

Hyundai Tucson N Siap Diproduksi, SUV Kencang Korea!

$
0
0

AutonetMagz.com – Hyundai nampaknya sedang asyik untuk mengembangkan sayapnya kemana – mana, bukan cuma melebar ke merk premium Genesis, sub-merk bepeforma tinggi yang masih baru diperkenalkan oleh pihak pabrikan Korea Selatan ini juga menjadi fokus Hyundai saat ini. Bagaimana tidak, karena kenyataanya, varian Hyundai N akan segera bertambah lagi.

Yap, kalian tentu sudah tak asing dengan Hyundai i30N dan juga Hyundai Veloster N, kedua mobil yang versi non-kencangnya juga baru dirilis ini sendiri merupakan pionir dari kendaraan – kendaraan kencang dibawah divisi Hyundai N. Nah, kabar terbaru, pihak Hyundai juga akan menambah satu lagi varian yang akan dibuat veri N-nya, namun yang kali ini cukup unik karena punya bentuk yang berbeda jika dibandingkan dengan pendahulunya. Jika Hyundai i30N adalah hatchback, dan Hyundai Veloster N adalah Fastback, maka mobil ketiga dari jajaran Hyundai N adalah sebuah SUV. Namun tenang, bukan Hyundai Santa Fe N yang akan diproduksi, namun Hyundai Tucson N.

Pabrikan asal Negeri Ginseng ini telah mengkonfirmasi bahwa Hyundai Tucson N akan masuk dalam daftar rilis produknya di masa depan. Pernyataan ini sendiri dibuat oleh Byung Kwin Rhim, Global Head of Sales dari Hyundai. Beliau mengatakan bahwa Hyundai Tucson sendiri tengah dalam pengembangan saat ini, dan model ‘lain’ akan hadir sesaat setelah Hyundai Tucson meluncur. Nah, model ‘lain’ ini sendiri merujuk pada Hyundai Tucson N, persis seperti yang terjadi pada Hyundai i30N dan Hyundai Veloster N yang muncul hanya sesaat setelah versi terbarunya juga dirilis. Kabarnya sendiri Hyundai Tucson N baru akan muncul sekitar satu tahun kedepan, jadi bagi kalian yang kepo, tahan dulu kekepoan kalian.

Sebenarnya, pihak Hyundai sendiri memang sudah sangat siap untuk membuat Hyundai Tucson N, apalagi jika kita bicara perkara mesin. Mesin berkubikasi 2.000cc Turbo milik Hyundai i30 N yang bertenaga 275 PS dan bertorsi 353 Nm itu bisa saja dicomot dan langsung dipasangkan di Hyundai Tucson N yang akan membuat SUV ini akan langsung menyandang predikat SUV kentjang. Namun, sekali lagi, mengembangkan mobil memang tak semudah itu, apalagi jika nama besar Nurburgring yang menjadi dasar nama divisi N Hyundai menjadi pertimbangannya. Yang jelas, Hyundai Tucson N harus punya peforma yang mumpuni untuk menaklukkan sirkuit yang sudah terkenal bagi kalian penggemar otomotif ini.

Kehadiran Hyundai Tucson N sendiri nampaknya merupakan langkah baru dan berani dari pihak Hyundai, apalagi kini banyak pabrikan yang lebih fokus ke pengembangan mobil dengan efisiensi tinggi dan sumber energi alternatif. Nah, kita tunggu saja ya bagaimana gebrakan dari Hyundai Tucson N ini. Bagaimana kalau menurut kalian? Yuk sampaikan pendapat kalian kawan.


Inilah Bocoran Sosok All New Toyota Corolla Hatchback 2018!

$
0
0

AutonetMagz.com – Menjelang peluncurannya di Geneva International Motor Show 2018 mendatang, sebuah bocoran mengenai tampang dari All New Toyota Corolla, khususnya All New Toyota Corolla Hatchback telah tersebar di dunia maya. Dan seperti inilah sosok dari All New Toyota Corolla Hatchback 2018, check this out.

Secara umum jika melihat tampang dari All New Toyota Corolla Hatchback ini, maka kita akan langsung mengelani bahwa ini sebuah Corolla, hanya saja lebih baru, dan juga lebih sporty. Kap mesin dari All New Toyota Corolla Hatchback yang juga dikenal sebagai Toyota Auris ini punya lekukan yang cukup berotot. Dan ada ciri khas baru Toyota yang dibawa oleh All New Toyota Corolla Hatchback yaitu grille yang tipis dengan bumper yang punya lubang berukuran besar dan lebar. Lampu kabut dari All New Toyota Corolla Hatchback ini sendiri juga simpel, bulat dan ukurannya juga mungil.

Detail lain yang terlihat di bocoran gambar ini adalah skema warna coklat yang nampaknya akan menjadi hero color dari All New Toyota Corolla Hatchback ini, dan tak hanya satu warna, ada skema dua warna yang terlihat di gambar ini. Yap, atap hitam, dengan cat coklat dan beberapa ornamen berwarna krom, All New Toyota Corolla Hatchback memang terlihat elegan pula. Oiya, selain atap, sipon dan antena shark fin dari All New Toyota Corolla Hatchback ini juga dilbur warna yang sama. Melihat ke sisi samping, mobil ini menggunakan velg two tone dengan bentuk yang cukup cantik. Selain itu di sisi samping juga terpampang emblem hybrid yang menunjukkan bahwa sosok hatchback di foto ini ramah lingkungan.

Lampu utama dari All New Toyota Corolla Hatchback sendiri masih terlihat keen look, alias lancip lancip. Walau tak nampak jelas, nampaknya All New Toyota Corolla Hatchback ini menggunakan dua buah lampu model proyektor, yang kami duga sudah menggunakan teknologi LED. LED DRL juga nampak hadir dengan bentuk melengkung ke bawah, yang mengingatkan kami dari bahasa desain mobil rakita Perancis. Sayangnya, foto sisi belakang dan interior dari All New Toyota Corolla Hatchback masih belum ikut bocor seperti foto ini. Jadi kalau kalian ingin melihat sisi belakang dan interior, tunggu hingga bocorannya keluar juga.

All New Toyota Corolla Hatchback sendiri akan diproduksi di Inggris, dan akan dipasarkan untuk pasar Eropa. Untuk negara produksi lain? Ya Jepang tentunya. All New Toyota Corolla Hatchback sendiri akan melakukan debutnya dalam beberapa hari kedepan, dan menarik untuk menantikan bagaimana sosok asli dari All New Toyota Corolla Hatchback ini. Bagaimana kalau menurut kalian kawan?

Nissan Kicks Akan Dijual di Malaysia, Mampir ke Indonesia kah?

$
0
0

AutonetMagz.com – Kalau kita bicara segmen compact crossover, dan membahas siapa yang memulai segmen tersebut di Indonesia, maka tentu kita tak bisa melepaskan figur Suzuki SX-4 X-Over dan juga sosok fenomenal Nissan Juke. Nah, jika kawan sekaligus lawan dari sisi Suzuki sudah punya generasi penerus, beda cerita dengan Nissan Juke. Ada sih penerusnya, namanya adalah Nissan Kicks, dan kabarnya akan segera masuk pula, namun ke pasar Malaysia, bukan Indonesia.Yap, pasar Malaysia akan mendapatkan sebuah compact crossover yang baru yang ada dalam diri Nissan Kicks. Kepastian ini sendiri kami kutip dari PaulTan yang menyebutkan bahwa Edaran Tan Chong Motor (ETCM) sebagai agen pemegang merk Nissan di Malaysia membeberkan rencana produknya untuk paruh kedua tahun 2018 dan juga tahun 2019 mendatang. Dan di dalam rencana tersebut, ada beberapa mobil termasuk Nissan Kicks. Seperti yang kita tahu, Nissan Kicks sendiri punya bentuk yang lebih ‘normal’ jika dibandingkan dengan Nissan Juke. Punya segmen pasar yang sama, dan umur yang lebih muda membuat Nissan Kicks digadang – gadang menjadi penerus dari Nissan Juke yang sempat sukses itu.

Setahun yang lalu, Budi Nur Mukmin, GM Marketing & Strategy Nissan Motor Indonesia (NMI), mengatakan bahwa pihak NMI sedang melakukan studi untuk mendatangkan Nissan Kicks, namun bukan dari India atau Brazil tetapi dari negara ASEAN. Nah, salah satu negara ASEAN yang kabarnya akan memproduksi Nissan Kicks sendiri adalah Malaysia dan Thailand. Namun dengan kabar dari ETCM ini sendiri, nampaknya Malaysia yang akan memproduksi mobil penantang Honda HR-V dan Toyota CH-R ini. Pertanda sesuatu? Bisa jadi nantinya Nissan Kicks juga masuk ke pasar Indonesia, namun semuanya kembali lagi menjadi kebijakan NMI, karena hingga detik ini Nissan Juke masih dijual disini.

