Quantcast
Channel: Merek Mobil | AutonetMagz :: Review Mobil dan Motor Baru Indonesia
Viewing all 9838 articles
Browse latest View live

Ini Paten McLaren 720S Spider, Muncul Tahun 2019

$
0
0

Autonetmagz.com – Sepertinya merubah model coupé ke dalam bentuk open top sudah menjadi sebuah tradisi semua model sport atau supercar saat ini, terlepas pakai atap pelat atau kanvas. Untuk McLaren, permulaannya ada di model MP4-12C telah lahir ke dunia pada 2010. Kemunculan mobil tersebut juga menjadi penanda bahwa manufaktur yang dulu memecahkan rekor dengan membuat mobil produksi tercepat di dunia pada era 90-an, telah aktif kembali membangun supercar. Untuk track record-nya sendiri, pabrikan ini tidak perlu dipertanyakan lagi soal membangun sebuah mobil berperforma tinggi.

Berawal dari peluncuran model yang namanya cukup sulit itu, sejarah gelar Spider pun di mulai dua tahun setelah MP4-12C lahir. Pada 2012 lalu di Pebble Beach, California, acara Monterey Car Week dan Concours d’Elegance menjadi saksi dimulainya bagian dan tradisi baru dalam sejarah McLaren. McLaren MP4-12C Spider pun menjadi sebuah awal dari kelanjutan seri Spider selanjutnya. Lalu mengapa saya sebutkan lini ini seperti sebuah tradisi, karena lihat saja McLaren yang sekarang. Tiap model coupé yang mereka miliki, pasti dibuatkan versi atap terbukanya (kecuali P1 dan Senna).

Mulai dari Sport Series hingga Super Series, tetapi model-model dibawahnya terkena dampak tradisi Spider ini. Setelah 12C, ada 650S Spider, 570S Spider, bahkan seri LongTail (LT) pun juga dibuatkan versi Spider-nya yaitu 675LT Spider. Hampir semua coupé selain hypercar mereka dibuatkan versi Spider, bahkan baru-baru ini ada kabar mengenai model supercar tertinggi mereka yaitu 720S telah dipatenkan gambar versi Spider-nya!

Melihat gambar jelas yang didapatkan oleh AutoVisie, sepertinya memang kesiapan dan keniatan McLaren dalam membangun 720S dengan open top tak perlu diragukan lagi. Detail garis kasarnya saja bisa kita lihat dengan jelas. Untuk kalian yang kreatif, mungkin versi produksinya juga terbayangkan dengan jelas lewat ilustrasi yang sudah dipatenkan oleh McLaren tersebut.

Jika kita melihat sketsa patennya, ubahan pada eksterior memang terlihat masih sedikit dilakukan oleh manufaktur Britania Raya itu. Seperti hanya pada konfigurasi atap terbuka saja dan penggunaan velg dengan jari-jari yang lebih sedikit namun lebar. Untuk membedakannya dengan sang coupé, McLaren memang berniat merubah beberapa hal dalam sektor eksterior. Namun melihat gelar Spider dalam model sebelumnya, selain pada pilar B-C dan penggunaan velg standar, ubahan yang dilakukan sepertinya tak terlalu signifikan.

Satu hal yang pasti, karena gambar ini menunjukkan dengan jelas kalau 720S Spider nanti akan menggunakan konfigurasi retractablehardtop. Itu artinya McLaren 720S laba-laba ini akan lebih berat dari versi standarnya yang punya bobot kering 1.283 kg. Jika masih mengusung mesin yang sama yaitu V8 4,0 L dengan twin-turbo menghasilkan output sebesar 710 hp dan torsi 770 Nm, artinya mobil ini mungkin akan memiliki performa yang sedikit kurang dari saudaranya sendiri.

Bisa jadi kecepatan maksimalnya hanya menyentuh angka 336 km/h dan butuh waktu selama tiga detik untuk mencapai kecepatan 0-100 km/h. Tapi hal tersebut masih sebuah kemungkinan, jangan ngelambe dahulu kalau belum ada faktanya. Jika McLaren sudah berani mematenkan desain 720S Spider ini, itu artinya kita dapat melihat versi produksinya sebentar lagi. Apakah nanti di akhir tahun atau pada perhelatan sekelas Geneva Motor Show 720S Spider versi produksi diperkenalkan, kita tidak tahu.

