AutonetMagz.com – Elektrik dan elektrik. Nampaknya semua pabrikan sangat tertarik dengan perkembangan jaman ini, bahkan seekor Audi. Nantinya Audi akan mulai melakukan colekan pada konsep all-electric bernuansa sporty pada kendaraan yang akan dipamerkan pada Los Angeles akhir tahun ini. Sebuah event yang akan ditunggu-tunggu untuk melihat seberapa cantiknya mobil ini.
Mobil yang diberi nama Audi Sport e-tron GT ini sendiri pada dasarnya merupakan model coupe dengan empat pintu yang rencananya akan dilahirkan pada tahun 2020 mendatang. Dan menariknya, mobil ini akan dibangun dengan basis yang sama dengan Porsche Taycan yang diproduksi di Neckarsulm, Jerman. Seiring dengan itu, Porsche juga diam-diam akan bekerja sama juga dengan Audi beberapa tahun kedepan dalam menyiapkan seekor mobil konsep yang sosoknya terlihat dalam teaser yang kami lampirkan.
Seperti gambar teaser awal yang disediakan oleh Audi sebagai ilustrasi, mobil tersebut nantinya akan memiliki garis desain yang tegas, khas Audi dan jarak dengan sumbu roda yang cukup panjang. Jika mobil ini memiliki standar seperti seekor Porsche Taycan, maka tenaga yang dihasilkan bisa jadi juga sama yaitu 400 kW dan juga jangkauan full to empty sejauh 500 km. Tentu adalah sebuah tawaran yang menarik untuk sebuah mobil sporty bertenaga listrik namun juga berjarak tempuh cukup jauh.
Dengan begitu banyaknya sangkut paut antara produk Audi dan Porsche ini, masih belum jelas apakah ini merupakan produk persilangan mereka dalam membuat seekor mobil listrik, seperti hasil kerjasama keduanya untuk mobil – mobil bermesin konvensional yang terlihat dalam bentuk platform MLB Evo, mengingat mereka juga masih dalam satu grup yang sama, Volkswagen AG. Sebelumnya, keduanya juga berkolaborasi dalam toolkit “Premium Platform Electric (PPE)”.
Konsep Porsche Taycan
Dilansir dari CarAdvice, wawancaranya dengan Dr Ulrich Widmann, kepala pengembangan teknis Audi, mobil ini merupakan perpaduan antara Audi dan Porsche, kedua mobil kelas atas yang sangat tinggi performanya, dan menurutnya publik tidak akan melihat hal yang sejenis ini dalam industri otomotif kedepannya. Audi dan Porsche? Terdengar sangat “galak” di jalanan nantiya. Nantinya pada 2025, Audi seperti akan “lahir kembali” dengan tagline listrik penuh yang akan membawa 12 model dari Audi. Seiring dengan berkembangnya mobil listrik ini, Audi akan mengembangkan system listrik murninya dengan memperluas line-up hibrida secara utuh selama beberapa tahun mendatang kawan. Bagaimana menurut kalian? Sampaikan di kolom komentar ya!
AutonetMagz.com – BMW dengan produk barunya all-new Z4 sekarang sudah keluar, dan bakalan mejeng di Paris Auto Show 2018 awal bulan depan. Di sisi lain, pengembangan si Toyota Supra yang notabene adalah saudara dari Z4 pun juga sudah berjalan dengan baik dan segera diluncurkan. Sepertinya, setelah ini bakalan banyak yang ngomongin tentang mobil Toyota dan BMW ini nih. Yah, bagaimanapun, percaya atau tidak, diinformasikan oleh CNET, engineers Toyota Supra dan BMW ternyata terakhir berkomunikasi sekitar empat tahun lalu.
“Kami menyetujui pengemasannya, seperti di mana hip-point dari si driver, berapa wheelbasenya, lebarnya, di mana tangki bahan bakar, bentuk pilar A ini sekitar pertengahan tahun 2014. Setelah itu, kami benar-benar memisahkan tim kami. Setelah itu, tidak ada komunikasi satu sama lain,” kata pejabat dari Toyota.
Sebenarnya, awalnya keputusan untuk bersama-sama mengembangkan BMW Z4 dan Toyota Supra baru diambil pada tahun 2012, jadi sampai tahun 2014 mereka masih punya banyak waktu untuk berkomunikasi. Tapi, karena komunikasi yang benar-benar blank, Masayuki Kai, sebagai Supra Assistant Chief Engineer, mengatakan bahwa ia tak tahu berapa banyak komponen yang dibagi antara dua kendaraan, kecuali platform-nya.
Pada dasarnya sih platform antara kedua mobil ini sama, jadi mereka bisa berasumsi untuk menggunakan komponen yang sama buat mobilnya masing-masing. Tapi apa daya, mereka pun tak yakin kalau masing-masing produsen bakal memakai komponen yang sama mengacu pada minim bahkan tidak adanya komunikasi di tahun – tahun terakhir.
Soal isu komunikasi yang sedikit menjadi persoalan antara BMW dan Toyota ini bahkan mungkin bisa jadi berita buat penggemar BMW dan Toyota sendiri. Pastinya, salah satu alasannya karena kedua pabrikan otomotif ini sendiri sudah memiliki perbedaan dari dinamika berkendaranya. Ya, rasanya beda aja gitu ya kan. Kalau buat pertanyaan mengenai perbedaan antara satu sama lain kayanya bisa jadi pertanyaan yang bagus saat si Toyota Supra launching nanti ya.
Gimana menurut kalian? Kalian prefer mana nih? Yuk sampaikan pendapat kalian.
AutonetMagz.com – Sosok Honda Jazz yang kita kenal saat ini sudah dijual sejak tahun 2014 silam dan sempat mendapatkan versi facelift di tahun 2017 kemarin. Nah, jika melihat timeline dari Honda Jazz di generasi – generasi sebelumnya, maka sebuah generasi akan berusia sekitar 4 hingga 5 tahun saja, dimana di pertengahannya akan mendapatkan minor change yang biasa kita sebut facelift. Nah, pasca 1 tahun setelah Honda Jazz GK facelift meluncur, maka tahun depan sudah seharusnya Honda Jazz mendapatkan generasi terbaru, dan memang seperti itulah adanya.
Yap, Honda Jazz generasi terbaru akan diperkenalkan pada musim gugur tahun 2019 mendatang. Mengutip dari laman CarSensor, sisi desain dari Honda Jazz generasi terbaru sendiri akan jauh lebih simpel dan refreshing kalau dibandingkan dengan desain Honda Jazz saat ini. Yap, bisa dibilang Honda Jazz yang ada saat ini sudah berubah sedemikian rupa dan jauh berbeda jikalau dibandingkan dengan Honda Jazz GD dan GE. Nah, Nampaknya pihak Honda menyadari bahwa desain yang simpel, yang disukai banyak orang dari rentang usia dan jenis kelamin yang ada di dua generasi pertama Honda Jazz adalah sebuah hal yang hilang di Honda Jazz generasi ketiga, dan hal ini yang akan dibawa kembali di Honda Jazz generasi terbaru.
Nah, namun pihak Honda masih akan menjaga dimensi dari Honda Jazz generasi terbaru berada di dalam batas mobil mungil (Mobil Jenis 5 di Jepang). Salah satunya adalah menjaga lebar dari Honda Jazz generasi terbaru masih tetap di bawah 1,7 meter, tak mengikuti seterunya seperti Toyota Vits dan VW Polo yang sudah ada di angka 1,7 meter. Selain itu, masih dari sumber yang sama, pihak Honda juga dikabarkan akan memberikan satu tempat khusus untuk varian crossover dari Honda Jazz generasi terbaru. Bisa jadi, varian Honda Jazz Cross atau malah Honda WR-V akan menjadi varian yang lebih ‘umum’, sehingga tak hanya dijual di beberapa negara tertentu saja. Tak hanya itu, varian hybrid juga akan dihadirkan di Honda Jazz generasi terbaru, dimana nampaknya pihak Honda akan mengandalkan mesin i-MMD terbaru mereka dengan dua motor listrik di mobil mungil ini.
Selain mesin hybrid, Honda Jazz generasi terbaru juga masih akan mengandalkan dua pilihan mesin lainnya. Kedua mesin ini adalah mesin 1.000cc 3 silinder Turbo yang juga digunakan oleh Honda Civic di Eropa yang bertenaga maksimal 125 PS dan juga Mesin 1.500cc i-VTEC naturally aspirated yang sudah sangat kita kenal sejak generasi kedua dari Honda Jazz. Nah, lalu bocoran apa lagi yang muncul di Honda Jazz generasi terbaru? Ada lagi kok, salah satunya adalah perkara teknologi yang ada di dalam kabin mobil ini. Honda Jazz generasi terbaru akan mendapatkan sistem navigas baru dari Honda yang akan selalu berkomunikasi dengan data center Honda sehingga lebih up to date perkara info lalu lintas. Selain itu, Honda Jazz generasi terbaru juga akan memiliki kemampuan untuk melakukan emergency call saat terjadi kecelakaan berkat konektivitas in-vehicle wifi dengan smartphone pengguna.