Nissan Kicks sendiri bukan jadi satu – satunya produk yang akan menyambangi Malaysia di dalam rencana produk tersebut. Ada beberapa nama tenar seperti Nissan Leaf generasi terbaru dan Nissan Serena e-Power yang akan menemani crossover ini. Hanya saja, memang tak ada timeline khusus yang menunjukkan kapan produk – produk ini, khususnya Nissan Kicks akan dimunculkan di Malaysia. Sejauh ini, capaian dari ETCM sendiri tak bisa dikatakan baik, karena penjualan dari pihak Tan Chong sendiri pada tahun 2017 silam telah turun cukup drastis, yaitu sebanyak 32% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dan nampaknya kehadiran produk baru sudah menjadi salah satu solusi yang harus dilakukan.

Nampaknya pihak ETCM juga cukup berharap pada Nissan Kicks, apalagi segmen crossover dan SUV memang sedang menjadi segmen yang ‘panas’ secara global. Kita lihat saja seperti apa Nissan Kicks versi Malaysia nanti, dan apakah cocok jika nantinya dibawa masuk ke Indonesia. Bagaimana kalau menurut kalian? Yuk sampaikan pendapat kalian kawan.

Volvo XC40 Juarai European Car Of The Year 2018!

$
0
0

AutonetMagz.com – Nampaknya Volvo dalam beberapa periode ini bisa tersenyum lebar dengan capaian – capaian yang telah diberikan oleh produknya. Namun capaian ini bukan menyinggung angka penjualan, melainkan prestasi dalam hal penghargaan. Baru – baru ini, sebuah produk lansiran Volvo juga menorehkan prestasi yang mentereng, yaitu menjadi jawara dari European Car Of The Year (ECOTY) 2018.

Masih ingatah kalian saat Volvo juga menyumbangkan produknya sebagai jawara dari Japan Car Of The Year (JCOTY) 2017 – 2018? Yap, kala itu Volvo XC60 yang berjaya, sedangkan kali ini justru sang adik yaitu Volvo XC40 yang menunjukkan taringnya. Di gelaran ECOTY 2018 ini sendiri Volvo sukses menumbangkan beberapa finalis yang tak kalah keren. Ada Alfa Romeo Stelvio, Audi A8 terbaru, BMW 5 Series, Citroen C3 Aircross, Sang fenomenal KIA Stinger dan juga Seat Ibiza. Hakan Samuelsson, Presiden dan CEO dari Volvo Cars mengatakan bahwa pihaknya merasa kemenangan dari Volvo XC40 di ECOTY 2018 ini sendiri merupakan momen yang sempurna.

Mengapa begitu? Ya, jelas saja karena Volvo sendiri memang sedang semangat – semangatnya memproduksi produk – produk baru, dan tentunya eksistensi ini juga menular dengan kembalinya Volvo di pasar otomotif Tanah air. Dengan kemenangan dari Volvo XC40, maka pihak Volvo sendiri semakin percaya diri untuk masuk ke segmen small SUV yang memang saat ini sedang bertumbuh. Selain itu, kemenangan dari Volvo XC40 sendiri juga punya arti yang positif, karena mobil ini merupakan produk pertama dari Volvo yang mengaplikasikan Compact Modular Architecture (CMA) baru lansiran Volvo.

Kesuksesan Volvo XC40 sendiri menunjukkan bahwa platform CMA nampaknya bisa diterima dengan baik oleh masyarakat. Selain Volvo, pihak Geely yang juga ikut mengembangkan platform CMA ini juga tentunya menyambut baik raihan ini. Selaku pemilik saham Volvo, Geely juga bisa memaksimalkan hal – hal baik yang ditemui di Volvo XC40 ini, dan juga menerapkannya di mobil – mobil produksinya, apalagi Geely sendiri juga tengah fokus pada segmen SUV setelah kesuksesan dari Geely Boyue. Volvo XC40 sendiri juga akan segera melakukan debutnya di pasar otomotif China.

Selain kemenangannya di ECOTY 2018, Volvo XC40 juga dikabarkan telah dipesan sebanyak 20.000 unit di seluruh Eropa. Masih bukan angka yang masif, namun secara umum capaian mobil yang diluncurkan pada bulan September 2017 silam ini sudah lumayan baik. Jadi, bagaimana menurut kalian kawan? Apakah kemenangan ini pertanda Volvo akan kembali berjaya? Yuk sampaikan pendapat kalian kawan.

First Impression Review Mitsubishi Outlander PHEV 2018

$
0
0

AutonetMagz.com – Dengan adanya itikad Mitsubishi untuk menyumbangkan beberapa mobil hybrid dan listrik ke pemerintah Indonesia, lebih tepatnya ke Kementrian Perindustrian, tentu jadi harapan kalau Indonesia akan segera memperbaiki regulasinya. Tujuannya adalah menjadikan jalanan tanah air sebagai rumah yang ramah dan nyaman bagi mobil-mobil bertenaga alternatif. Tentu saja maksudnya adalah mobil hybrid, listrik atau hidrogen.

Di kesempatan ini pula, kami menyempatkan diri untuk menjelajahi unit Mitsubishi Outlander PHEV, SUV sasis monokok berteknologi plug-in hybrid yang notabene merupakan satu dari sedikit mobil hybrid yang Mitsubishi miliki (bahkan malah hanya satu-satunya). Iya, kami tahu ini sudah milik pemerintah, tapi bukan berarti kita tidak boleh mempelajari SUV yang sekelas dengan Honda CR-V, Nissan X-Trail, Chevrolet Captiva, Hyundai Santa Fe, KIA Sorento dan Mazda CX-5 ini kan?

Sebelumnya, tolong, buat yang masih awam, ini Outlander saja, bukan Outlander Sport. Sebagaimana Pajero Sport adalah Pajero setengah matang dengan banderol lebih murah, Outlander Sport juga adalah Lancer yang ditahbiskan sebagai Outlander setengah matang dengan banderol yang lebih kompetitif. Nah, ayo kita telusuri bersama dalam First Impression Review Mitsubishi Outlander PHEV ini.

Eksterior

Sebenarnya Outlander PHEV ini adalah mobil lama, bahkan sebentar lagi ia akan mendapatkan facelift. Hanya saja, karena tidak pernah beredar secara resmi di Indonesia, memang terasa gres kalau baru pertama kali berjumpa. Mukanya Mitsu banget dengan tarikan desain Dynamic Shield yang jadi identitas Mitsubishi baru, seperti di Xpander dan Pajero Sport. Lampu depannya sudah LED dan ada 4 projector di lampu depannya, 2 di kiri dan 2 di kanan. DRL dan lampu kabut? Ada dong.

Bumper depannya sudah dihiasi dengan sensor parkir di beberapa titik, termasuk ada kamera di moncong mobil ini. Artinya, Mitsubishi Outlander PHEV sudah punya fitur kamera 360 derajat. Jika anda lebih percaya kamera daripada sensor parkir, anda bisa mematikan fitur sensor parkirnya dari dalam kabin. Build quality eksteriornya lumayan, meski di beberapa unit warna putih rasanya ada cat yang agak belang. Kalau di unit warna hitam, kelihatannya lebih rapi.

Pelek Outlander PHEV dilabur dengan finishing two-tone, desainnya pun lumayan atraktif. Karena CBU, ia masih pakai ban Toyo dengan ukuran 225/55 R18, yang berarti peleknya berdiameter 18 inci. Keempat remnya sudah pasti cakram dengan segala peranti keselamatan seperti ABS, EBD dan lain-lain, bahkan Brake Hold pun sudah ada. Front Collision Warning pun sudah disematkan. Ground clearance mobil ini kelihatannya tidak jangkung, dan menurut klaim Mitsubishi, angka yang disebutkan adalah 190 mm.

Ada sunroof kecil di atap mobil ini, tapi sayang ini masih sunroof biasa, bukan panoramic roof seperti milik Hyundai Santa Fe misalnya. Untung saja Outlander PHEV masih punya roof rail untuk mengakomodir pemasangan roof rack. Urusan hiasan chrome, Mitsubishi hanya memasang di sebagian besar gril dan garis fascia depan, lis jendela, dekat side skirt dan di dekat plat nomor. Tidak terlampau banyak, dan bahkan tidak norak sama sekali. Spion kanan-kiri juga dipasangi kamera seperti di depan dan belakang.

Desain buritan Mitsubishi Outlander PHEV ini jauh lebih sederhana daripada desain depannya. Kalau pun ada yang menarik, paling hanya aksen ala LED bar di kedua lampu remnya. Tentu saja sudah ada defogger, sensor parkir belakang, kamera mundur dan wiper, hanya saja memang desainnya tidak mencolok di jalanan. Mobil ini kelihatannya saja besar, tapi saat dilihat langsung, ternyata tidak sebesar yang kami kira sebelumnya. Tentu saja Pajero Sport masih lebih besar daripada Outlander.