Keheranan lainnya adalah, dengan hilangnya atap, apakah si cantik 720S bakap tetap punya pintu yang membuka ke atas secara eksotis itu? Suka tak suka, itu alah salah satu penunjang kecantikan 720S. Namun yang kami ketahui adalah, bagi kalian para fans supercar ataupun fans berat McLaren sekalipun, pasti tidak sabar bukan menunggu mobil ini meluncur? Kirimkan pendapat kalian mengenai mobil ini dan jika ingin melihat gambar lebih detail mengenai atap terbukanya bisa kunjungi galeri foto maupun kolom komentar di bawah.


BMW 3-Series G20 2019 Bocor : Yay or Nay?

$
0
0

AutonetMagz.com – BMW 3-Series adalah salah satu penunjang citra BMW, merek yang mengaku sebagai “The Ultimate Driving Machine”. Pada acara Paris Motor Show 2018 mendatang, BMW konon akan memperkenalkan generasi baru BMW 3-Series yang dikenal berkode G20, dan ia bertugas untuk menggantikan F30 yang ada sekarang. Nah, bocoran dari Bimmerpost rupanya sudah menampilkan sosok asli G20 yang diklaim berasal dari fasilitas configurator.

Model-model yang bocor cukup beragam, mulai dari varian terendah yang diklaim sebagai BMW 320i hingga varian teratas, tapi bukan M3, melainkan BMW 340i M Performance. Berbagai aksesoris asli macam Sport Line, Luxury Line hingga M Sport kelihatannya juga jelas di sini, plus beberapa trim interiornya nanti. Kalau dilihat dari samping, kami suka proporsinya, benar-benar proporsi sedan RWD sejati dengan overhang depan pesek sementara yang belakangnya agak panjang.

Melihat bagian depannya, kami sendiri kurang yakin mau berkata apa. Memang tidak plek total seperti 5-Series, tapi sedikit coakan bumper yang masuk ke dalam desain lampu depan mengingatkan akan Peugeot 3008. Oh ya, lampu depannya bisa dipasangkan lampu laser jika berminat, dan desain depannya memiliki alur garis yang ramai. Di BMW 3-Series berwarna coklat, entah kenapa garis desainnya melengkung-lengkung, seperti hasil smudge di Photoshop, padahal asli.

Desainer BMW sekarang mulai nekat untuk memainkan Hoftmeister Kink yang jadi ciri khas BMW, sebab di BMW 3- Series G20 ini nampak desain elemen itu lebih menyudut dan agak tajam sedikit. Bagian belakang? Hmm… Bumper belakangnya oke, dan kedua knalpot gandanya sepertinya asli, dan jika memang asli, maka mantaplah. Namun lampu belakangnya sekilas mengingatkan kami akan kepunyaan Lexus RC.

Pada bagian kabin, desainnya masih desain tradisional BMW, namun BMW 3-Series G20 ini nampaknya sudah siap memakai sistem iDrive teranyar Bimmer. Terbukti dengan adanya varian dengan panel instrumen full layar seperti di BMW 8-Series. Tentu saja BMW memperbarui iDrive andalan mereka biar menguatkan usaha menjadi yang terbaik kala Virtual Cockpit Audi mulai merangsek sebagai sistem yang memiliki UI bagus, belum lagi MBUX baru milik Mercedes-Benz.

Khusus varian M Sport atau Sport line, BMW memberikan setir yang serupa dengan BMW M5, namun minus tombol shortcut M1 dan M2. Pasti itu disimpan buat BMW M3. Anehnya, dalam beberapa foto interior kami tidak melihat adanya tuas persneling yang nongol di tengah interior, namun di beberapa foto lain persnelingnya ada di tempat biasa. Entahlah, mungkin bocoran dari konfigurator mendapatkan foto yang belum 100% sempurna.

Kita baru akan mengetahui spek dan detail lain mengenai BMW 3-Series G20 ini pada peluncuran resminya di Paris Motor Show nanti, termasuk soal mesin, kaki-kaki, fitur baru, sistem operasi iDrive dan lain-lain. Agaknya mata masih harus membiasakan diri melihat G20 baru ini, sebab Bimmerfans harus menerima bahwa evolusi 3-Series sudah sampai ke tahap dimana BMW sudah mulai berani bermain desain dengan garis-garis yang ramai. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!