Nah, kita tunggu saja seperti apa sosok small hatchback yang sempat menjadi idola di tanah air ini di generasi terbarunya, apakah akan terus mampu menjaga ciri khas sebuah Honda Jazz yang mungil, cakep dan asyik dikendarai, atau malah berubah lagi. Yang jelas, perkiraan peluncurannya ada di bulan September 2019, alias hadir sebelum generasi terbaru dari Honda HR-V di tahun 2020. Asik nih, kita tunggu saja ya. Yuk berkomentar.
AutonetMagz.com – Dalam beberapa hari terakhir ini nama Skoda sempat mencuat di dalam pemberitaan otomotif di Indonesia. Nama tersebut seolah asing, dan hal ini memang benar adanya. Skoda sendiri memang merk yang asing di tanah air karena tak dijual di Republik kita tercinta. Padahal, pabrikan asal Ceko ini punya pasar yang besar di China sana, dan ada sangat banyak mobil Skoda yang menarik. Nah, bagi kalian yang belum tahu atau belum terlalu mengenal Skoda, maka kita akan bahas di artikel ini, cekidot.
Jadi, Skoda sendiri sejatinya adalah salah satu pabrikan otomotif tertua yang ada di dunia, dimana pabrikan yang berasal dari Ceko ini sudah didirikan pada tahun 1895, namun kala itu bernama Laurin & Klement. Laurin & Klement sendiri didirikan oleh Vaclav Klement dan Vaclav Laurin, dan punya komoditi awal adalah sepeda motor. Baru pada tahun 1905-lah Laurin & Klement mulai memproduksi mobil, menemani pabrikan mobil lain yang sudah ada di Ceko, yaitu Tatra. Lalu bagaimana ceritanya pabrikan ini bernama Skoda? Jadi, pasca Perang dunia 1, Laurin & Klement berada di situasi yang kurang baik, dan mencari mitra baru. Disanalah muncul Skoda Works yang merupakan perusahaan senjata kelas wahid di Ceko. Singkat cerita, Laurin & Klement diakusisi oleh Skoda Works pada 1925 dan pabriknya diperbesar serta produknya dijual dengan brand baru bernama Skoda.
Tahun 1990, Skoda sendiri akhirnya dibeli oleh pihak Volkswagen Group, dimana pihak Volkswagen kala itu harus bersaing dengan Renault untuk mendapatkan saham pabrikan asal Ceko itu. Pasca memenangi persaingan dengan Renault, VW Group memiliki 30% saham Skoda, dan meningkat menjadi 60% di 1994, serta menjadi 70% di tahun 1995. Nah, sejak ditangani oleh VW, Skoda sendiri langsung berkembang pesat. Produk – produk yang digemari seperti Skoda Felicia pun menjadi pundi – pundi uang yang membuat pihak Skoda dan VW tersenyum lebar. Bahkan tak hanya itu, Skoda juga memiliki beberapa produk terkenal lainnya seperti Skoda Fabia yang akhirnya menjadi basis pengembangan VW Polo dan Seat Ibiza, serta Skoda Octavia yang kemudian juga menjadi basis pengembangan VW Golf Mk4. Saat ini sendiri Skoda memiliki beberapa produk yang menarik.
Sebut saja Skoda Fabia yang merupakan sebuah small hatchback, lalu Skoda Karoq yang adalah sebuah compact SUV,masih ada juga Skoda Kodiaq untuk kelas big SUV-nya, lalu ada juga Skoda Rapid untuk segmen sedan. Di segmen sedan medium juga ada Skoda Superb, lalu Skoda Octavia untuk sedan kentjang nan sporty-nya, dan Skoda Citigo di segmen city car. Sisanya, masih ada pula Skoda Roomster yang adalah sebuah MPV mungil, dan Skoda Yeti untuk SUV-nya. Nah, nama Skoda sendiri memang mencuat karena ada kabar bahwa pabrikan asal Ceko ini akan menjajaki pasar di Indonesia. Hal ini terpantau dari sebuah slide presentasi yang diunggah tahun 2013 silam. Lho? Sudah 5 tahun lalu? Iya, namun kabarnya agak menghangat pasca Ketua Senat Republik Ceko, Milan Stech bertemu dengan Menperin, Airlangga Hartarto baru – baru ini. Namun Kemenperin sendiri menyanggah bahwa ada rencana Skoda untuk masuk ke tanah air.
Nah, terlepas apakah sanggahan dari Kemenperin tersebut, tentunya menarik jikalau Skoda masuk ke tanah air dan memperluas jumlah merk di Indonesia. Namun pertanyaannya, apakah Skoda bisa berbicara lebih di tanah air? Jawabannya mungkin tak akan kita ketahui jikalau pabrikan ini tak masuk ke Indonesia. Namun kalau menurut kalian bagaimana? Yuk sampaikan pendapat kalian.
AutonetMagz.com – Melihat kompetitornya, Audi semakin “panas” untuk berkembang lebih pesat. Mercedes-Benz, rival terdekatnya punya model Maybach, model ini merupakan refleksi dari sebuah mobil mewah “beneran” karena memang lebih mewah dari sebuah S-Class biasa. Langkah ini sepertinya buat “panas” Audi, dan Audi kini mengikuti jejak leluhurnya Horch, produsen dari Jerman yang tak lagi eksis sejak awal abad ke 20 di pasar mobil-mobil mewah.
Melihat perkembangannya, Audi semakin tertarik dengan untuk membuat versi Horch dari Audi A8 Terbaru-nya, sedan tersebut bermodal adopsi moniker baru dengan beberapa aksen tambahan yang mungkin akan hadir 2 sampai 3 tahun kedepan. Belum ada kabar untuk pasar Indonesia, menurut laporan terbaru dikutip dari AutoNews, namun jangan terlalu berharap dahulu. Mobil yang mengusung konsep Audi A8 Horch ini memang belum memiliki nama yang sudah disahkan. Akan tetapi jangan kuatir, karena beberapa komponen sudah terngiang-ngiang dikuping pecinta otomotif.
Seperti kita dengar, Audi A8 Horch ini akan memiliki logo Horch di sisi pilar C-nya, velg dengan model fresh yang baru serta beberapa kelengkapan baru lainnya. Bicara soal mobil, tentu sayang sekali kalau kita tidak bicara soal mesinnya, nah mesinnya nanti akan mengadopsi mesin w12 twin-turbo tetapi Audi A8 Horch juga kabarnya akan menggunakan mesin – mesin V8 milik Audi pula di kemudian hari.
Jika nantinya sebuah A8 Horch ini memiliki peminat yang cukup maka Audi akan lebih tenang dalam masa kedepan dan produsennya dapat meluaskan penawarannya diluar beberapa produk yang sudah ada. Belum ada penjelasan soal model Horch yang akan diadopsi ini untuk seri lainnya, tetapi perubahan ini sepertinya akan memberikan dampak, entah positif atau negatif yang akan datang dari masyarakat. Yang jelas, jikalau benar, maka Horch akan menjadi varian tertinggi dan paling mewah dari jajaran Audi, layaknya Maybach.
Nah, pihak Audi sendiri nampaknya akan banyak belajar dari Daimler yang sempat mengarungi masa suram di awal pengenalan Maybach di tahun 2000-an. Kala itu pihak Daimler mencatatkan penjualan yang rendah, bahkan dibawah target untuk Maybach 57 dan Maybah 62. Tentunya Audi harus mempelajari hal tersebut jikalau ingin merilis Horch di masa depan. Jadi, bagaimana menurut kalian?
AutonetMagz.com – Setelah meluncurkan versi barunya pada bulan Agustus lalu, The New Chevrolet Spark, Chevrolet Indonesia pun melengkapi peluncurannya itu dengan menggelar sebuah program kompetisi video digital bertajuk #SparkYourStyle, tepatnya 25 September 2018 kemarin.
Melalui program ini, Chevrolet ingin mengajak pecinta Chevrolat, khususnya para generasi millennial, untuk mengenal Chevrolet Spark dengan cara yang lebih kreatif, yaitu dengan menggunakan video singkat di platform digital yang kekinian banget buat generasi zaman now. Di dalam video ini, bukan hanya kreativitas yang bisa diadu, tapi peserta kompetisi pun berkesempatan memenangkan hadiah puluhan juta rupiah.
“Program ini merupakan wujud komitmen Chevrolet terhadap konsumen kami, khususnya anak muda yang dinamis, memiliki mobilitas tinggi, dan ingin tampil gaya. Melihat antusiasme terhadap The New Chevrolet Spark dan melanjutkan kesuksesan program Chevrolet Spark N Drive tahun lalu, kami ingin hadir dekat dengan pelanggan dan konsumen melalui cara-cara yang menyenangkan dan seru, salah satunya dengan mengirimkan video singkat mengenai lima hal yang paling mereka sukai dari The New Chevrolet Spark,” kata Meilita Iskandar, Marketing Director GM Indonesia.