Buat Outlander PHEV, ada 2 tutupan di tiap sisi mobil. Buka penutup sisi kiri, itu adalah tempat kita mengisi bensin biasa ke tangkinya dan ia mensyaratkan BBM dengan nilai oktan minimum 95. Di sebelah kanan, barulah ada port buat mencolok charger baterainya ke aliran listrik PLN yang tersedia. FYI, kabelnya sendiri lumayan solid dan agak berat kala kita harus membawanya.

Informasi tambahan, ada 2 cara untuk mengisi daya baterainya. Cara pertama dengan normal charging, di mana baterai bisa terisi dari hampir habis hingga 100% penuh dalam 5 jam. Cara kedua adalah menggunakan quick charging (seperti di smartphone), di mana baterainya hanya bisa terisi hingga 80% dalam 25 menit. Sedikit pengingat, terlalu sering menggunakan quick charging bisa mempersingkat umur baterai lebih cepat.

Interior

Sayang sekali Outlander PHEV tidak punya dashboard dengan desain mewah atau elegan. Cenderung simpel, sederhana dan standar, namun Mitsubishi memang bukan merek yang piawai dalam hal desain. Untungnya, mereka masih bisa memilih bahan soft touch untuk setengah dashboard dan pintu bagian atas, sementara setengah ke bawahnya itu plastik keras semua. Jok kulit dengan jahitan asli pun sudah jadi standar di sini, dan panel black piano di tengah pun patut sedikit dihargai.

Kualitas pemasangannya bagus, terasa solid dan kuat. Langsung mencoba untuk duduk, posisi duduknya lumayan ergonomis dan sedikit tinggi, tapi tidak sejangkung Pajero Sport. Pengaturan jok pengemudi sudah elektrik, baik itu untuk reclining, sliding serta height adjuster. Setir juga sudah tilt dan telescopic, dengan desain yang familiar dengan saudaranya yang bersasis ladder frame. Oh ya, jangan terkecoh jahitan di tengah setir, itu palsu.

Tombol-tombol di setir mencakup fungsi audio, telepon, voice command dan cruise control, tidak lupa ada paddle shift magnesium di baliknya. Panel instrumennya mirip kepunyaan Pajero Sport dengan layar MID besar, hanya saja bagian takometer tidak bertuliskan angka RPM, melainkan engine flow status yang terdiri dari charge, eco dan power. Selain Outlander PHEV, setup sejenis juga ada di mobil-mobil hybrid Toyota dan BMW.

Charge berarti mobil sedang mendapatkan energi untuk pengisian baterai, entah via deselerasi, pengereman atau colokan listrik. Eco berarti mode ekonomis dan power berarti mode tenaga maksimal. Di sisi kanan driver, ada tombol untuk forward collision warning, mematikan sensor parkir, membuka pintu bagasi elektrik dan untuk mematikan stability control. Rem parkir elektroniknya pun lumayan cerdas.

Contohnya, rem parkir elektroniknya takkan bisa dilepas kalau pengemudi tidak pakai sabuk pengaman. Sebuah fitur safety yang cukup cerdas bukan? Head unit bawaan Outlander PHEV punya respon yang agak lemot, kesannya sangat aftermarket. Tepat di bawah head unitnya, ada tombol buat mode Eco, hazard, indikator airbag dan indikator sabuk pengaman penumpang, namun meski mobil ini tidak punya jok baris ketiga, masih ada bekas indikator sabuk penumpang baris ketiga.

Model tombol AC digitalnya mirip Mirage dan Pajero Sport, tentu saja sudah dual zone dan auto climate control. Di bawahnya lagi, ada tombol buat defogger, power outlet dan tombol buat mematikan motor listrik pembuka pintu bagasi, berguna untuk mencegah motornya rusak kalau sedang ingin dibuka tutup manual. Sayang, mobil ini masih terlalu banyak slot kosong yang menjadikannya terlihat murah, slot holder kunci mobilnya pun masih terlalu longgar buat kuncinya sendiri.

Kami suka trim kayu hitam di konsol tengahnya, mewah selaras dengan persneling unik yang bertuliskan “Outlander PHEV”. Model persnelingnya mirip Toyota Prius dengan mode P, R, N dan B, di mana mode B bertindak sebagai engine brake. Ada tombol “CHRG” yang kalau kita aktifkan, mesin bensin langsung berperan sebagai genset yang juga mengisi ulang daya baterai selain melakukan tugas utamanya, yakni menjalankan mobil.

Terus, apa fungsi tombol “SAVE”? Kalau itu ditekan, kita bisa menjaga level pengisian daya di tingkat tertentu sesuai dengan kemauan kita. Tombol “Twin Motor 4WD Lock” akan mengaktifkan mode 4WD saat kita menekannya dan tombol “EV” memungkinkan kita untuk menjalankan mobil ini dengan tenaga baterai saja. Jika pakai tenaga baterai, jarak tempuh maksimal diklaim sekitar 52,8 kilometer dengan kecepatan maksimal 112 km/jam.

Tombol electronic parking brake dan brake hold tentu saja sudah jelas fungsinya, jadi tidak usah dijelaskan lagi. Karena mobil ini CBU, fitur pemanas jok masih tertanam rapi meski entah kapan terpakainya. Di depan persneling ada sepasang cup holder, dan center console box-nya punya power outlet dan 1 port USB. Sayang, penutup center console box-nya mudah nyangkut di antara kedua jok depan. Posisinya juga agak rendah buat jadi armrest.

Kepraktisan Outlander PHEV diwakili via kantong di pintu depan yang cukup praktis, glovebox yang lega dengan slot khusus untuk buku atau map di dalamnya. Fitur keselamatan Outlander PHEV sudah termasuk 7 airbags di sekujur kabin dan jok ISOFIX. Sunroof sudah jadi standar bagi mobil ini, namun mobil lain di kelasnya sudah ada yang menawarkan panoramif roof.

Duduk di kabin baris kedua, penumpangnya akan mendapatkan ruangan yang lega. Tidak ada komplain soal ruang kaki dan kepala, dan jika sandarannya dirasa agak tegak, ada tuas yang bisa digunakan untuk merebahkannya. Tidak serebah kompetitor, tapi daripada tidak ada sama sekali kan? Lantai kabinnya agak rata, jadi bisa memuat 3 orang dengan kenyamanan yang mirip dan disediakan 3 buah headrest sungguhan.

Armrest tengah juga menyediakan 2 cup holder, namun kadang agak susah membuat armrest ini dilipat masuk ke tempat aslinya, sepertinya slotnya kekecilan. Selain dari ruang yang luas, penumpang belakang tidak mendapat banyak hal buat dimainkan di sana. Tidak ada tombol AC, kantong pintunya lebih kecil daripada di depan dan tidak ada power outlet. Padahal versi Inggris ada lho.

Mitsubishi Outlander PHEV rupanya dibuat dengan beberapa pengorbanan. Pada Outlander Diesel DI-D, konsumen bisa mendapatkan bangku baris ketiga, namun Outlander PHEV tidak demikian. Adanya baterai dan 1 motor listrik yang merenggut sebagian besar ruang di belakang membuat kehadiran jok belakang jadi agak susah. Pada akhirnya, Outlander PHEV hanya tersedia versi 5 seater saja. Ini juga masalah yang sama dengan X-Trail hybrid.

Tapi setidaknya bagasinya lega kan? Well, tidak juga kalau kita bicara angka. Hyundai Tucson yang bagasinya 513 liter masih bisa mengungguli Outlander PHEV, sebab bagasi Outlander hanya berkapasitas 463 liter. Setidaknya ada tray cover untuk privasi barang bawaan dan joknya bisa dilipat rata lantai. Pelipatan joknya sama seperti Daihatsu Sirion lama, yakni bagian sandaran paha dilipat ke depan dulu, baru sandaran punggung ditidurkan.

Mitsubishi mengambil caranya sendiri dalam mendesain pintu bagasi elektroniknya. Biasanya, motor pembuka pintu ditanam di hidrolik pembukanya, namun Mitsubishi membuatnya dipasang secara terpisah. Itulah alasannya ada 1 strut ekstra di sebelah kiri pintu bagasi, sebab strut itulah yang membuka dan menutup pintu secara elektronik. Mekanisme bukaan elektroniknya sangat lambat, meski motornya tidak seberisik sebuah SUV ladder frame kesukaan para OKB di sini.

Okelah, beberapa SUV lain yang punya pintu bagasi elektronik juga bisa dimatikan, namun kadang membuka dan menutupnya masih agak berat kan? Outlander PHEV lain, sebab saat mekanisme elektroniknya dimatikan, pintu bagasinya terasa normal dan ringan saat dibuka-tutup, sebab tidak tertahan mekanisme elektronik built-in yang ada di dalam dua strut hidrolik utama. Mungkin sistem ini bisa ditiru dan dikembangkan lagi oleh pihak lain.