Toyota Fokuskan Model Hybrid di Paris, Ada Mobil Konsep?

$
0
0

AutonetMagz.com – Toyota akan menggunakan pameran Paris Motor Show untuk lebih fokus pada teknologi hybrid dan platform TNGA. Iya, TNGA, seperti yang dipakai di Toyota C-HR dan Prius, di mana mobil-mobil yang sudah pakai sasis TNGA plus teknologi hybrid sudah dipastikan hadir di Paris Motor Show 2018. Yang paling menonjol adalah Toyota Corolla Touring Sport 2018 yang bakal merayakan debutnya di Paris. Jarang-jarang lihat Toyota Corolla wagon atau estate kan? Modelnya keren lho.

Nantinya model ini juga bakalan bergabung dengan Camry Hybrid dan RAV4 Hybrid. Untungnya, untuk menarik pengunjung Paris Motor Show 2018 yang suka mobil bergaya sporty, Toyota sudah mengantisipasinya dengan menyiapkan beberapa model khusus buatan Gazoo Racing. Sebut saja Toyota Yaris GR Sports (bukan Yaris GRMN) dan Toyota Yaris Y20 edisi khusus. Di samping itu, mobil balap Toyota TS050 Hybrid LMP1 yang kemarin jadi juara dipastikan turut singgah.

Mengapa Toyota lebih memilih untuk memajang mobil hybrid sebanyak mungkin? Simpel, sebab Prancis sendiri sudah menargetkan bebas emisi karbon pada tahun 2050 nanti. Jadi untuk merealisasikannya sebelum 2050, mulai 2040 nanti Prancis akan menghentikan penjualan mobil berbahan bakar bensin dan diesel. Mungkin memang masih lama, namun memperkenalkan teknologinya awalnya dahulu rasanya akan lebih bagus dan terlihat lebih siap untuk menghadapi masa yang akan datang. Siapa cepat dia dapat, kan?

Setelah memamerkan mobil konsepnya yang lalu, yaitu Concept-I, sepertinya Toyota akan memberikan kejutan baru untuk Paris Motor Show yang makin hari makin dekat. Dalam cuitan singkat, Toyota Eropa mengkonfirmasi kalau konferensi pers Toyota di sana akan membahas tentang sebuah mobil konsep baru, tapi mereka sendiri belum mengatakan apa-apa tentang apa konsepnya. Mobil konsep apaan nih, bikin kepo saja.


Sementara Toyota masih diam-diam soal hal ini, konsep misteriusnya bisa jadi Toyota 86 GR alias Gazoo Racing– yang kemarin sempat dijadikan bahan guyonan oleh warganet. Tweet aslinya sejak saat itu sudah dihapus, tetapi pastinya isinya begini “It’s all about the passion for speed. #GT86 by Toyota Gazoo Racing.” Ini sih artinya 86 GR punya 2 kemungkinan saat tampil, antara siap jual atau jadi konsep dulu. Well, mari kita tunggu nanti di tanggal 2 Oktober 2018.

Renault K-ZE : Realisasi Mobil Listrik Murah Berbasis Renault Kwid

$
0
0

AutonetMagz.com – Sekitar 1 tahun yang lalu pihak Renault sempat membeberkan rencana jangka menengah mereka. Paparan rencana ini sendiri berjangka selama lima tahun, alias dari tahun 2017 hingga tahun 2022 mendatang. Nah, di dalam paparan rencana bertajuk “Drive The Future” ini terdapat juga rencana untuk membuat  joint venture dengan pabrikan di China untuk pengembangan mobil listrik dan mobil LC alias low carbon vehicle, dan tak lama kemudian muncul kabar bahwa sebuah Renault Kwid EV akan masuk dalam skema tersebut. Pasca setahun, akhirnya sosok konsep dari mobil tersebut pun muncul, dan inilah Renault K-ZE Concept.