Buat kalian yang tertarik untuk berpartisipasi dalam keseruan bareng Chevrolet ini, kompetisi video ini sudah dimulai pada Selasa, 25 September 2018 yang lalu. Masih cukup waktu buat kalian yang tertarik buat ikutan, sekitar sebulan lebih, karena challenge ini masih akan berjalan sampai tanggal 30 Oktober 2018. Isi videonya bisa berupa review yang berdurasi satu menit, yang menampilkan lima keunggulan The New Chevrolet Spark. Setelah selesai dengan videonya, kalian bisa langsung meng-upload-nya ke media sosial dengan hashtag #SparkYourStyle. Jangan khawatir, karena Chevrolet akan memberi kesempatan untuk merasakan langsung serunya mengendarai mobil keluaran barunya itu dan juga bisa direview sekalian.
Lokasinya, ada di kawasan Jakarta dan Bandung, antara lain di Mall Ciputra Cibubur, pada tanggal 28-30 September 2018, lalu di The Breeze BSD City tanggal 06 Oktober 2018, di Taman Jajaran Bintaro pada 13 Oktober 2018, lalu di Pondok Indah Mall 1 selama tanggal 19-21 Oktober 2018, serta di Paradigma Cikini di tanggal 27 Oktober 2018. Sedangkan untuk area Bandung sendiri ada di Trans Studio Mall Bandung pada 9-14 Oktober 2018.
Ngomong – ngomong soal mobilnya, New Chevrolet Spark ini memang tampil dengan lebih segar dan modern, walaupun grille barunya seperti kumis Naga yang shiny. Yang menarik, ada enam warna baru yang dikeluarkan oleh GM Indonesia di New Chevrolet Spark Premiere. Apa saja itu? Cus, langsung aja kepoin di tempat-tempat tadi. Yuk sampaikan pendapat kalian, kawan.
AutonetMagz.com – Sebelumnya kita sudah mengetahui bahwa Baojun akan memiliki sosok SUV baru yang akan diposisikan sebagai SUV ‘flagship’ terbaru mereka di kemudian hari. Produk ini sendiri kita kenal dengan nama Baojun CN210S yang belakangan digosipkan akan diberi nama Baojun 570. Sebenarnya penamaan ini cukup masuk akal karena sesuai dengan nomenklatur Baojun, dan angka 570 sendiri masih belum digunakan baik oleh Baojun maupun oleh saingannya, Dongfeng Sokon. Namun ternyata nama dari SUV ini meleset dari perkiraan, malahan meleset jauh.
Yap, seperti yang bisa kalian baca di judul, bukan Baojun 570 nama dari SUV terbaru milik Baojun ini, melainkan Baojun RS-5. Tak asing dengan nama ini? Langsung ingat mobil kentjang? Ya, benar. Nama RS-5 merupakan nama produk yang sudah digunakan oleh Audi, yaitu Audi RS5. Lalu apakah kemudian nama ini akan menjadi masalah di kemudian hari seperti yang terjadi pada Tata Harrier? Mungkin iya, mungkin tidak, karena jikalau kalian cermati, ada satu karakter yang berbeda antara Baojun RS-5 dan Audi RS5, yaitu penggunaan karakter ‘-‘. Jadi, apakah namanya sama? Mungkin yang lebih tepat dikatakan adalah, “mirip“. Lantas, apakah berarti Baojun RS-5 akan sekencang Audi? Yakali, kawan. Yang jelas, ternyata pihak Baojun akan merilis mobil ini pada tahun ini juga, lebih tepatnya pada bulan Desember 2018 mendatang.
Salah satu alasan mengapa mobil ini dirilis di bulan tersebut adalah gelaran Ghuangzhou Auto Show 2018 yang berlangsung di bulan tersebut. Yap, sebagai sebuah produk baru, dengan nomenklatur baru, dan posisi flagshipdi segmen SUV, maka jelas pihak Baojun harus menyiasati peluncurannya dengan sebaik mungkin, dan bisa membuat banyak orang notice. Baojun RS-5 sendiri akan dibangun dengan sebuah platform baru yang di kemudian hari akan menjadi basis pengembangan untuk produk – produk Baojun, tak hanya SUV namun juga MPV di masa depan. Untuk urusan mesin, Baojun RS-5 akan mengandalkan mesin LJO 1.500cc Turbo yang dikembangkan oleh pihak SGMW. Mesin ini bertenaga 151 PS yang dipasangkan dengan transmisi otomatis yang punya 7 percepatan.
Perpaduan tersebut membuat Baojun RS-5 mampu membukukan capaian 12,5 km per liternya, walaupun tak jelas metode apa yang digunakan untuk pengujiannya. Oiya, sisi interior dari Baojun RS-5 juga sudah dirilis official image-nya, dan terlihat jikalau pihak Baojun ingin menghadirkan kesan mevvah di mobil ini. Salah satu usahanya adalah dengan menggunakan skema dualtone di interiornya. Warna coklat kemerahan dipadukan dengan warna beige dan warna gelap di beberapa bagian. Apakah perpaduan warna ini terlihat mevvah? Kami kembalikan ke kalian saja. Yang jelas, setir yang digunakan sudah flat bottom dengan balutan kulit, panel instrumennya sudah digital, sistem infotainment-nya menggunakan layar sentuh, dan kisi AC di sisi tengahnya ada 3 buah, banyak juga. Oiya, ada Kisi AC juga di sisi belakang console box mobil ini.
Terlihat juga panel AC sudah digital, dan start stop button sudah menjadi standar. Sunroof dan jok kulit pun tentunya sudah hadir di mobil ini, secara dua hal ini saja kita sudah temui di Wuling Cortez a.k.a Baojun 730. Nah, jadi bagaimana menurut kalian? Kalau kami minta kalian memilih, mending Baojun 530 alias Wuling SUV atau Baojun RS-5 yang dibawa ke Indonesia? Atau keduanya? Yuk berkomentar!
AutonetMagz.com – Biasanya kalau kita bicara urusan mobil yang irit bahan bakar, maka kita akan langsung ingat dengan mobil – mobil LCGC. Mesin kecil, jumlah silinder sedikit, cuma tiga dan bodynya mungil. Yap, kita tahu bahwa mesin 3 silinder punya efisiensi bahan bakar yang oke, walaupun getarannya seolah mengajak berjoged ria di dalam mobil, walaupun tak semua mobil 3 silinder seperti itu. Namun bagaimana kalau sebuah pabrikan ingin lebih advance lagi dalam hal irit bahan bakar? Kurangi lagi silindernya? Nampaknya begitu.
Yap, kalian tak salah membaca judul di atas, karena dari kabar terbaru yang kamu kutip via Response Japan, menunjukkan bahwa sosok Toyota Vitz akan menggunakan mesin baru dengan jumlah silinder dibawah 3, alias cuma 2. Mobil yang di kemudian hari namanya akan diganti menjadi Toyota Yaris supaya namanya sama dan penjualannya bisa dihitung global ini akan menggunakan mesin 1.500cc dua silinder segaris. Artinya? Dalam satu silinder berkubikasi 750cc, menarik juga. Mungkin beberapa dari kalian sudah berpikir aneh – aneh dan membayangkan sebuah Toyota Vitz atau Toyota Yaris bersuara ala Kawasaki Ninja 250, namun jangan terlalu jauh dahulu imajinasinya. Karena mesin 1.500cc 2 silinder ini bukanlah mesin yang stand alone, melainkan mesin yang akan dikombinasikan dengan motor listrik.
Jadi, mesin 1.500cc 2 silinder yang digunakan oleh next gen Toyota Vitz atau Toyota Yaris sendiri dikhususkan untuk varian hybrid. Tujuannya jelas, seperti yang kami singgung di awal, yaitu mengejar efisiensi bahan bakar. Dari sumber tersebut, prediksi dari fuel economy alias konsumsi bahan bakar Toyota Vitz a.k.a Toyota Yaris Hybrid di generasi berikutnya ini mencapai 45 km per liternya. Capaian yang fantastis kan? Bahkan, jikalau dibandingkan dengan model yang dijual saat ini yang hanya mencapai 34,4 km per liternya. Nah, selain mesin 1.500cc 2 silinder, Toyota Vitz generasi berikutnya juga akan membawa jajaran mesin dynamic force milik Toyota, antara lain yang mesin yang menggunakan konfigurasi tiga silinder segaris berkubikasi 1.000cc 1KR-FE, lalu mesin berkubikasi 1.300cc 1NR-FE dan mesin berkubikasi 1.500cc 1NZ-FE.