Mesin

Mitsubishi Outlander PHEV memakai mesin 2.000 cc 4 silinder MIVEC yang dikombinaskan dengan 2 motor listrik di as roda depan dan belakang. Rasio kompresinya 10,5:1, dan mesin bensinnya sendiri bertenaga 121 PS dan torsi 190 Nm. Kecil ya tenaganya buat ukuran mesin 2.000 cc? Sepertinya ini mesin tua juga kok. Untungnya, 2 motor listrik bawaan Outlander PHEV siap menutupi kekurangan mesin bensinnya itu.

Saat kemampuan kedua motor listrik ini digabungkan, tenaga maksimal keduanya ada di angka 160,9 hp dan torsi gabungan keduanya 332 Nm. Besar juga kan? Motor listriknya bisa bekerja secara mandiri dengan listrik dari baterai, atau mendapat energi listrik dari mesin yang bisa memutuskan koneksi dengan girboks dan hanya bertugas sebagai genset. Ia bisa juga bekerja berbarengan dengan mesin bensin untuk memutar roda dan menggerakkan mobil ini.

Transmisinya sendiri dibuat oleh GKN, dengan nama Multi-Mode eTransmission. Bagaimana rasanya? Entahlah, kami belum sempat menguji mobil ini di jalanan. Oh ya, buat pemakai Outlander PHEV, ada aplikasi yang bisa anda pasang di gadget anda untuk memonitor mobil ini. Aplikasi ini membuat kita bisa tahu status pengisian daya mobil saat sedang dicolok ke stop kontak dan kita juga bisa menyalakan AC mobil ini dari aplikasinya.

Kesimpulan

Mobil plug-in hybrid ini termasuk salah satu yang paling canggih yang pernah dibuat oleh Mitsubishi. Bukan mobil listrik murni memang, karena masih ada campur tangan mesin bensin, tapi ini cenderung bisa diterima lebih mudah di sini. Seperti Nissan Note e-Power, ia masih bisa bergantung dengan bensin biasa, tinggal bagaimana pemerintah dan ATPM mau bekerja sama dalam mempersiapkan infrastruktur mobil hybrid dan listrik di sini.

Sayangnya kecanggihan yang ada di balik kulitnya masih dibungkus oleh kemasan yang sudah mulai usang. Usang luar dalam, sebab tampilannya tidak spesial-spesial amat dan kabinnya tidak terasa wah juga. Kepratisan dan fleksibilitasnya pun masih bisa ditingkatkan, sebab CR-V hybrid yang kami lihat di TMS 2017 kemarin mampu mempertahankan jok baris ketiganya (yang dipastikan tidak lega).

Itulah alasannya kenapa di Geneva nanti, Mitsubishi Outlander PHEV akan mendapatkan upgrade baru dengan mesin 2.400 cc yang lebih besar, baterai yang lebih besar (13,8 kWh vs 12 kWh di Outlander PHEV ini), motor listrik yang 10% lebih bertenaga dan torsi lebih besar (137 Nm buat motor depan dan 195 Nm buat motor belakang) dan ubahan eksterior yang bisa anda lihat di gambar berikut ini.

Namun untuk permulaan dalam memuluskan jalan mobil listrik, hybrid dan hidrogen di Indonesia, Mitsubishi Outlander PHEV termasuk pembuka jalan yang cocok. Semoga pemerintah segera menuntaskan “wacana” yang jamak mereka lontarkan dan segera memberikan kebijakan baru untuk mendorong teknologi dan kondisi dunia otomotif tanah air. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!

Inilah Toyota GR Supra Racing Concept, Long Live Supra!

$
0
0

AutonetMagz.com – Akhirnya hari ini tiba juga. Seabrek spekulasi yang beterbangan selama beberapa tahun dan sekarang kita hampir sampai di ujungnya. Untuk menjadi pusat perhatian di Geneva Motor Show, Toyota menghadirkan konsep mobil balapnya dengan nama yang sudah kita kenal. Ya, perkenalkan, ini dia Toyota GR Supra Racing Concept yang menjadi preview Toyota Supra versi balap nanti.

Bersamaan dengan munculnya konsep mobil balap ini, Toyota secara resmi mengonfirmasi kalau,”Konsep ini adalah utusan Toyota dalam menyampaikan bahwa Supra generasi kelima kembali ke dunia ini.” Ya, nantinya kami takkan heran kalau fans Supra akan menyebut Supra baru sebagai Supra MkV alias Mark 5. Tapi kok strateginya mirip BMW ya, di mana mereka merilis versi balap dulu baru versi produksinya nanti? BMW M8 GTE kan sudah ada, tinggal BMW M8-nya yang belum.

Sedangkan untuk konsepnya, ia hadir dengan bodi coupe dengan tarikan desain yang dramatis, termasuk fender lebar dan aero kit gila, di mana Supra berani menampilkan diffuser belakang yang besar plus spoiler belakang yang tetap. Bayangkan jika mobil ini menanggalkan semua jubah balapnya, bisa jadi itulah yang akan jadi sosok Toyota Supra generasi kelima. Bodi ini masih mirip konsep Toyota FT-1, tapi dengan detail yang disederhanakan.

Ya, Supra akan kembali,” kata Johan Van Zyl, Presiden dan CEO Toyota Motor Europe. “Konsep ini adalah sinyal yang jelas dari niat kami untuk membawa kembali salah satu mobil sport legendaris kami ke pasaran. Bayi ini kami kembangkan bersama Toyota Gazoo Racing, adalah kuda perang kami yang khusus dirancang untuk balapan.” Kami tidak perlu beritahu juga kan kalau Toyota Supra baru nanti bersaudara dengan BMW Z4?

Kami punya cara untuk membawa ‘Supra Hero’ kami ke era modern. Mobil ini dibuat dengan konsep ringan, ringkas dan pastinya, kencang. Saya rasa kita semua di sini setuju kalau mobil ini sangat keren,” lanjutnya. Bagian-bagian seperti bumper depan-belakang, kap mesin, air splitter depan, diffuser belakang, side skirt dan sayap belakang terbuat dari material komposit. Semua jendela di mobil ini tidak pakai kaca, melainkan plastik bening. Ini mobil balap, kapten.

Interior Toyota GR Supra Racing Concept ini murni berorientasi balap, karena dashboard-nya sangat terondol dan hanya punya 1 jok bucket buat sang pembalap. Ada roll cage buat keamanan, panel pintu carbon fiber supaya tingan dan quick release steering wheel seperti milik Aston Martin Vulcan. Nomor 90 di mobil ini mengacu pada referensi sejarah kode nama Supra. Hm, kalau Toyota Supra terakhir kodenya JZA80, apa jangan-jangan GR Supra nanti kodenya JZA90 ya?

Toyota belum merilis spesifikasi teknis yang lebih detail, namun mereka memaparkan bahwa konsep hasil garapan Toyota Gazoo Racing ini tetap memakai format Supra klasik, yakni mesin di depan dan penggerak roda belakang. Bagus, dan semoga format ini tetap dijaga sampai akhirnya Toyota Supra versi produksi hadir di pameran. Sudah agak jarang mobil yang pakai 2WD sekarang, NSX saja hijrah ke AWD.

Versi road legal dari Toyota GR Supra Racing Concept ini baru akan tiba tahun 2019 mendatang. Khusus buat yang tidak sabaran, Toyota Supra baru ini nantinya bisa dinikmati sebagai mobil baru di game Gran Turismo Sport pada bulan April sebagai DLC baru. Nah, buat Honda NSX dan Nissan GT-R, sekarang teman lama kalian sudah datang. Tinggal sisa Mazda dengan RX-Vision yang belum jelas nasibnya. Menurutmu, bagaimana Toyota Supra baru ini? Sampaikan di kolom komentar!

Toyota Supra 2019 Tanpa Girboks Manual, Tapi Mesin Mudah Dimodifikasi

$
0
0

AutonetMagz.com – Kalau mau bicara salah satu mobil paling hot di Geneva Motor Show 2018 Maret ini, haram rasanya kalau tidak melibatkan Toyota Supra. Lebih tepatnya sih Toyota GR Supra Racing Concept yang jadi petunjuk (lagi) soal kehadiran Supra baru. Petunjuk awalnya sudah dihadirkan oleh sosok mobil konsep Toyota FT-1, tapi makin hari makin terendus kehadiran Supra generasi kelima. Yes!

Tentu banyak yang sudah menggali-gali detail soal Toyota Supra baru di booth Toyota, berharap mendapatkan informasi dari pihak yang berwenang. Autoblog bertanya kepada Tetsuya Tada, kepala engineer Toyota 86 dan ia termasuk orang yang berperan besar dalam melahirkan kembali nama Toyota Supra. Saat ditanya soal kemungkinan opsi girboks manual, Tetsuya Tada punya warta yang sebaiknya diperhatikan.