Renault sendiri turut berpartisipasi dalam Paris Auto Show 2018 yang akan mulai dihelat hari ini, tanggal 2 Oktober 2018. Nah, mereka mencuri start dengan menyebarkan informasi terkait Renault K-ZE Concept ke dunia maya. Renault K-ZE Concept sendiri akan menampakkan diri ke publik pada Paris Auto Show 2018 nanti, dan kedepannya mobil konsep ini akan menjadi basis untuk produksi dari mobil listrik murah yang akan dijual massal oleh pihak Renault. Oke, kita mulai lihat sosok Renault K-ZE Concept ini, dan satu kata yang langsung muncul di benak kami adalah “Kwid”. Yap, Renault K-ZE Concept ini bentuknya sangat Renault Kwid, bahkan kami curiga huruf ‘K’ dar Renault K-ZE sendiri merujuk pada nama ‘Kwid’. Hanya saja, kami akui bahwa sosok Renault K-ZE Concept jauh – jauh lebih futuristis, namanya juga mobil konsep.

Namun, jujur, sejatinya sosok Renault Kwid sendiri adalah sebuah mobil yang cakep, hanya saja naas penjualannya tak secakep tampangnya. Jika dilihat, perbedaan Renault K-ZE Concept dengan sebuah Renault Kwid biasa ada pada wajah depannya. Renault K-ZE Concept menggunakan grille model baru dengan bentuk garis yang malah sedikit berbentuk V ala Nissan, dan juga lampu yang cakep. Lokasi yang sebelumnya adalah posisi lampu utama Renault Kwid yang mengotak sudah digantikan oleh lampu sipit nan futuristis dengan LED bar yang lurus. Sedangkan ada tiga buah lampu LED di masing – masing sisi kiri dan kanan di bawah lampu tersebut. Sisi depan mendapatkan skid plate silver, sedangkan sisi atas mendapatkan atap biru dan roof rail silver. Spion pun ikut berwarna biru, sedangkan side body moulding-nya juga ada biru – birunya.

Pindah ke belakang, nyaris tak ada beda antara Renault K-ZE Concept dan Renault Kwid, selain skema warna, dan lampu belakangnya yang jauh lebih cakep dibandingkan dengan Kwid. Nah, berhubung mobil ini mobil listrik, pastinya ada lokasi untuk port pengisian daya, dan port tersebut ada di sisi kanan di dekat fender depan mobil ini. Renault K-ZE Concept sendiri memiliki jarak tempuh sejauh 250 km dengan metode pengetesan NEDC. Sedangkan spesifikasi lainnya masih disembunyikan oleh pihak Renault. Yang jelas, Renault K-ZE Concept akan dilengkapi dengan beberapa fitur seperti sistem infotainment yang terkoneksi ke internet, dengan tambahan sistem navigasi, kamera mundur dan sensor parkir.

Nah, versi produksi Renault K-ZE Concept sendiri akan digarap oleh Renault bersama e-GT New Energy Automotive Co, plus Dongfeng dan Nissan. Versi produksi mobil ini akan muncul di 2019 mendatang dengan target pertama pasar otomotif China. Kita tunggu saja seperti apa sosok Renault Kwid versi setrum ini. Bagaimana menurutmu? Sayang nggak kelihatan berapa jumlah baut velg mobil ini, namun bisa jadi sudah empat buah kok kalau melihat cowakan di sekitar logo Renault.

Baru Rilis, Audi E-Tron 2020 Sudah Banyak Dipesan

$
0
0

Autonetmagz.com – Biasanya mobil yang baru diluncurkan ke dalam pasar otomotif dunia terbilang sulit untuk menarik hati masyarakat luas. Entah dari desain, teknologi, performa, hingga nama manufaktur pun menjadi perhitungan para konsumen sebelum membeli sebuah mobil. Maka dari itu banyak sekali pabrikan kendaraan dari segala penjuru memulai taktik yang sering kita dengar, ‘Survei pasar.’

Namun untuk model terbaru dari manufaktur asal Jerman yang satu ini, sepertinya kasus yang didapatkan cukup berbeda dan menarik untuk kita bahas. Ingat pada 18 September lalu Audi merilis SUV fully electric, menjadikan mobil tersebut sebagai e-Tron pertama Audi yang diproduksi massal. Sudah jadi mobil listrik pertama, tipe kendaraannya SUV lagi bukan sedan. Ialah Audi e-Tron 2020, ‘Audi’s first fully electric SUV.’

Bayangkan saja, belum genap sebulan dari tanggal perilisannya, Audi e-Tron sudah dipesan sebanyak lebih dari 10.000 unit di benua biru! Angka yang sangat banyak jika menyangkut manufaktur Jerman yang satu ini. Bukan hanya itu saja, ini mobil fully electric pertama Audi yang diproduksi massal loh. Bagaimana bisa masyarakat percaya untuk membeli mobil tersebut?