Tak hanya itu, Toyota Vitz GRMN alias Toyota Yaris GRMN juga akan diproduksi di generasi berikutnya, dan kabarnya akan memiliki keluaran tenaga nggilani, yang mencapai 230 PS. Generasi terbaru dari Toyota Vitz sendiri akan menggunakan platform terbaru milik Toyota, yaitu TNGA, namun bukan seri GA-C seperti Toyota C-HR melainkan TNGA GA-B. Dengan aplikasi platform ini, kabarnya Toyota Vitz nantinya akan jauh lebih stabil dan lebih rigid. Namun memang ada dampak yang diberikan dengan aplikasi platform TNGA GA-B ini, yaitu dimensinya yang agak bertambah, dengan panjang mencapai 4 meter kurang 50mm dan lebar 1,7 meter. Next-gen Toyota Vitz alias Toyota Yaris sendiri akan diperkenalkan di Tokyo Motor Show 2019 mendatang.
Dengan perkiraan launching-nya di TMS 2019, maka bisa jadi mobil ini baru akan dijual di penghujung 2019 atau malah di awal 2020. Nah, sayangnya, walaupun namanya sama – sama Toyota Yaris nantinya, sosok ini adalah sosok yang berbeda dengan yang dijual di Indonesia. Btw, kalau kalian mau pilih, mending Toyota Yaris di Indonesia atau yang di Jepang? Yuk sampaikan pendapat kalian.
AutonetMagz.com – Sekitar 2 minggu lalu beberapa foto dari sebuah mobil yang diprediksi adalah versi facelift dari Mitsubishi Pajero Sport tertangkap kamera sedang wara – wiri di Thailand. Nah, kala itu terlihat bahwa sisi belakang mobil ini tak mendapatkan ubahan apa – apa, dan terlihat jelas karena bagian tersebut tak di kamuflase. Sedangkan bagian depannya malah diberi sticker kamuflase, namun sayangnya resolusi dan kualitas foto dari sisi depan mobil ini kurang baik.
Nah, kabar terbaru menunjukkan bahwa unit tes Mitsubishi Pajero Sport Facelift tertangkap kamera lagi, dan kali ini kualitas fotonya lebih oke. Gambar ini sendiri kami kutip via laman forum Headlighmag, dan dari sumber, foto ini diambil di sekitaran Wat Chai Mongkron, Pattaya. Terlihat jikalau dari tiga foto terlampir area depan dari Mitsubishi Pajero Sport Facelift inilah yang akan mendapatkan ubahan. Jika diamati, bumper depan dari Mitsubishi Pajero Sport Facelift inilah yang baru, walaupun nampaknya ubahannya tak sebanyak yang bisa dibayangkan. Bentuk housing lampu kabutnya masih sekilas sama, pun begitu dengan aksen krom dynamic shield-nya. Sedangkan under guard-nya dilabur warna hitam dan bentuknya baru.
Untuk bagian lain yang berubah menurut sumber ada pada grille, dan nampaknya memang begitu. Mengapa begitu? Coba amati bentuk plastik hitam yang terdapat logo Mitsubishi disana. Bentuknya lebih besar, menonjol keatas di depan kap mesin jikalau dibandingkan dengan Mitsubishi Pajero Sport yang dijual di Indonesia. Artinya? Grille dari Mitsubishi Pajero Sport Facelift ini dipastikan punya bentuk dan desain baru yang lebih fresh. Kami juga curiga ada sedikit perbedaan pada bentuk lampu SUV ladder frame milik Mitsubishi ini, karena dari sisi samping lampunya memiliki tarikan garis yang sedikit membulat. Masih perihal lampu, bisa jadi tatanan di dalam lampu mobil ini juga ikut mendapatkan ubahan, mengingat sosok Mitsubishi Triton terbaru yang menganut wajah Mitsubishi Pajero Sport menggunakan model lampu yang tatanannya berbeda denga Mitsubishi Pajero Sport yang ada sekarang.
Sisanya? Ubahan lain ada pada velg yang telihat menggukana model dual spoke 6 palang yang sepertinya sudah dual tone walaupun gambar tak menunjukkan dengan jelas. Detil lain yang terlihat di foto ini adalah spion yang sudah dilabur krom, antena model shortpole di sisi depan , handle pintu krom, dan side step berbahan metal yang kesemuanya bukan hal baru. Mitsubishi Pajero Sport Facelift sendiri direncanakan akan dirilis pada bulan November mendatang, dimana peluncurannya akan bersamaan dengan peluncuran dari Mitsubishi Triton berwajah Mitsubishi Pajero Sport. Tentunya gelaran ini akan diadakan di Thailand. Lalu apakah ubahan ini juga akan diberikan di Mitsubishi Pajero Sport versi Indonesia? Bisa saja, namun mungkin perlu waktu untuk merealisasikannya karena unit Mitsubishi Pajero Sport disini sudah CKD.
New Mitsubishi Triton
Jadi, bagaimana menurut kalian, kawan? Nampaknya ubahan di Mitsubishi Pajero Sport Facelift ini dilakukan supaya ada perbedaan antara versi SUV-nya dengan double cabin-nya, Mitsubishi Triton. Kira – kira cakep mana, kawan?
AutonetMagz.com – Seperti yang sempat kami janjikan, kami akan membahas sosok Coupe SUV yang dimiliki oleh Dongfeng Sokon (DFSK). Nah, mobil ini sendiri bernama DFSK Fengguang ix5. Oiya, nama ‘Fengguang’ sendiri merupakan nama yang digunakan di China, sedangkan di pasar internasional pihak DFSK menggunakan nama ‘Glory’, sama seperti di Indonesia. Jadi, bisa dikatakan mobil ini bernama DFSK Glory ix5 jikalau dijual di Indonesia, jikalau dijual ya. Nah, seperti apa sosok mobil ini? Mari kita bahas lebih dalam.Pertama, kita akan bahas sisi eksterior dari mobil ini. Dari sisi depan, mobil ini bisa dikatakan sangat mobil China, apalagi jikalau kalian melihat bentuk lampu dan grille besar yang punya tiga bilah krom horisontalnya. Secara umum, tampilan mobil ini bisa dibilang oke, walaupun grille-nya sangat oversize menurut kami. Bumper depannya punya tarikan yang tegas di sisi kanan dan kirinya, dan ada beberapa lampu LED di sisi bawahnya yang kami duga berfungsi sebagai lampu kabut serta ada bilah krom memanjang di sisi bawah. Untuk lampunya sendiri terlihat biasa saja, namun sudah menggunakan dua buah lampu proyektor LED dan LED Positioning lamp plus LED DRL di sisi bawah lampunya. Oiya, bagian dalam dari housing lampunya sudah dilabur warna hitam yang membuatnya terlihat cakep.
Pindah ke sisi samping, mobil ini menggunakan velg dengan warna gunmetal yang terlihat oke, namun ukurannya khas mobil China, terasa kurang satu atau malah dua ukuran lebih besar. Dari sisi samping ini juga terlihat bahwa tak ada tarikan garis tegas di body dari Dongfeng Fengguang ix5 ini, malah terlihat lebih banyak bentuk membulat. Masih dari samping, terlihat mobil ini sudah memilik lampu sein di spion, dan ada aksen krom di sisi samping bawah mobil ini. Dan di bagian inilah terlihat bahwa sosok Dongfeng Fengguang ix5 ini dibuat untuk menjadi sebuah coupe SUV, walaupun menurut kami desain keseluruhan dari mobil ini agak kurang pas dari sisi depan hingga ke belakang, terasa kurang nyambung. But Overall, nice try Dongfeng, walau nggak coupe – coupe banget.
Pindah ke sisi belakang, bagian ini bisa dikatakan bagian paling cakep dari Dongfeng Fengguang ix5. Lampu belakangnya memanjang dari sisi kiri ke kanan, dengan bentuk bagasi yang sekali lagi mirip dengan Audi, sama seperti saingan senegaranya, Baojun 530 dan kawan – kawannya. Terlihat kaca bagian belakang mobil ini melandai, selayaknya coupe, dan rear spoiler dengan high mount stop lamp serta antena model sirip hiu. Pindah ke sisi bawah, Dongfeng Fengguang ix5 mendapatkan lampu kabut di sisi belakang, dan bumper belakangnya terlihat minimalis dengan laburan warna hitam, skid plate silver, dan juga dua buah lubang knalpot yang kami tak tahu apakah asli atau palsu. Oke, cukup dengan eksterior, yuk masuk ke interior.
Di sisi interior, mobil ini terlihat sporty dan elegan. Warna gelap mendominasi interiornya, dipadukan dengan aksen black gloss di dashboard dan aksen silver di beberapa bagian. Setirnya sudah menggunakan model flatbottom dengan bahan kulit dan aksen silver plus banyak tombol pemanja jempol. Sistem infotainmentnya sudah menggunakan layar sentuh dan seolah menyatu dengan dashboard dan panel AC-nya pun digital dengan model sentuh, cakep walau tak user friendly. Panel instrumennya pun bisa membuat banyak mobil di Indonesia minder, karena sudah full digital dengan bentuk yang keren. Konsol tengah diisi dengan bentuk transmisi yang kecil dan sporty dengan beberapa tombol di sekitarnya seperti EPB dengan Brake hold, idling start stop, drive mode, kamera 360 derajat, HDC, dan VSC.