Ia menyampaikan kalau Toyota Supra baru kemungkinan tidak akan hadir dengan pilihan girboks manual. Alasannya,”Menurut Tada itu bukanlah sebuah syarat penting yang dituntut oleh fans Supra.” Soal ini sih kami agak kurang sepakat, tapi kami paham logikanya. Dengan kerjasama oleh BMW, dipastikan Toyota Supra baru tidak akan murah. Lagipula, respons girboks otomatis sekarang makin hari makin bagus, jangan samakan dengan girboks otomatis jadul yang lamban macam bekicot.

Apa pasar girboks manual sudah sempit? Ya, betul, tapi belum sepenuhnya mati, terbukti dengan beberapa varian khusus seperti Porsche 911 R yang hanya hadir dengan girboks manual. Rival sebangsa dan setanah airnya Supra pun juga tidak ada yang pakai manual, seperti GT-R dan NSX. Meski Supra nanti tanpa girboks manual, setidaknya Toyota menjanjikan satu hal yang menarik buat fans Supra.

Supra baru akan punya distribusi bobot 50:50, titik berat lebih rendah dari Toyota 86 dan pakai mesin 6 silinder turbo seperti Toyota Supra JZA80 yang terakhir. Menariknya, Toyota bilang kalau mesin ini sangat mudah dimodifikasi. Nah, berarti harusnya mobil ini bakal jadi dambaan para tuner yang hobi oprek mesin sampai ribuan horsepower. Jika benar demikian, rasanya citra Supra takkan tercoreng. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!

Toyota Camry Hybrid Kembali Diproduksi di India

$
0
0

AutonetMagz.com – Ingatkah kalian beberapa bulan yang lalu kami sempat mengabarkan bahwa pihak Toyota India terpaksa harus menghentikan produksi dari Toyota Camry Hybrid? Kala itu memang kondisi penjualan dari Toyota Camry Hybrid sendiri tengah merosot tajam karena harganya yang meningkat cukup drastis.

Kenaikan harga dari Toyota Camry Hybrid sendiri memang tak bisa dihindari, karena adanya regulasi pajak Barang dan Jasa yang diterapkan di India, yang pada akhirnya memaksa kenaikan harga dari sedan hybrid ini. Pada saat itu, pihak Toyota juga menurunkan kuota penjualan Toyota Camry Hybrid yang awalnya ada di angka 100 unit perbulannya menjadi 25 unit saja perbulannya. Nah, dengan kondisi tersebutlah pada bulan Oktober 2017 silam pihak Toyota India menghentikan produksi dari Toyota Camry Hybrid, untuk sementara.

Kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah India untuk menggenjot mobil listrik di India sendiri akhirnya memakan korban mobil – mobil Hybrid. Namun, pada kenyataannya, nampaknya Pemerintah India masih belum siap sepenuhnya dengan kehadiran mobil listrik disana, termasuk dalam hal infrastruktur pendukung. Dan Toyota India melihat hal ini sebagai celah untuk kembali menghidupkan Toyota Camry Hybrid rakitan lokal India. Dan akhirnya hal tersebut terealisasi dengan kembali diproduksinya Toyota Camry Hybrid di pabrik perakitan mereka di Bangalore.

Pihak Toyota sendiri berpendapat bahwa sebenarnya mobil hybrid bisa menjadi jalan tengah bagi pihak Pemerintah India dan pabrikan untuk mewujudkan mobil ramah lingkungan. Kasarnya, jika memang mobil listrik belum memungkinkan, maka coba dulu saja mobil hybrid. Dan pihak Toyota sendiri optimis, bahwa Toyota Camry Hybrid sendiri bisa menjadi opsi yang menarik bagi masyarakat yang ingin memiliki mobil ramah lingkungan, walau kini harga dari mobil ini tak murah. Toyota India mengatakan, jika nantinya Toyota Camry Hybrid laris, maka harga komponen akan semakin murah dan akan membuat mobil ini terkoreksi harganya.

Memang perlu diakui, untuk melakukan perubahan menjadi lebih baik dengan mobil listrik dan mobil hybrid bukanlah hal mudah. Hal ini pun berlaku bagi para penggiat industri otomotif di Negara kita yang masih berjuang untuk bisa mendapatkan regulasi yang meringankan pajak dan harga mobil ramah lingkungan. Jadi, kalau menurut kalian bagaimana? Yuk sampaikan pendapat kalian kawan.

 


Porsche Mission E Cross Turismo : Panamera Listrik Jangkung Dikit

$
0
0

AutonetMagz.com – Kami merasa Porsche sudah cukup memiliki jajaran model crossover dengan adanya Cayenne dan Macan. Portfolio terkuat dan terbaik dari Porsche adalah mobil sport, namun mereka tetap harus menjaga kondisi finansial dengan menjual SUV yang pasarnya lebih luas, makanya ada Cayenne dan Macan. Panamera pun demikian, hadir untuk menjadi sedan mewah dengan cita rasa sporty yang khas Porsche plus level di atas trio full-size sedan Jerman lain. 

  

Untuk membuat Panamera lebih ramah buat penggunaan harian, maka muncul versi Sport Turismo yang bentuknya mirip estate atau malah shooting brake. Lalu, apa yang Porsche pikirkan saat merilis konsep Porsche Mission E Cross Turismo ini? Ia mirip dengan Panamera Sport Turismo, karena sama-sama berbentuk estate atau shootning brake, punya konfigurasi jok 4 buah, namun dengan ground clearance yang ditinggikan. Kami sih agak tidak sepakat, sebab apa Porsche mau meladeni Mercedes-Benz E400 4×4 squared? Cayenne dan Macan sudah cukup kok.

Jika tidak minat dengan konsepnya, kami rasa teknologinya akan menarik. Dibaptis sebagai shooting brake crossover sepanjang 4,95 meter, ia pakai penggerak AWD dan sistem kelistrikan 800V. Mobil ini juga dilengkapi headlight matrix LED ala Porsche dan fender guard layaknya crossover kekinian. Soal handling, ada Porsche Torque Vectoring dan Dynamic Chassis Control yang mengandalkan suspensi udara, diharapkan dapat membuat handling-nya tetap terjaga dengan baik. Semoga bisa mengakomodir posturnya yang meninggi dari Panamera Sport Turismo standar. 

Konsep soal masa depan nuansa kabin Porsche terpancar jelas di interiornya. Kesannya sangat futuristik dengan layar panjang dan teknologi tracking pergerakan mata, jadi ia bisa tahu mata pengemudi sedang melirik ke arah mana dan langsung memperjelas info panel instrumen yang ada di jangkauan pandang pengemudi. Sebagai Crossover Utility Vehicle (CUV), Porsche memastikan ia punya kabin luas dan bagasi yang fleksibel.

Karena ini adalah konsep mobil listrik, Porsche Mission E Cross Turismo ini pakai motor listrik dengan kekuatan gabungan setara 600 hp dan bisa lari dari 0-100 dalam 3,5 detik saja, bahkan bisa sampai 200 km/jam dalam waktu kurang dari 12 detik. Dengan pengisian daya hanya berkisar 15 menit saja, mobil konsep ini diklaim bisa menempuh 400 km jika baterainya penuh. Menurutmu, perlukah Porsche membuat mobil ini? Atau cukup dengan mereka buat Macan EV atau Cayenne EV saja? Sampaikan di kolom komentar!

Honda Hentikan Sementara Penjualan Honda CR-V Turbo di China

$
0
0

AutonetMagz.com – Honda nampaknya punya masalah lagi pada mesin 1.500 cc VTEC Turbo-nya. Namun kali ini bukanlah masalah dari konsumen di Indonesia lagi, melainkan masalah untuk unit mesin Turbo yang dijual di China. Dan praktis, pihak Dongfeng Honda harus melakukan langkah cepat untuk mengatasi hal ini, yaitu dengan menghentikan sementara penjualan produk dengan mesin turbo tersebut.

Yap, fenomena mesin 1.500 cc VTEC Turbo sendiri memang berhasil mengangkat nama Honda Civic Turbo, baik di Indonesia maupun dalam skala global. Namun memang pada kenyataanya pihak Dongfeng Honda harus menelan pil pahit setelah sejak akhir Februari hingga awal Maret 2018 ini, mereka harus terpaksa menghentikan sementara penjualan dari Honda CR-V Turbo. Tentunya ada pertanyaan besar, mengapa pihak Dongfeng Honda memutuskan hal ini. Nyatanya, ada masalah yang muncul di mesin dari Honda CR-V Turbo. Masalahnya sendiri akan terjadi saat mesin dari Honda CR-V Turbo berada di dalam kondisi cuaca yang dingin.