Apakah karena dari segi eksteriornya yang merupakan campuran dari berbagai model seri Q Audi. Jika dilihat-lihat memang sedikit sekali perbedaan yang ada pada e-Tron ini dibandingkan dengan Audi Q-series lain. Terlihat jelas pada grille depan yang bukaannya lebih tertutup dan berwarna silver, seakan menjadi sebuah pertanda bahwa mobil ini memang berenergi listrik. Velgnya juga memiliki palang besar, berbeda dengan seri Q yang lain.

Untuk bahasa desainnya sendiri, e-Tron mengambil langsung dari dua saudaranya yaitu Q3 dan Q8. Untuk fascia depan gaya e-Tron lebih condong ke Q3 karena bentuk grille, bemper depan, headlight, dan air duct kiri kanan yang mirip dengan Q3. Untuk bagian belakang barulah si SUV listrik pertama Audi, mengambil desain dari Q8 karena taillight-nya yang menyambung. Namun desain lampu belakang tidak semonoton Q8 yang seperti hanya menarik garis lurus warna merah saja pada pintu bagasi.

Apa konsumen yang membeli mobil ini tertarik dengan interiornya? Untuk sektor tersebut, walaupun dimensinya mirip dengan Q3, namun fitur yang tersemat pada bagian dashboard mobil ini layaknya Q8. Pengendara disuguhi dengan pemandangan yang penuh akan berbagai layar untuk menampilkan informasi MID, head unit, bahkan hingga sistem AC. Bahkan untuk mengatur spionnya saja, Audi tidak lagi menggunakan tombol fisik tetapi malah menerapkan touch button layaknya pengaturan AC mobil zaman now.

Atau alasan orang-orang yang membeli e-Tron adalah karena kekaguman akan performanya? Dibekali motor listrik depan belakang sebesar 265 kWh, Audi e-Tron ini dapat menghasilkan 355 hp dengan torsi 561 Nm. Data di atas kertas tersebut membuat kecepatan maksimal SUV listrik ini mentok 200 km/h, dan hanya membutuhkan waktu selama 5,5 detik saja untuk mencapai kecepatan 100 km/h. Performa yang sangat menggoda para pecinta kecepatan.

Menurut pernyataan Lahouari Bennaoum selaku Direktur Audi Prancis lewat wawancaranya dengan media Automobile Propre, dirinya mengungkapkan, “Kami memiliki 10.000 kendaraan di dunia yang telah dipesan sebelumnya.” “Angka-angka tersebut menunjukkan bahwa pelanggan Audi memang tertarik pada model serba elektrik,” lanjutnya.

Memang saat ini mobil listrik sangat digemari di tanah Eropa. Selain karena dukungan pemerintah lewat pajak murahnya, mengisi daya mobil listrik saat ini tak sesulit mengisi bensin mobil biasa. Bahkan dengan adanya teknologi fast charging  seperti pada smartphone kebanyakan, dengan daya 150 kW saja mobil ini dapat terisi sampai 80% hanya dalam waktu 30 menit.

Lalu, apa yang membuat mobil ini bisa dipesan hingga lebih dari ceban jumlahnya? Menurut kalian apa yang membuat mobil ini bisa langsung laku padahal baru dirilis ke pasaran? Kirim pendapatmu kedalam kolom komentar di bawah.

Fokus Mobil Listrik, BMW i4 Akan Hadir 2021!

$
0
0

AutonetMagz.com – Benar kan? Semua pabrikan nampaknya makin hari makin banyak yang berlomba – lomba untuk men-listrikkan kendaraannya, termasuk BMW juga pasti. BMW dikenal dengan mobil premium yang digemari orang-orang dengan jiwa muda nampaknya tidak mau kalah dalam hal ini, banyak berita dari produsen lain mengenai mobil listrik, BMW tentu mau ikutan! Eh, tepatnya mengembangkan. Kita sudah kenal i8 lebih dulu kan?