Oiya, bagian belakang mobil ini dilengkapi dengan kisi AC di belakang konsol box, dan ada power outlet di bawahnya, plus mobil ini sudah menggunakan atap kaca. Untuk fitur, mobil ini juga mengusung fitur voice control untuk mengatur pintu, sunroof, dan jendela, serta ada juga fitur lain seperti lane departure warning system, dan forward collision warning system. Yang menarik, Dongfeng Fengguang ix5 menggunakan sistem operasi Baidu Apollo yang dikhususkan untuk mobil otonom. Dongfeng Fengguang ix5 sendiri pertama kali muncul bulan April 2018 kemarin, dan mengusung mesin 1.500cc Turbo bertenaga 150PS dan torsi 220 Nm serta mesin 1.800cc n/a bertenaga 139PS dan bertorsi 187 Nm. Rencananya Dongfeng Fengguang ix5 akan dirilis di kuartal keempat tahun 2018 ini, alias beberapa bulan ke depan. Harganya? Kabarnya mulai diatas 100 ribu Yuan atau mulai 220 jutaan Rupiah.
Jadi, bagaimana menurut kalian mobil ini? Yay or nay? Bawa kesini atau biarkan saja di China? Yuk sampaikan pendapat kalian di kolom komentar.
AutonetMagz.com – Nama “Moby Dick” mungkin populer di kalangan pecinta buku sebagai seekor paus raksasa yang ingin galak dan membuat para pemburu paus takut kala mendengar namanya. Di dunia nyata, Moby Dick direalisasikan oleh Porsche dalam sosok mobil balap Porsche 935/78, sebuah mobil balap Le Mans yang mereka buat tahun 1978. Mobil ini dipanggil “Moby Dick” karena warnanya putih dan ekornya mirip ekor paus, mirip ilustrasi Moby Dick. Buas? Sudah pasti.
Sebagai produsen mobil sport yang tidak bisa melepaskan sejarah balap Le Mans, Porsche ternyata sungguh-sungguh menghadirkan Moby Dick kembali di abad 21 melalui Porsche 935 Clubsport baru ini. Mobil ini diluncurkan di acara Rennsport Reunion sebagai penghormatan kepada 935/78 yang asli dan merayakan ulang tahun mereka yang ke-70. Jauh di balik kulitnya, Porsche 935 Clubsport ini adalah Porsche 911 GT2 RS, ujung tombak Porsche 911.
Dari basis 911 GT2 RS, Porsche memberikan penampilan baru dengan hidung yang lebih pipih dan lampu depan dipindah ke air vent di bumper. Kebanyakan suku cadang Porsche 935 Clubsport ini diambil dari mobil balap sungguhan. Sebut saja spion dari 911 RSR, knalpot dari Porsche 908, lampu LED dari Porsche 919 Hybrid LMP1. Pelek merah meronanya didesain khusus supaya mirip dengan Porsche 935/78 “Moby Dick” yang asli. Keren banget sumpah…
Interior Porsche 935 Clubsport ini benar-benar balap banget, kebanyakan diambil dari mobil balap Porsche 911 GT3 R. Jok Recaro aslinya pun sudah disiagakan oleh roll cage dan sabuk pengaman 6 titik yang biasa dijumpai di mobil balap. Konsol tengah dan tuas persneling berlapis kayu yang mengkilap merupakan detail yang diambil dari 909 Bergspyder dan 917. Uniknya, meski statusnya adalah mobil balap, konsumennya nanti bisa minta agar mobil ini dipasangkan AC kalau mau.
Standarnya, Porsche 935 Clubsport hanya punya 1 jok, tapi Porsche akan menyediakan jok penumpang sebagai opsional ekstra jika pembelinya perlu. Mesinnya masih mengandalkan mesin 3.800 cc flat-6 twin turbo andalan 911 GT2 RS dengan tenaga 700 PS dan girboks kopling ganda PDK 7 percepatan. Peranti balap sepert data logger dan Limited Slip Differential (LSD) spek balap sudah tersemat dengan rapi. Oh ya, mobil ini tidak road-legal.
“Mobil spektakuler ini adalah hadiah ulang tahun dari Porsche Motorsport kepada penggemar di seluruh dunia,” kata Dr Frank-Steffen Walliser, Wakil Presiden Motorsport dan GT Cars Porsche. “Karena mobil tidak perlu mengikuti homologasi, insinyur dan desainer kami tidak harus mengikuti aturan yang biasa dan dengan demikian memiliki kebebasan dalam pengembangan.” Mobil ini hanya akan dibuat sebanyak 77 unit, dan harganya sekitar 700.000 Euro (12 M Rupiah). Apa opinimu soal “Moby Dick” baru ini? Sampaikan di kolom komentar!
AutonetMagz.com – Toyota 86 saat ini telah menjadi salah satu mobil sport Toyota yang menjadi line-up spesial bagi mata pecintanya sendiri. Namun, Toyota Spanyol ini menyinggung soal Toyota GT 86 yang akan digarap oleh Gazoo Racing selaku perpanjangan tangan Toyota di sektor performa. Padahal mereka baru saja memperkenalkan produk GR-nya itu supaya dunia notice soal kehadirannya.
Dilengkapi dengan tagline “It’s all a matter of passion for speed”, ternyata tidak ada detail peningkatan yang dilakukan pada spesifikasi standar mesin Toyota 86 yang sudah ada. Ya, meskipun memang tenaga 200 hp sudah tidak pantas dibilang kecil, Toyota sudah kekeuh untuk tidak memberi ruang bagi turbo atau supercharger di bawah kap mesin dari 86-nya. Jangankan Toyota, Subaru saja bersikeras BRZ tidak pakai turbo.
Jangankan turbo, hybrid saja belum pasti jadi andalan jika Toyota ingin menambah tenaga Toyota 86. Teringat akan konsep sport coupe kecil Toyota GR-HV yang konon katanya berbasis Toyota 86 tapi mengusung sistem hybrid yang dipelajari dari mobil balap Le Mans Toyota, yakni TS030 dan TS050 yang akhirnya kemarin menang di Le Mans. Gazoo Racing nampaknya bersikeras ingin jadi divisi performa tinggi dengan menciptakan mobil seperti 86 GR, Yaris GRMN dan nanti, Supra.
Namun mengingat siklus Toyota 86 dan Subaru BRZ generasi ini sudah mencapai bagian akhir, apa yang dilakukan Gazoo Racing bisa saja sekaligus sebagai salam perpisahan. Belum pasti, namun jika Toyota 86 dan Subaru BRZ baru sudah direncanakan dengan mesin 2.400 cc yang lebih besar, memangnya ada arti lain? Gazoo Racing sendiri diprediksi akan membuat sasis, suspensi, rem dan pelek 86 menjadi lebih level up daripada yang ada sekarang.
Meski ada rumor soal peningkatan tenaga dari mesin 2.000 cc flat 4 milik 86, ya itu tadi, jangan harap peningkatannya banyak dan jangan harap ada turbo di Toyota 86 Gazoo Racing. Mengingat informasi juga masih minim, sebaiknya menunggu saja sampai mobil ini meluncur di sana. Toh Gazoo Racing juga masih punya banyak PR, di antaranya termasuk memperkenalkan Toyota Yaris GRMN, si hot hatch 1.800 cc supercharger dan merancang Toyota Supra hingga selesai. Ditunggu saja ya.
AutonetMagz.com – Hanya sebulan setelah Tata Nexon, Global NCAP (New Car Assessment Program) kembali menempatkan mobil produksi India di tempat crash test-nya sebagai kampanye dari #SaferCarsForIndia. Mobil ini sendiri adalah Maruti Vitara Brezza, sebuah CUV milik Maruti Suzuki. Setelah keluar hasilnya, ternyata mobil ini bisa mendapatkan rating bintang 4. Siapa yang menyangka kan? Mobil Asal India ini mendapatkan capaian yang bisa dikatakan memuaskan untuk skala internasional.
Di akhir uji tabraknya, Global NCAP telah memberikan Maruti Vitara Brezza skor sebesar 12,51 dari 17,00 pada keamanan penumpang dewasa, dan 17,93 dari 49 dalam keselamatan penumpang anak. Bisa dikatakan bahwa capaian ini ini setara dengan bintang 5 dan bintang 4 untuk peringkat keamanan dalam keselamatan penumpang dewasa dan keselamatan penumpang anak masing-masing.