Tak dijelaskan seperti apa masalah yang muncul dari mesin mobil ini, namun yang jelas ada sebanyak 350.000 unit Honda CR-V Turbo yang harus segera mendapatkan penanganan, dan kalian sudah tahu kan masalah ini akan berujung pada program apa. Yap, recall. Pihak Dongfeng Honda sendiri sedang merencanakan sebuah kampanye recall untuk Honda CR-V Turbo, namun menurut pihak terkait menyatakan bahwa recall yang dilakukan oleh pihak Honda belum memadai, sehingga keputusan untuk menghentikan sementara penjualan dari Honda CR-V Turbo harus diambil.

Masalah yang menjangkiti Honda CR-V Turbo ini sendiri juga punya potensi untuk meluas, karena seperti yang kita tahu, salah satu saudara dekatnya yaitu Honda Civic Turbo juga menggunakan mesin dengan basis yang sama. Tentunya kita tak berharap bahwa masalah yang sama juga akan menjangkiti mesin VTEC Turbo dari Honda CR-V Turbo dan Honda Civic Turbo yang dipasarkan di tanah air. Yang jelas, pihak Honda sepertinya diuji kesabaran dan responnya dalam masalah yang menyerang mesin yang cukup mereka andalkan ini. Keluhan mengenai mesin turbo Honda di China ini sendiri sudah muncul sejak Januari lalu, dan kini mereka sudah bergerak merespon hal ini, nice.

Seperti yang kami singgung sebelumnya, memang masih belum jelas apa masalah yang muncul dari mesin VTEC Turbo ini di kondisi cuaca dingin, kita nantikan saja perkembangan lebih lanjut mengenai masalah ini. Jadi, bagaimana menurut kalian, kawan?

Sumber : Reuters Japan

Tata H5X Concept Bak Evoque Versi Pahe

$
0
0

AutonetMagz.com – Daripada membeli Evoque KW buatan China, lebih baik siapkan kocek untuk membeli Tata H5X. Meski bukan Range Rover Evoque betulan, mobil ini memiliki basis yang sama, hanya saja beda Ibu, alias berlabel Tata. Seperti apa Evoque buatan Tata ini?


Jangan skeptis dulu, Tata memang suka di identikan dengan Tata Nano, maupun Tata berbasis pick-up yang sekarang mulai wara – wiri di jalanan Indonesia, eits jangan salah, sebelum ini Tata juga pernah merancang TAMO lho, masih ingat? Mobil sport modern dari Tata itu, sayang gaungnya sudah tidak terdengar lagi, padahal keren sekali.

Baca juga : Sports Car Buatan Tata bernama TAMO

Tata sendiri dapat mengambil basis dari produk Land Rover karena mereka sudah 1 grup, jangankan Land Rover, kalau mereka mau, Jaguar juga bisa mereka ambil. Mereka juga telah memiliki sebutan untuk platform mereka. OMEGA atau Optimal Modular Efficient Global Advanced Architecture, sah – sah saja sih, karena kini makin banyak pabrikan yang sharing platform seperti ini.

Untuk H5X sendiri dikabarkan akan memakai mesin diesel, entah yang mana karena kabar dari mobil ini masih minim, yang dapat kami komentari adalah desainnya yang unik, funky dengan lengkung fender kotak, lampu sipit dan beberapa aksen yang membuatnya seolah siap melahap offroad. Meski berbasis Evoque, ia memiliki wheelbase yang lebih panjang, serta dimensi keseluruhan mobil yang lebih besar dari saudara beda Ibunya tersebut.

Baca juga : Landwind X7, SUV asal China yang mirip Range Rover Evoque

Mobil yang saat ini sedang dipamerakan di Geneva International Motor Show 2018 ini rencananya akan menggunakan mesin diesel. Namun mesin diesel apa dengan kapasitas berapa, pihak Tata belum memberikan keterangan lebih jauh, kecuali info lain mengenai format tempat duduknya yang akan tersedia dalam 5 dan 7-seaters.

Respon kami sih positif untuk mobil ini, siapa tau dapat bersaing dengan harga yang rasional serta kepercayaan konsumen karena jaminan nama besar Jaguar dan Land Rover. Bagaimana menurut kalian? Masih ingin membeli Evoque KW alias Landwind X7?

Mitsubishi Xpander Sampai di Filipina, Mulai 238 Jutaan

$
0
0

AutonetMagz.com – Perkembangan informasi mengenai Mitsubishi Xpander nampaknya memang menjadi berita yang menarik, padahal LMPV asal pabrikan Jepang ini sudah dirilis lebih dari setengah tahun yang lalu. Nah, kali ini kabar muncul dari negeri tetangga, Filipina yang menjadi destinasi ekspor Mitsubishi Xpander kloter pertama. Dan ternyata, pemesanan dari Mitsubishi Xpander sudah dimulai di sana.

Yap, Mitsubishi Xpander suda h dibuka keran pemesanannya di Filipina sejak akhir bulan Januari 2018 silam. Belum jelas mengenai data berapa banyak Mitsubishi Xpander yang sudah terpesan, namun yang jelas Mitsubishi Xpander sendiri tidak akan dikirim ke konsumen dalam waktu dekat, karena pengiriman dari pabrik MMKSI di Indonesia baru akan dilakukan bulan Mei 2018 mendatang.

Sejauh ini, pihak Mitsubishi Filipina sendiri telah menargetkan penjualan perbulannya mencapai 1.500 unit, sebuah angka yang tak terlalu besar nampaknya. Namun dipilihnya Filipina sebagai destinasi Mitsubishi Xpander tentunya bukan asal pilih saja kan.

Kalau kalian kepo berapa harga dari Mitsubishi Xpander di Filipina, silahkan melihatnya di judul. Yap, Mitsubishi Xpander akan dijual dengan kisaran harga 900 ribu Peso atau jika diRupiahkan akan menyentuh angka 238 jutaan Rupiah. Dan untuk varian tertinggi dari Mitsubishi Xpander di sana akan dihargai 1 juta Peso atau setara dengan 264 jutaan Rupiah. Mitsubishi Xpander sendiri sengaja dimasukkan oleh Mitsubishi Filipina ke negara mereka karena ada sebuah alasan yang masuk akal, yaitu disana pasar mobil dengan 7 penumpang kini sedang berkembang. Dan momen ini tentunya tak mau disia-siakan oleh pihak Mitsubishi dengan membawa Mitsubishi Xpander.

Mitsubishi Xpander sendiri mendapatkan mandat yang juga tak ringan, karena mobil ini akan menggantikan sosok dari Mitsubishi Adventure yang sudah mengakhiri masa baktinya di Filipina. Asing dengan nama Mitsubishi Adventure? Bagaimana kalau kami katakan Mitsubishi Kuda Grandia? Nah kedua nama tersebut merujuk pada mobil yang sama. Mitsubishi Xpander sendiri akan menjadi suksesor dari Mitsubishi Adventure yang lengser akibat regulasi Euro4 yang membuat mesin dari MPV ini sudah tak bisa dijual di Filipina, termasuk versi mesin dieselnya.

Tujuan lain dari kehadiran Mitsubishi Xpander di Filipina tentunya adalah meningkatkan pendapatan. Mitsubishi Filipina sendiri telah menargetkan sebanyak 80.000 unit produknya akan terjual di tahun 2018 ini, yang artinya akan ada kenaikan sebanyak 8,7% jika nantinya dibandingkan dengan capaian di tahun 2017. Jadi, apakah nantinya Mitsubishi Xpander akan mengulang suksesnya di Filipina? Kita tunggu saja ya. Bagaimana menurut kalian kawan?

Ingin Coupe Berwujud SUV? Silahkan Pinang Range Rover SV Coupe

$
0
0

AutonetMagz.com – Nyeleneh, mungkin itu kata yang tepat untuk mendefinisikan Range Rover SV Coupe. Bagaimana tidak, SUV berwujud besar ini merupakan satu –satunya full-size SUV mewah yang memiliki 2 pintu. Lantas apa saja yang dapat mereka persembahkan kepada calon konsumennya?

Range Rover sendiri mengistimewakan mobil ini sebagai mahakarya yang sangat bagus, dilihat dari desainnya, floating roof, pintu dengan kaca frameless, panoramic roof dan detail desain lain serta tarikan garis bodinya bersandar manis dengan pilihan velg yang cukup besar, 23 inci, pertama dalam sejarah Range Rover.

Konfigurasi tempat duduknya pun individual layaknya sedan premium, sebut saja Panamera. Soal build quality dan pemilihan bahan di interior tidak usah diragukan, meski begitu konsumen tetap dapat memilih dengan sesuka hati, desain serta pemilihan bahan pada interior, setidaknya ada sekitar 100 pilihan warna, benang jahit, emboss dan aksen metal lainnya.