Setelah mengumumkan seri 3 barunya, BMW juga ingin memperkenalkan anggota barunya yang katanya bakal di listrikkan.  Ya benar saja, dimulai dengan launching baterai 120 Ah di BMW i3s dimana kapasitasnya lebih tinggi dibandingkan dengan yang dimiliki BMW i3 sebelumnya, dan disusul dengan rencana MINI yang juga akan dilistrikkan di China pada tahun depan. Tak selesai sampai disana, Langkah paling jelas dari BMW di tahun 2020 nanti dia akan memperkenalkan SUV listrik pertamanya, BMW iX3. Dan ditahun yang akan datangnya akan muncul BMW iNext, nama yang keren sesuai.

BMW iNext yang diluncurkan di 2021 juga kuat dikatakan sebagai perubah pengalaman mengemudi seekor BMW, rasanya seperti apa ya, penasaran juga. Terlepas dari BMW iX3 yang disebutkan akan hadir 2020 itu, BMW i4 punya rumor akan hadir di tahun yang sama meskipun setelahnya dibantah oleh Harald Kruger dan memastikan tahun 2021 sebagai debut pertama dari BMW i4. BMW juga akan membawa lima mobil listrik baru lainnya, baik dari bMW sendiri maupun dari MINI dalam satu dekade berikutnya.

Kruger sendiri menyebutkan penciptaan kendaraan listrik pada BMW merupakan sebuah prioritas, dan yakin BMW akan menjadi nomor 1 dalam penjualan mobil listrik tersebut. Dan ditambahkan lagi dalam kehadiran BMW i4 pada 2021. Gaung dari produsen ini mengenai mobil listrik memang sebelumnya tidak terlalu terdengar, namun untuk sementara BMW akan mengandalkan mobil listrik dengan konfigurasi hybrid, contohnya BMW i8 dan beberapa plug-in hybrid (PHEV) yang ditawarkan. Hingga September 2018, BMW mengaku telah mencapai penjualan sebesar 100.000 unit secara global, bagaimana menurut kalian kawan? Sampaikan di kolom komentar ya !

Toyota Supra Sudah Bisa di Pre-Order Di Jerman!

$
0
0

AutonetMagz.com – Kemarin kita baru aja membicarakan soal Toyota Supra yang bakal “dihidupkan” kembali, eh sekarang di Jerman, ternyata sosok mobil ketjang yang digarap oleh Toyota dan BMW ini  sudah bisa pre-order alias inden loh! Tentunya hal ini menjadi sebuah angin segar bagi para fans Toyota, khususnya yang sudah lama menanti – nantikan kehadiran kembali dari Toyota Supra.

Lanjut-lanjut, Ngelirik sedikit ke arah BMW, Toyota Supra sibangun bersamaan dengan BMW Z4. Toyota Supra ini akan berbagi basis dengan BMW Z4. Karena kalau kita lihat, beberapa kesamaan emang jelas banget, seperti Wheelbase dan lebarnya, lalu lokasi tangki bahan bakar pada pilar A. Lalu bagian lainnya? Katanya bakal berbeda dan cuman itu aja sih. Yang paling terlihat adalah BMW Z4 dengan atap kanvas dan Toyota Supra dengan atap hard top tradisional. Supra akan diperkenalkan pada North America International Auto Show (NAIAS) tahun 2019 di Detroit dan bisa disebut sebagai debut pertamanya untuk versi produksi.

Hal tersebut dikonfirmasi dari akun Facebook resmi Toyota yang telah ada di Jerman bahwa beberapa peminat bisa melakukan pre-order dari website resmi, dan melihat sosoknya di NAIAS 2019, Detroit. Belum lihat barangnya sudah mau order? Bisa saja, namanya juga penggemar. Pada dasarnya disebutkan bahwa mobil ini merupakan evolusi dari Toyota FT-1 di 2014 silam. Menariknya, Toyota Supra nantinya tempat duduknya akan lebih rendah dari Toyota 86 loh, semakin dekat dengan tanah nampaknya. Dan paling hebatnya dari mobil ini tanpa menggunakan serat karbon dapat memberikan tingkat kaku yang sama dengan super car buatan Lexus, Lexus LFA, nice.