Sebelumnya, uji coba tabrakan ini dilakukan pada kecepatan 64 km/jam. Bodyshell dari Maruti Vitara Brezza dinilai stabil dan bisa menahan tumbukan lebih lanjut. Badan keamanan mengatakan bahwa peringkat buruk untuk keselamatan penumpang anak adalah karena posisinya yang menghadap ke depan dari dummy anak usia 18 bulan saat crash test, karena di dummy untuk anak berusia tiga tahun mendapat perlindungan yang baik. Penandaan untuk ISOFIX juga dinilai salah menurut protokol pengujian.
Di sisi lain, mungkin Maruti Vitara Brezza tidak akan bisa melakukan uji tabrakan ini dengan baik kalau tidak untuk pembaruan model tahun 2018 yang diluncurkan bulan Mei yang lalu. Karena Vitara Brezza sendiri sudah memperbarui sistem keamanannya namun memang tak banyak merubah modelnya. ISOFIX pada tempat duduk dan high-speed alert juga diperkenalkan di versi ini. Dilengkapi dengan airbag ganda di bagian depan, ABS dengan EBD dan sabuk pengaman dengan pre-tensioner dan force limiter yang dibuat standar. Sayangnya, airbag di samping bodi, airbang di sisi kepala, dan airbag lutut pengemudi tidak tersedia.
Hal yang sama pun juga berlaku untuk Tata Nexon. Jika dibandingkan dengan Ford Ecosport, dia menyediakan airbag samping dan tirai. Untuk Indonesia sendiri, Pihak Suzuki Indomobil Sales(SIS) pernah membawa Maruti Vitara Brezza sebagai produk preview di Indonesia beberapa tahun silam. Namun sayangnya, hingga hari ini sosok CUV pabrikan berlogo S ini masih belum menampakkan batang hidungnya di tanah air. Nah, jadi bagaimana menurut kalian? Sepertinya produk – produk India mulai menunjukkan kualitasnya. Yuk sampaikan opinimu.
AutonetMagz.com – Siapa tidak kenal dengan produk seperti VW, BMW, Mercedes, dan Porsche, kabar terbarunya mereka akhirnya memutuskan untuk menghentikan penjualan beberapa model plug-in hybrid alias PHEV di seluruh benua Eropa karena penerapan peraturan emisi baru, yaitu WLTP.
Peraturan ini membebankan beberapa model dari kendaraan mereka yang sudah ada di jalanan, dengan ketentuan baru 50g/km CO2 ini artinya dalam setiap kilometer nantinya setiap mobil hanya boleh memproduksi CO2 sebanyak 50g dan tidak boleh lebih, mungkin pemerintahan disana sangat serius mengenai Global Warming, dunia semakin panas, peraturan mungkin diharapkan dapat memutar permainan ranah otomotif ini.
Tapi sebelumnya kalian tau PHEV itu sebenarnya apa? PHEV itu adalah singkatan dari Plug-In Hybrid Electric Vehicle jadi ini semacam istilah untuk mobil-mobil plug-in hybrid aja kok. Mobil apa saja kira-kira yang diberhentikan? cukup banyak, VW harus menghentikan penjualan dari VW Passat GTE mid-size, seekor plug-in hibrida yang paling diminati kedua di Eropa, serta VW Golf GTE dengan model yang super keren itu juga harus diberhentikan meskipun sebelumnya GTE sempat meraih posisi keempat nih buat mobil paling laku disana.
Sedangkan jika dilihat dari produk Porsche dengan value yang baik-baik saja di Indonesia, nampaknya disana Porsche akan kehilangan Porsche Panamera dan Porsche Cayenne. Dan Porsche meyakinkan bahwa pihak produksi Porsche tidak akan mengambil orderan untuk sementara waktu sampai seluruh koloni tersebut siap dirakit dan sudah sesuai dengan ketentuan, belum ada waktu yang bisa diberikan, kita tunggu saja. Sementara untuk BMW? Mereka akan mengusahakan mobil PHEV yang nantinya akan memenuhi ketentuan yang berlaku yaitu 50g/km C02.
Dikenal sebagai Worldwide Harmonized Light Vehicles Test Procedure (WLTP) standar yang berlaku di Uni Eropa tersebutlah yang mendorong PHEV dengan model tertentu dengan emisi diatas 50 gram per km harus diberhentikan. Yang artinya, kabar buruknya benua Eropa akan kehilangan penghasilan besar dalam perpajakan di beberapa kota, dan lagi berarti menghambat negara tersebut dalam perkembangan mobil jenis-jenis PHEV ini. Mungkin jika dilihat sisi baiknya, Eropa benar-benar menyiapkan kedepannya dalam mengurangi polusi yang mungkin bisa kita contoh, tapi bagaimana bisa kita ikuti, peraturan mengenai kendaraan listrik saja sangat runyam.
AutonetMagz.com – Kita sudah sama – sama tahu bahwa Proton dan Geely kini bermitra dalam banyak hal, baik urusan kepemilikan saham hingga sharing produk antara Geely Boyue dan juga Proton X70. Nah, selain itu, kabar terbaru menujukkan bahwa Proton kembali mendapatkan hak ‘Special’ dari Geely untuk memproduksi dan juga memasarkan produk – produknya. Produk apa saja yang lisensinya dipegang oleh pohak Proton untuk diproduksi dan dijual? Ada 3 buah produk, lengkapnya yuk kita bahas lebih lanjut.
Jadi, sebenarnya hak dan lisensi ini sendiri merupakan sebuah hal yang wajar – wajar saja, toh memang pihak Geely memiliki 49,9% saham di Proton saat ini. Ketiga produk yang akan diproduksi dan dijual oleh pihak Proton sendiri salah satunya adalah Geely Boyue yang juga di-rebadge menjadi Proton X70. Selain itu, pihak Proton juga mendapatkan lisensi untuk memproduksi dan menjual SUV lain dari Geely, yaitu Geely SX11. Jika kalian mengira SX11 adalah nama, maka kalian salah. SX11 sendiri adalah kode khusus untuk mobil ini, jadi tak ada sangkut pautnya dengan crossover merk berlogo S, walau namanya sama – sama SX.
Geely SX11
Mobil ini sendiri sempat kami bahas di awal tahun 2018 ini, dan kabarnya akan diposisikan di bawah Geely Boyue. Mobil ini sendiri masih belum dijual di China, walaupun begitu, spesifikasi mobil ini cukup mumpuni. Kepo? Baca artikelnya di link dibawah. Nah, produk ketiga yang akan diproduksi dan dijual oleh Proton adalah Geely VF11 MPV. Sama seperti Geely SX11, kami pun pernah membahas sang MPV baru milik Geely yang beberapa hari lalu muncul teaser resminya. Sosok Geely VF11 MPV sendiri muncul pertama kali di Beijing Auto Show 2018 yang digelar di akhir bulan April 2018 kemarin. Kabarnya, akan ada tiga varian yang ditawarkan di Geely VF11 MPV, yaitu varian mesin bensin biasa, lalu varian PHEV, dan Mobil listrik murni.
Geely VF11
Untuk mesin bensinnya, Geely VF11 MPV akan dibekali mesin 1.500cc Turbo bertenaga 177 hp, sedangkan untuk varian PHEV juga akan ditenagai mesin serupa, hanya saja akan ditambahkan motor listrik. Tentunya mobil ini adalah sebuah ‘harta karun’ yang berharga bagi pihak Geely dan Proton, selain karena MPV masih dicintai di kawasan Asia Tenggara, penggunaan teknologi PHEV dan Full EV menjadikan mereka terlihat selangkah lebih maju dari pabrikan lain disini. Nah, lisensi ini sendiri diresmikan melalui perjanjian pada tanggal 24 September silam, dan berfikus pada beberapa aspeks, seperti desain, pengembangan , manufaktur, penjualan dan distribusi tiga model tersebut di beberapa negara ASEAN. Mana saja? Jadi cakupan negaranya adalah Thailand, Brunei Darusallam, Malaysia, Singapura, dan Indonesia. Yap Indonesia juga.
Geely Boyue
Nah, menarik untuk melihat bagaimana eksistensi dari dua pabrikan ini. Mengapa? Karena keduanya bisa dikatakan gagal total di Indonesia, baik Proton apalagi Geely. Akankah keduanya akan kembali ke Indonesia dengan membawa jajaran produk barunya? bisa jadi. Bagaimana menurut kalian?
AutonetMagz.com – Setelah ditampar keras oleh skandal dieselgate, Volkswagen sekarang sedang getol membuat dan meneliti mobil-mobil bertenaga listrik sebagai “penebus dosa”. Konsep-konsep yang sudah ditelurkan termasuk VW ID Buzz, minibus listrik yang mirip VW Kombi hingga mobil balap VW ID R yang sudah melesat di Pikes Peak dan Goodwood. Meski bukan pionir mobil listrik dan terhitung telat datang, VW ingin memastikan mereka tidak ketinggalan zaman.