Bagaimana soal performa? Mesin Range Rover SV Coupe ini menggunakan mesin V8 5.000 cc bertenaga 565 PS dengan topspeed 265 km/jam dengan akselerasi dari 0-100 dalam 5 detik saja, hal ini membuat SV Coupe menjadi Range Rover terkencang untuk saat ini. Mungkinkah hal – hal tersebut terjadi karena pengurangan pintu? Yang jelas Range Rover SV Coupe memiliki ground clearance yang lebih rendah 8 mm namun tetap memiliki ketahanan melibas air hingga 900 mm.

Baguslah masih tahan melibas air, rasanya tidak elok apabila Range Rover hanya jalan – jalan di sekitar pusat perbelanjaan saja bukan? Menurut kami sih desain SV Coupe agak – agak tidak cocok jika melihat pintunya, ya kembali ke selera masing – masing. Di Inggris sendiri mobil ini diberi baderol harga $ 333.000, berminat?

Harga Datsun Cross Diumumkan, Turun Dari Perkiraan Awal

$
0
0

Karawang, AutonetMagz.com – Akhirnya Nissan Motor Indonesia (NMI) mengumumkan secara resmi harga Datsun Cross di sela-sela acara media test drive yang dilakukan di Karawang, Jawa Barat. Harga Datsun Cross yang diumumkan hari ini, Kamis 8 Maret terkoreksi sedikit dari harga yang pertama kali disebutkan saat Datsun Cross melakukan debut pertama nya di dunia pada 18 Januari lalu di Jakarta. Seperti kita tahu, MPV dengan style ala crossover ini peluncuran pertamanya dilakukan di Indonesia, setelah konsepnya melanglang buana ke berbagai auto show di kawasan negara-negara Asia sejak tahun 2015.

Ok kita balik lagi ke harga, tersedia dalam dua pilihan transmisi, Datsun yang kini memberikan transmisi matic pada mobilnya ini memasang harga Rp 161,49 juta untuk varian transmisi manual dan Rp 173,99 juta untuk harga Datsun Cross CVT. Harga tersebut ada sedikit penurunan dibanding yang disebutkan diawal perkenalannya, yaitu lebih murah sekitar Rp 1,51 juta (manual) dan Rp 1,01 juta (CVT). Saat itu perkiraan harga yang disebutkan adalah Rp 163 juta untuk Datsun Cross manual dan Rp 175 juta untuk Datsun Cross CVT.

Dengan diumumkannya secara resmi harga Datsun Cross, pihak Datsun Indonesia juga memberikan informasi bahwa per tanggal 7 Maret kemarin, Datsun Cross sudah mulai di distribusikan ke jaringan dealer mereka dan tahap selanjutnya adalah mengirimkan ke pihak konsumen bagi yang sudah memesan mobil ini.

Baca juga : First Impression Review Datsun Cross

Dari harga yang diumumkan tersebut, Datsun Cross akan bertarung sengit dengan berbagai merk dan jenis mobil baru sekarang, mulai dari city car hinggal LCGC 5+2 seater seperti Toyota Calya dan Daihatsu Sigra.

Namun Datsun punya bekal fitur yang dapat membuat pede menghadapi persaingan, yaitu adanya beberapa fitur keselamatan yang tadinya langka di mobil dengan kisaran harga diatas 150 juta dan dibawah 200 juta, seperti Vehicle Dynamic Control, Traction Control, ABS, EBD + BA serta Dual Airbags yang sudah disematkan pada mobil bermesin 1.200 cc ini.

Kita kembalikan lagi kepada anda sebagai calon konsumen, bagaimana tanggapannya dengan harga resmi Datsun Cross yang baru saja diumumkan tadi siang? Sampaikan di kolom komentar ya.

Dan inilah pendapat warganet setelah tahu harga Datsun Cross

Instagram Photo

Tak Mengikuti Tren Mobil Listrik, Audi Buat Mobil Terbang

$
0
0

AutonetMagz.com – Yap, Anda tidak salah mendengar, Audi kini tengah mempersiapkan sebuah mobil terbang. Namun, kami bingung hendak berkomentar apa, sebab bertepatan dengan Geneva Motor Show tahun lalu, sebuah kendaraan yang sama pernah juga dipamerkan.


Ternyata selang 1 tahun, produk hasil kolaborasi antara Airbus dan Italdesign ini akan diberi label Audi. Dahulu kami berkomentar bahwa kendaraan baru garapan Airbus dan Italdesign ini cukup menarik sebab terdiri atas 2 platform.

Hal ini menjadikannya kendaraan 2 alam, ketika ingin di darat tinggal pakai pod darat, sementara jika ingin terbang, tempelkan saja ke pod berbaling – baling, kedua pod tersebut dapat dipanggil dan menghampiri secara otomatis, canggih!.

Yang Anda perlukan hanyalah duduk di sebuah kabin yang moveable. Dengan konfigurasi 2 penumpang, moda transportasi ini hemat tempat namun juga dapat berpindah dengan cepat. Soal performa pada saat tertempel pod menyerupai drone, ia sanggup berjalan hingga 120 km/jam dan memiliki jarak tempuh 50 km.

Untuk pengisian daya, cukup 15 menit saja dan Anda siap pergi kembali. Sementara untuk pod darat ia sanggup berjalan hingga 130 km. Dengan hadirnya emblem Audi setidaknya desain dari pod daratnya agak sedikit berubah dan mengambil gaya tarikan desain khas Audi dengan DRL-nya.

Namun soal performa dan pengalaman, kami masih meragukannya. Semoga saja kehadiran Audi disini semakin membuat proyek mobil terbang ini cepat direalisasikan, konsep sudah bagus, tinggal eksekusinya saja nih, betul tidak?


Honda Jazz X-Road, Versi Heykers dari Jazz

$
0
0

AutonetMagz.com – Jikalau varian Heykers untuk Yaris baru saja diskontinyu, Honda Jazz malah ikut – ikutan tren tidak jelas tersebut. Kira – kira sama tidak ya paket yang Jazz tawarkan? Bukannya Honda sudah punya WR-V?


Kami agak heran dengan Honda di Eropa sana. Bukannya menambah varian yang banyak disukai masyarakat, mereka malah menjual mobil yang kemungkinan peminatnya sedikit. Ya tetapi ini hanya opini kami, siapa tau beneran laku disana. Yang jelas gaya yang diambil Jazz ini mirip…

Yak! Mirip BRV, lihat saja bagian plastik diatas fendernya, meski sekilas dari depan tidak ada bedannya sama sekali. Jika jeli, hanya sentuhan abu – abu sedikit pada bumper depan dan belakang, oh ya, ada juga tambahan side skirt yang lagi – lagi hanya estetik belaka. Untuk interior, tampak tidak ada ubahan sama sekali.

Mesin masih mengandalkan mesin bensin 1.300cc bertenaga 103 PS dengan transmisi manual maupun CVT. Tidak ada ubahan di sektor suspensi, maupun rodanya, masih mengandalkan pelek 16 inci dual tone. Entah mengapa kami jadi merasa lebih niat Yaris dengan Heykers-nya.

Kami paham Honda memiliki WR-V, namun jika harus memboyongnya ke Eropa, sepertinya lebih baik menambah add-on sedikit saja pada Jazz ini. Overall kami merasa ubahan seperti ini tidak perlu karena banyak mobil yang tidak tanggung, terutama konsumen Eropa yang seharusnya lebih wise dalam memilih kendaraan. Menurut kalian bagaimana?

Mazda Kai Concept Dipamerkan, Pertanda Penerus Mazda 3?

$
0
0

AutonetMagz.com – Tidak terasa sejak kemunculan pertamanya, generasi ke-3 Mazda 3 ini telah beranjak 5 tahun. Jika melihat periode tersebut, seharusnya tidak lama lagi Mazda 3 akan berganti model. Meski di Indonesia Mazda 3 tergolong baru, bukan tidak mungkin apabila Mazda Indonesia berani menjualnya disini, CX-3 dan CX-9 saja dijual, betul tidak?

Tidak usah diambil pusing karena ini masih konsep belaka. Yap, Geneva Motor Show tahun ini Mazda gunakan sebagai ajang pamer Mazda Kai yang digadang – gadang akan menjadi penerus Mazda 3. Overall sih kami suka sekali dengan desain Mazda Kai Concept ini, sporti ala Mazda dengan Kodo 2.0 yang garang sekali.

Meski pernah dipamerkan juga di Tokyo Motor Show, rupanya perasaan excited yang ditampilkan oleh Kai Concept juga dirasakan di Geneva Motor Show ini. Jika benar ia akan menjadi penerus Mazda 3, apa saja perbedaannya?

Wheelbase dan style. Rasanya hanya itu yang dapat kami komentari, sekali lagi karena ini mobil konsep ya begitu deh.. Namun penambahan wheelbase sendiri tentunya akan berdampak positif terhadap legroom penumpang belakang dan juga berimbas terhadap pengendalian alias handling.