Bagaimana dengan mesinnya? Mesin dari Supra ini akan menggunakan mesin 3.000 cc 6 silinder turbo berkode B58B30 dengan kisaran tenaga 335 hp yang dipinjam dari BMW. Dengan gearbox otomatis ZF. Dan dengan begitu mobil ini akan mencapai berat 1.496 kilogram. Menariknya juga, Toyota sudah merespon saat ditanya soal transmisi manual untuk Toyota Supra baru, tapi transmisi manual ini bisa jadi khusus untuk Toyota Supra versi setir kanan saja. Artinya, pasar di negara-negara seperti Asia, Australia dan Inggris-lah yang akan mendapatkan varian tiga pedal ini. Oiya, Toyota juga menyediakan varian kosongan dengan mesin 2.000 cc 4 silinder turbo berkode B48B20, buatan BMW juga.

Jadi, bagaimana menurut kalian, kawan? Kalau dirilis di Indonesia ada yang mau beli nggak ya? Yuk berkomentar

Toyota Siapkan SUV Kompak Baru Berkubikasi 1.500cc di 2020

$
0
0

AutonetMagz.com – Dalam satu dekade ke belakang, jikalau kita bicara mengenai sebuah SUV kompak milik pabrikan berlogo tiga elips yang mempunyai kubikasi mesin 1.500cc, maka perhatian kita tak akan terlepas dari sosok Toyota Rush. Yap, mobil yang dikembangkan dari sosok Daihatsu Be-Go (Bacanya ‘Bigo’) ini memang cukup sukses di awal kemunculannya. Namun, sayangnya sosok Toyota Rush tak memiliki suksesor setelah dihentikan produksinya pada 2016 silam di Jepang, setidaknya sampai kabar ini muncul dan memberikan secercah harapan bagi penggemar compact SUV dari Toyota, cekidot.

Mungkin beberapa dari kalian akan protes, “Lho, kan All New Toyota Rush sudah muncul di Indonesia?” atau “Kan sudah ada suksesornya“. Namun patut kalian ingat, sosok Toyota Rush di Indonesia dan di Jepang memiliki perbedaan yang langsung kasat mata, yaitu pada dimensi bodynya. Yap, Toyota Rush di Jepang hadir dalam bentuk yang lebih mungil alias short wheelbase, sama dengan kembarannya, Daihatsu Be-Go. Sedangkan All New Toyota Rush yang kita kenal sekarang adalah versi LWB yang dikembangkan khusus untuk varian LWD alias long wheelbase, yang membuat sosok Toyota Rush tak lagi kompak – kompak amat. Jadi, bisa dikatakan bahwa suksesor untuk Toyota Rush yang berdimensi mungil memang belum ada hingga saat ini.

Namun kabar yang kami kutip dari Chukei News Japan menunjukkan bahwa Toyota akan menghadirkan lagi sebuah SUV kompak bermesin 1,500cc. Dari sumber tersebut, tergali informasi bahwa sosok SUV kompak Toyota ini akan diperkenalkan di medio tahun 2020 mendatang, artinya masih ada 1,5 tahun ke depan hingga produk ini diperkenalkan. Pabrik Toyota di Tohoku, Prefektur Miyagi, di sisi timur Jepang yang akan mendapatkan tugas untuk memproduksi kendaraan ini di masa depan. Sosok SUV kompak Toyota juga akan menambah panjang deretan SUV kompak Toyota yang sudah ada sejak generasi Toyota Cami dan Toyota Rush SWB. Lalu, apakah SUV kompak Toyota ini akan menggunakan basis yang sama dengan Toyota Rush di Indonesia? Nampaknya tidak, kecuali mungkin untuk urusan mesin, karena SUV ini juga kabarnya akan menggunakan mesin 1.500cc.

Selain itu, salah satu alasan munculnya SUV kompak baru ini karena pasar SUV memang sedang berkembang. Padahal, tren penjualan mobil di Jepang sendiri sedang menurun karena makin berkurangnya populasi di sana, dan juga tren peralihan para generasi muda yang tak tertarik untuk membeli mobil. Namun Toyota masih meyakini bahwa demand untuk sebuah SUV masih baik di Jepang, dan memutuskan untuk menambah produk di segmen ini. Pihak Toyota sendiri sejatinya juga memiliki sebuah CUV kompak yang diperkenalkan di rentang waktu yang hampir sama dengan dihentikannya produksi dari Toyota Rush, dan produk itu adalah Toyota C-HR. Namun nampaknya sosok Toyota C-HR belum bisa menjadi sosok pengganti yang pas untuk Toyota Rush di sana.