Karena mobil konsep ini adalah mobil listrik, maka kita berbicara soal baterai yang menjadi sumber dayanya. Menurut Head of Product Line untuk E-Mobility VW, Christian Senger, VW berusaha untuk membuat mobil listrik yang terjangkau untuk kebanyakan konsumen, seperti apa yang Tesla tawarkan dengan Tesla Model 3. Seberapa terjangkau? Angka kasar yang diharapkan adalah $30.000 atau sekitar 447,5 juta Rupiah. Masih lumayan oke, kalau boleh jujur.
Berkaitan dengan strategi spesifikasi, VW ingin menawarkan tiga varian baterai yang memiliki kapasitas berbeda-beda. Sebenarnya untuk sementara ini, mobil VW ID ini diberi sebutan Neo. Ya, nama Volkswagen Neo ini bakalan jadi mobil pertama di armada Volkswagen ID. “Kami akan memiliki tiga varian yang berbeda dari ID hatchback ini, untuk konsumen yang memiliki budget berbeda-beda. Mobil entry-level ini akan memiliki kisaran jarak tempuh dengan standar WLTP 330 km, dan memiliki performa yang lebih terbatas,” katanya.
Ya, mobil konsep yang bakal jadi pionir mobil listrik berbendera VW adalah sebuah hatchback. Tentunya, jika ingin varian yang bisa lari lebih kencang, maka semakin besar pula kapasitas baterai yang kalian butuhkan – simple. Model entry-level diharapkan bisa mengemas baterai 49 kWh yang mengesankan. Senger sendiri mengungkapkan kalau model mid-range-nya akan bisa melaju sejauh 450 km.
Kalau dengan ukuran segitu, sepertinya dengan model baterai dengan kapasitas paling besar harusnya bisa menempuh jarak sejauh 600 km, namun itu kan masih perkiraan. Bila benar, maka bisa memberikan klan ID pertama ini banyak keunggulan dari rivalnya, Nissan dan Tesla. Buat tenaganya sendiri, VW ID memiliki 168 hp yang sanggup berlari dari 0-100 km/h dalam waktu kurang dari 8 detik.
Di luar soal spesifikasi baterai yang sangat diantisipasi, hatchback VW ID ini juga akan menjadi permanently online vehivcle pertama bagi VW. Pelanggan nantinya bisa melakukan update over-the-air. Wow! Keren sih ini, macam Tesla Model S dan Model X saja ya. Gebrakan yang cukup mengesankan dari VW menurut kami. Sepertinya VW sudah kena kompor oleh Tesla, sehingga mereka nggak mau kalah dengan kemajuan teknologi otomotif.
Semua mobil ini nantinya akan diproduksi di pabrik Zwickau-nya VW. Awalnya, mereka berencana untuk membuat 1.500 unit per harinya, dan akan terus meningkatkan produksi sampai pabrik mencapai kapasitas penuh pada 2021. FYI, I.D. ini mengusung tema ramah lingkungan. Sekarang tinggal menunggu kapan VW Beetle listrik lahir kembali.
AutonetMagz.com – Subaru sebenarnya tidak begitu terkenal dengan kecanggihan sistem hybrid mereka. Sistem hybrid yang ada di Crosstrek Hybrid alias XV Hybrid juga tidak membantu secara signifikan dari sisi efisiensi maupun performa. Meski begitu, nampaknya ada geliat kecil di badan Subaru Corp. untuk menendang teknologi hybrid mereka lebih jauh lagi. Tidak tanggung-tanggung, mereka ingin coba dengan mobil sport.
Kabar yang berhembus dari Bestcar Jepang menyatakan bahwa Subaru sedang merencanakan sebuah coupe mid-engine berteknologi plug-in hybrid. Sebenarnya rumor mengenai coupe berplatform mid-engine dari Subaru sudah pernah terangkat sebelumnya, namun langsung dibantah oleh petinggi Subaru di tahun 2016. Nah, 2 tahun setelahnya, rumor ini kembali muncul ke permukaan.
Tapi apakah Subaru punya konsep atau teknologi yang setidaknya bisa menggambarkan mobil sejenis? Yaa… Sebenarnya ada, bisa dilihat di mobil konsep Subaru Viziv GT Vision Gran Turismo. Meski hanya di game, setidaknya Subaru sendiri yang bilang kalau itu mobil hybrid. Karena pakai mid-engine dan hybrid, kemungkinan ia takkan memakai sistem Symmetrical AWD yang biasa kita temui di Impreza dan WRX.
Itu karena mesinnya di tengah dan konon akan ada 1 motor listrik di depan buat menggerakkan as roda depan. Mesinnya sendiri kemungkinan mesin boxer turbo yang bertugas menggerakkan roda belakang, jadi tetap AWD meski AWD-nya muncul dari teknologi yang berbeda. Mirip-mirip BMW i8 deh, tapi mesinnya boxer. Tenaga tidak diketahui, tapi sumber yang tertera mencantumkan tenaga 330 hp, alias 20 hp lebih kecil daripada Porsche 718 Cayman S.
Sebenarnya kami ingin percaya rumor ini, tapi toh jika ternyata dibantah lagi apa boleh buat. Setidaknya, kita semua tahu bahwa Subaru dan Toyota bersama-sama tengah mematangkan Toyota 86 dan Subaru BRZ generasi kedua. Tetap RWD dan tetap tanpa turbo, namun kapasitas mesinnya akan naik dari 2.000 cc jadi 2.400 cc. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!
Autonetmagz.com – Jika mengingat kembali sub-brand khusus performa tiap manufaktur yang ada di dunia ini, apa yang pertama kali kalian ingat? Nismo, STi, ataukah GR? Tapi itu baru yang di Jepang saja, belum di Amerika ataupun Eropa. Sebut saja SRT, AMG, M Performance, hingga John Cooper Works. Banyak sekali sub-brand otomotif khusus performa yang sudah lama eksis di dunia kita. Namun baru-baru ini, ada sub-brand performa yang patut diperhitungkan karena kemunculannya yang bagaikan petir bagi para kompetitor.
Ialah N Performance, divisi atau sub-brand Hyundai yang baru saja muncul pada 2014 lalu. Mengambil huruf N dari kota asal gedung R&D Centre Hyundai yaitu Namyang (sekarang Hwaseong), divisi ini benar-benar serius mengembangkan mobil yang sports oriented agar mobil road legal buatan Hyundai menjadi lebih buas. Dengan memfokuskan ubahan pada sisi eksterior dan juga modifikasi mesin agar memiliki performa yang tinggi, N Performance sukses membuat sub-brand performa asal Korea Selatan ini patut diperhitungkan.
Turun dalam kancah reli paling bergengsi di dunia yaitu World Rally Championship (WRC), divisi ini telah menciptakan berbagai model seperti i30N dan Veloster N untuk produk road legal mereka. Setelah kemunculannya, kedua mobil tersebut pun langsung mendapat julukan hot hatch rasa ginseng. Namun untuk kali ini, bukanlah sebuah hot hatch yang baru saja dirilis oleh N Performance. Mobil ini adalah sebuah fastback Hyundai yang baru keluar tahun lalu namun diubah menjadi lebih beringas sesuai keinginan divisi performa tersebut. Mari kita sambut, Hyundai i30 Fastback N 2019.
Hasil modifikasi oleh N Performance yang dilakukan pada i30 Fastback 2018 ini, sukses membuat sang coupé menjadi lebih galak. Bagaimana tidak? Jika kita lihat sisi eksteriornya saja, ubahan besar banyak sekali terjadi untuk memunculkan aura performanya juga. Seperti pada fascia depan yang menggunakan bemper dengan penggunan garis tegas lebih banyak. Posisi DRL yang berubah, kontur grille yang lebih sporti, dan penambahan hal kecil seperti garis merah pada bagian lips bemper membuat mobil ini semakin terlihat aura N-nya.
Walaupun memang lampu depan tidak mengalami perubahan dari versi standarnya, dan bagian depan ini juga tak berbeda dengan saudaranya yaitu i30 N. Pindah ke sisi samping, dan yang terlihat berbeda hanyalah bagian spion yang berwarna hitam, side skirt, dan velg yang bentuknya masih sama dengan i30 Fastback biasa namun sekarang dual-tone.
Pada bagian buritan dari i30 Fastback N ini, hanya sedikit ubahan yang dilakukan oleh divisi N tersebut. Adanya lips spoiler dan bemper belakang yang juga lebih beraura sporti mengikuti bemper depan, membuat aura sportscar dari sang fastback semakin muncul. Kesan monoton pada bagian bemper belakang pun hilang seketika. Walaupun lagi-lagi lampu utama belakangnya (taillight) tidak berubah sedikitpun, sama seperti pada bagian depannya. Mungkin kalau diubah bentuknya akan jadi lebih menarik, tapi untuk sektor yang ini sepertinya no big deal, still a ‘good job’ Hyundai.