Tidak sabar ingin melihat versi produksinya? Kami pun begitu, sekarang bersabar saja dan pantengi foto – foto yang ada di galeri saja ya. Sampaikan komentar kalian soal mobil ini, siapa tahu jika sudah jadi beneran, pihak Mazda Indonesia tidak lama untuk segera menjual mobil ini di Indonesia.

Hyundai Le Fil Rouge, Sedan yang Nikmat Dipandang

$
0
0

AutonetMagz.com – Hyundai seolah membuat gebrakan baru dalam jajaran produksi masa depannya. Menurut kami, desain dari Hyundai yang satu ini elegan, sporti, clean, namun masih dapat dikatakan simpel. Meski tidak berjudul Genesis, kami rasa mobil ini memiliki semangat yang sama dengan pembuatan brand tersebut.


Hyundai sendiri mengatakan bahwa kedepannya desain dari sedan dan SUV-nya akan senada dengan Le Fil Rouge. Akan enak dipandang juga tidak ya jika di SUV? Meski enak dipandang, ternyata banyak perhitungan matematis yang sangat dipikirkan dan tidak hanya aspek estetika belaka.

Semisal wheelbase yang panjang, dibuat untuk kelegaan penumpang dan juga kestabilan, ditunjang dengan overhang yang pendek serta roda yang besar, masalah manuver dan handling juga turut diperhitungkan. Sampai – sampai penempatan wiper pun diperhitungkan dengan jarak ke roda depan.

Hyundai mengatakan mengendarai mobil ini akan sangat nyaman, ergonomis dan praktikal. Sayangnya kelegaan kabinnya hanya cukup untuk 4 orang saja dan bagi kalian yang suka bermesraan di mobil sepertinya harus mengalah dengan struktur seperti pipa tubular yang melintang dari depan ke belakang.

Pemilihan material kayu dan fabric di interior juga memberikan sensasi tersendiri, Hyundai juga mengatakan mereka mendesain interior dengan inspirasi dari perhiasan. Semoga saja mobil ini bisa benar terwujud di masa depan ya.. Menurut kalian bagaimana? Ngomong – ngomong kaca spionnya dimana ya?

Honda Jade RS Disegarkan, Estate Turbo Pakai DCT!

$
0
0

AutonetMagz.com – Kalau bukan gara-gara Mazda 6 Estate, kami mungkin sudah pupus harapan untuk kembali ingat soal wagon atau estate Jepang. Selain Mazda, merek Jepang lain sebenarnya punya wagon, contohnya ada Toyota Corolla Fielder, Subaru Levorg dan Honda Jade. Untuk yang terakhir, Honda Jade baru saja diperbarui di Jepang dengan seabrek ubahan yang menarik, khususnya di balik kulitnya.

Sebenarnya kalau bicara mesin, sama sekali tak ada beda antara Honda Jade RS facelift dengan yang lama. Unit 1.500 cc 4 silinder VTEC Turbo masih berdiam diri di sana sambil bersiaga dengan tenaga 148 hp dan torsi 203 Nm. Bedanya, kalau Jade RS lama pakai CVT, Honda sudah mengganti girboks CVT-nya dengan girboks kopling ganda baru. Nah, ini baru jos! Dari kedengarannya saja, mungkin rasanya akan beda antara Jadr RS CVT dengan Jade RS DCT.

Urusan penampilan, Honda Jade RS didandani dengan resep yang digodok supaya mengikuti bahasa penampilan Honda baru. Lampu depan LED-nya sudah lumayan mencirikan kesan Honda, mirip dengan kepunyaan Civic dan HR-V facelift. Warna “Premium Crystal Orange” yang ada di foto ini eksklusif untuk Jade RS saja, dan ya, warna atapnya hitam, bukan panoramic roof. Mirip kebijakan di Honda Mobilio RS dan Honda Jazz RS versi sini ya?

Karena Honda tidak ambil pusing dengan jumlah penumpang, Honda Jade RS berubah jadi mobil dengan 5 seater. Jade RS yang dulu ada versi 6 seater, tapi sepertinya bakal tidak nyaman duduk di baris ketiga, jadi baris ketiganya dibuang. Aksen carbon fiber di kabinnya bagus dan instrumen digitalnya keren, tapi desain dashboard-nya sendiri memang sudah menua. Dashboard dan setirnya mirip dengan milik Civic FB yang sudah stop produksi lho.

Honda sendiri bilang kalau Honda Jade RS disegarkan supaya terlihat dan terasa lebih sporty. Ubahan eksterior minimalis, hanya lampu kabut sipit baru, lampu depan LED baru, pelek baru dan girboks DCT tadi. Perubahan yang paling besar tentu DCT-nya, dan ini bakal jadi mainan baru pecinta estate sporty saat mulai dijual Mei nanti di Jepang. Andai Jade RS bisa dijual di Indonesia ya. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!

Nissan Grand Livina Special Version 2018, Ini Perubahannya

$
0
0

Tangerang, AutonetMagz – Lama tak terdengar kabar, akhirnya Nissan Motor Indonesia melakukan perubahan terhadap Nissan Grand Livina di tahun 2018 ini. Tapi bukan perubahan total atau all new apalagi Livina baru dengan platform yang katanya sama dengan Mitsubishi Xpander yang di gosipkan selama ini, tapi sebuah penyegaran yang menyentuh eksterior saja yang diberi nama Nissan Grand Livina Special Version. Apa saja yang berubah?

Di tengah persaingan mobil keluarga berjenis MPV (kalau tidak ingin disebut LMPV) di Indonesia saat ini, hampir semua pabrikan melakukan gebrakan, terlebih sejak kemunculan Mitsubishi Xpander pada akhir 2017 lalu, disusul pemain baru seperti Wuling, sepertinya selain tampilan eksterior, fitur jadi hal penting untuk disematkan dalam sebuah kendaraan masa kini di Indonesia. Hari ini, di acara Nissan yang bertajuk ‘LivinAlife’ yang diadakan di Serpong, Tangerang, Nissan Indonesia meluncurkan model 2018 dari Grand Livina dengan aerokit baru mulai dari bumper depan, samping hingga belakang, rear spoiler duo tone dan penambahan LED DRL yang dipasang pada ujung bawah bodykit depan.

“Sejak dulu, Grand Livina dikenal oleh keluarga Indonesia sebagai MPV senyaman sedan, kabin yang luas dan tenang, serta atmosfer interior yang premium,” jelas Eiichi Koito, President Director PT Nissan Motor Indonesia. “DNA Grand Livina ini menjawab kebutuhan keluarga yang menginginkan moda transportasi handal. Mobil ini memenuhi kebutuhan akan ruang yang lebih lapang untuk anak-anak, dan juga anggota keluarga besar, dengan jara yang jauh lebih nyaman” lanjut Eiichi dalam peluncurannya.

Baca juga : Nissan Grand Livina generasi baru nanti akan mengambil basis dari Xpander

Jadi, jika anda masih bingung dimana letak barunya dari Grand Livina facelift 2018 ini, kami ulangi ada pada aerokit baru dari mulai depan, samping hingga belakang yang diberi aksen chrome dari bahan baja tahan karat, rear spoiler dua warna dan lampu LED DRL untuk menambah faktor visibilitas saat berkendara siang maupun malam, hanya sayang saja diletakannya di ujung bumper depan hingga terlihat seperti produk after market yang bisa dipasang sendiri oleh pemilik Grand Livina lama. Interior tidak ada yang berubah, fitur tidak ada yang bertambah.

Di kesempatan yang sama, Davy J Tuilan selaku Vice President, Nissan Marketing & Sales, PT Nissan Motor Indonesia mengucapkan, “Terima kasih kepada ribuan pelanggan setia kami yang datang ke acara ini dan menjadi saksi kehadiran Grand Livina Special Version”. Karena di acara yang digelar di Scientia Square Park, Serpong Tangerang ini, lebih dari 5.000 pelanggan setia Nissan dan Datsun hadir meramaikan acara LivinAlife yang di isi berbagai kegiatan seperti touring klub menuju lokasi, test drive, pameran, konsultasi service hingga hiburan musik dari Gigi, Rizky Febian, Yura Yunita dan Poppzle.

Harga yang ditawarkan untuk Nissan Grand Livina 2018 dengan minor change ini adalah Rp. 220 juta on the road DKI Jakarta dan bagi pemesan yang berminat, unit sudah bisa di kirim ke konsumen mulai akhir Maret ini. So, bagaimana menurut anda dengan kehadiran Nissan Grand Livina Special Version ini ditengah persaingan mobil jenis MPV yang semakin ramai belakangan ini? Jangan dulu berharap banyak dengan kehadiran All New Nissan Grand Livina dengan platform yang katanya sama dengan Mitsubishi Xpander, karena Nissan masih pede dengan DNA Livina yang sekarang terlebih soal kenyamanannya. Sampaikan di kolom komentar ya.

Viewing all 9854 articles
Browse latest View live


<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>