Masuk ke dalam interiornya, dan anda akan disuguhkan berbagai emblem N Performance di setiap detail yang ada seperti pada bagian skid plate, takometer, shift knob, hingga kursi depan. Bentuk setirnya pun berubah dari i30 Fastback standar, dari mulai desain bentuk hingga konfigurasi tombolnya pun sama sekali berbeda. Untuk mengubah mode berkendara pun ada pada bagian roda kemudi ini. Dari Eco, Normal, Sport, N, dan N Custom, semua bisa diubah hanya dari setir saja layaknya supercar asal Italia. Oh iya, rem tangan mobil ini juga bukan elektrik namun masih memakai tuas konvensional, hal itu makin menguatkan sisi sporti sang fastback.
Penggunaan bahan kulit yang ada pada interior dengan paduan stitching atau aksen merah dan pemakaian bahan beludru pada bagian kursinya, membuat i30 Fastback N ini semakin menguatkan sisi beringasnya. Walaupun sayang, bentuk maupun bahan pedal kaki tak berubah sama sekali. Namun melihat kembali model shift knob-nya yang bulat dengan paduan kulit dan aksen merah tersebut dan juga setirnya yang lebih sporti, membuat mobil ini menggoda iman kita yang tak tahan akan kecepatan. Ingin rasanya mencoba langsung sang fastback ganas tersebut.
Eksterior dan interior sudah selesai kita eksplorasi, mari kita ulas sektor utamanya yaitu dapur pacu dari Hyundai i30 Fastback N ini. Untuk mesinnya sendiri Hyundai menyediakan trim standar dan performa yang keduanya tetap memiliki output gahar. Konfigurasinya tetap sama dengan i30 N hatchback, inline-4 2,0L turbocharged yang pada varian standar memuntahkan 248 hp dan versi performanya 272 hp.
Walaupun berbeda horsepower, namun kedua trim tersebut memiliki torsi yang sama, yaitu 353 Nm. Tetapi dengan fitur OverBoost N Performance yang aktif pada saat mencapai torsi maksimal, mobil ini bisa memuntahkan torsi sebesar 378 Nm! Jadi waktu yang dibutuhkan mobil ini dari 0-100km/h hanya membutuhkan 6,4 detik untuk versi standar dan 6,1 detik untuk trim performanya.
Untuk teknologinya sendiri, mobil ini dilengkapi dengan paket Hyundai SmartSense yang di dalamnya terdapat Forward Collision-Avoidance Assist, Driver Attention Warning, Lane Keeping Assist, dan High Beam Assist sebagai fitur standar. Sementara untuk fitur Intelligent Speed Limit Warning hanyalah sebuah opsi pilihan saja.
Bagaimana menurutmu mobil hot fastback rasa ginseng ini, apakah dapat mencukupi rasa penasaran kalian akan berkendara yang menyenangkan? Sayang untuk harganya Hyundai masih menutupi hal yang satu ini. Tetapi jika kita kesampingkan hal tersebut, kirimkan pendapat kalian pada kolom komentar di bawah mengenai Hyundai i30 Fastback N tersebut.
Autonetmagz.com – Pernah terbayangkan jika anda mengendarai sebuah mobil super klasik Italia di jalanan pinggir pantai sebuah pulau? Pemandangan memukau dengan kombinasi kendaraan yang eksotis pasti akan menciptakan kenangan ataupun memori yang tak akan pernah terlupa seumur hidup. Oke mungkin anda pernah atau bisa merasakannya lewat gamearcade besutan Sega yaitu OutRun, tapi itu hanyalah sebuah dunia virtual.
Feel yang didapatkan dari game tersebut memang persis dengan apa yang dibayangkan di atas, sehingga gamejadul itu saja bisa tak terlupakan hingga saat ini. Bagaimana jika OutRun bisa direalisasikan ke dunia nyata? Inilah Cavalcade Classiche 2018, acara Ferarri yang memberikan kenangan tak terlupakan serasa game tersebut.
Alasan saya menghubungkannya dengan Sega OutRun, karena acara ini merupakan pawai mobil-mobil super Ferrari klasik berjumlah 70 unit lebih yang mengarungi jalanan pinggir pantai kawasan Italia. Pawai Italian classic sportscar yang mengarungi jalanan pedesaan hingga pantai, bahkan yang hanya menontonnya saja pasti akan terkagum-kagum dan tak mungkin melupakan momen seperti itu. Rasanya seperti ada di film ataupun game klasik, sangat eksotis!
Adapun model-model ikonik Ferrari seperti 500 TRC, 340 America, 250 Europa, 750 Monza dan 250 California SWB yang berasal dari 20 negara lebih, turut meramaikan parade classic sportscar ini. Jika anda familiar dengan nama mobil di atas, itu bukanlah suatu hal yang aneh. Karena tiap model tersebut merupakan bagian sejarah terpenting dari perjalanan manufaktur karya Enzo Ferrari. Sebuah bukti bisu yang menjadi saksi dari usaha Ferrari hingga saat ini, sekarang dibangkitkan lagi untuk mengingatkan kita akan memori kejayaan sportscar Italia dengan mengarungi jalan-jalan klasik. Legendary machines, who lived to tell the tales.
Untuk rute yang diambil dari Cavalcade Classiche tersebut, semua bermula dari Valle dell’Erica lalu berlanjut hingga sisi utara pulau Sardinia. Mengarungi kota Alghero hingga Valle della Luna, lalu Castelsardo menuju Porto Cervo hingga pulau Caprera. Perjalanan usai setelah Cavalcade Ferrari menempuh jarak sejauh 800 km dengan di tutup oleh acara showcase Ferrari klasik ke depan publik Maddalena, Sardinia.
Begitulah sisi klasik dari sebuah manufaktur supercar asal Italia, raungan mesin 4 hingga 12 silinder klasik, desain retro Italia, dengan paduan pemandangan indah pantai Sardinia. Kombinasi yang tepat untuk menikmati sebuah mahakarya yang tak lekang oleh waktu. Apakah nantinya Ferrari akan melaksanakan acara serupa di Indonesia seperti saat Ferrari Festival of Speed kemarin, namun dengan tema pesisir pantai?
AutonetMagz.com – Salah satu pabrikan terkenal di dunia otomotif, Mercedes-Benz, kembali dengan divisi kencangnya AMG, kini memamerkan Mercedes-AMG G63-nya yang telah selesai diotak-atik menjadi Brabus 700 Widestar. Mungkin sudah ada beberapa dari kalian yang menduga kalau SUV ini bakalan memiliki tenaga 700 hp, namun tidak, hampir 700 yang benar. Pun begitu, Tenaga yang dihasilkan bisa dikatakan cukup gila, yaitu 691 hp dan 701 lb-ft torsi, yang diproduksi oleh mesin 4.0 liter twin-turbocharged V8.
Semua usaha itu berhasil membuat mobil dengan tenaga 585 hp mendapatkan extra 114 hp dengan menyetel ulang ECU dan menambahkan knalpot sports yang baru. Istilahnya, terlihat jelas-lah kalau Brabus benar-benar ingin melepaskan “daging” yang ada pada tulang kendaraan tangguh ini dengan mesin ini dari pabriknya. Brabus mengatakan bahwa SUV dengan bobot diatas 2,5 ton ini akan mampu berakselerasi dari keadaan diam hingga 100 km/jam hanya dalam waktu 4,3 detik dan dibatasi secara elektronik hingga kecepatan 240 km/jam. So, kalian bisa bayangkan seberapa besar tanaga SUV ini.
Brabus 700 Widestar pun mendapatkan body kit yang lebar. “Paket” ini konsisten dengan wajah baru di bagian depan dan belakangnya, dan terlihat menambah sisi berototnya pada bagian samping SUV AMG ini dengan lengkungan yang melebar dan sangat sporty pada bagian fendernya. Selain itu, Brabus juga menawarkan kap mesin, spoiler depan dan spoiler belakang yang dipasang di atap dan lampu depan dengan lampu LED yang sudah terintegrasi. Yang menarik lagi, Brabus juga menyediakan berbagai velg aftermarket untuk SUV dengan ukuran mulau 20 inci hingga 23 inci.
Soal interior dari Brabus Widestar 700, perusahaan menunjukkan bahwa ada varian yang lebih umum di Monaco dalam minggu ini. Namun dengan pilihan lapisan kulit putih dan hitam, yang digabungkan dengan aksen oranye dan jahitan. Saya sendiri sih juga bakalan naksir sama warna ini. Apalagi dengan mobil yang memiliki penampilan gahar namun tetap terlihat berkelas. Kalau boleh milih, kayanya variasi merah dan coklat keren juga. “Ada variasi warna yang tak akan ada habisnya dengan bahan yang tersedia untuk interior G-Class dan Widestar 700. Jadi, hampir semua kombinasi warna yang ada dipikiran pelanggan bisa direalisasikan,” kata Barbus.
Sementara ini, detail untuk harga Brabus 700 Widestar belum tersedia, namun kami sih yakin kalau ada dari kalian yang tertarik untuk membeli ini, mereka akan dengan senang hati memberikan penawaran. Jadi, bagaimana menurut kalian? Yuk sampaikan pendapat kalian.