Jadi, bagaimana menurut kalian, kawan? Tentunya menarik untuk melihat seperti apa SUV kompak baru Toyota di masa depan, akankah ada kemiripan dengan All New Toyota Rush di Indonesia atau malah sepenuhnya berbeda, atau malah pakai basis dari Daihatsu DN TREC ya? Yuk sampaikan pendapat kalian di kolom komentar.


Mazda : Mesin Rotary Hadir Lagi Dalam Bentuk Range Extender

$
0
0

AutonetMagz.com – Efek dari mobil Jepang di Indonesia memang sudah tidak diragukan lagi, tapi sekarang kita gak ngomongin soal Toyota, melainkan Mazda. Mazda, produsen Jepang ini dulu sempat mengagetkan dengan kehadiran kendaraannya dengan mesin Rotary. Meskipun akhirnya mesin ini tinggal kenangan. Kita sudah lama sekali tidak melihat adanya produk Mazda dengan mesin Rotary, produk terakhir dengan mesin tersebut ada pada RX-8 yang artinya sudah berakhir pada tahun 2012.

Dan Mazda yakin akan membawa kembali mesin tersebut ke para penikmat otomotif. Lalu apa tujuannya? pastinya menurut Mazda nantinya mesin tersebut akan lebih dari ekspektasi kita. Di Paris Auto Show, Mazda telah menegaskan rencananya dalam meluncurkan kendaraan listrik. Dua diantaranya akan menggunakan baterai semata dan satunya lagi akan dilengkapi dengan teknologi range extender dan teknologi tersebutlah yang merupakan wujud reborn dari mesin Rotary Mazda.

Range extender yang kita bicarakan ini sendiri nantinya memiliki fungsi untuk menambah batasan jarak yang akan kita tempuh menjadi lebih panjang terhitung sejak baterai dalam kendaraan telah habis. Kinerjanya simpel, mesin ini akan membakar fossil fuels yang akan bertugas untuk mengisi ulang daya tersebut. Dan sayangnya, sekali lagi mesin Rotary yang kita harap akan kembali tersebut hanya akan berkombinasi di dalam sebuah mesin Wankel (nama penemu mesin Rotary tersebut) yang tugasnya ‘hanya’ akan membantu kerja dari range extender.

Jika benar desain yang digunakan pada mobil yang kita sebutkan dari tadi akan mengikuti desain Mazda RX-8 maka desain tersebut akan terlihat lebih seperti sebuah mobil Nissan Leaf. Tapi terlepas dari bentuknya dan juga segala kontroversi di dalamnya, akhirnya Mazda akan tetap fokus pada tujuannya sampai kepada 2030 dengan yang disebut-sebutkan “Sustainable Zoom-Zoom”. Melihat produksi keseluruhan dari Mazda, 5 persen diantaranya akan berfokus pada pengembangan baterai, lalu sisanya? Mazda akan fokus untuk membawakan model-model baru ke dunia dalam beberapa bentuk seperti mobil-mobil hibrida, setengah listrik dan setengah bahan bakar minyak.

Jika ditarik ke kurun waktu yang lebih panjang Mazda punya janji untuk membawa lebih banyak varian di tahun-tahun kedepan! Bagaimana menurut kalian?

Porsche 911 Speedster : Chapter Finale 991.2 Edisi Terbatas!

$
0
0

AutonetMagz.com – Sebagai salah satu mobil sport terkenal yang punya usia panjang, Porsche nampaknya haram untuk membiarkan generasi 911 berkode 991.2 yang ada sekarang berlalu begitu saja tanpa perlakuan khusus. Sebagai penanda berakhirnya generasi 991.2 dan transisi ke model baru yang berkode 992, Porsche melahirkan kembali nama 911 Speedster dalam bentuk yang familiar dan sama seperti Speedster lama, yakni roadster.

Versi konsep dari Porsche 911 Speedster ini sudah pernah dibuat, tampil dengan warna abu-abu dan benar-benar dipacu di Goodwood Festival of Speed untuk merayakan 70 tahun Porsche. Versi yang tampil di Paris Motor Show 2018 ini dilabur warna lain, yakni Guards Red yang juga ada di 911 varian lain. Spionnya memang tak lazim, sebab alih-alih mengikuti 911 lain dengan spion standar, 911 Speedster pakai spion lingkaran yang berkesan klasik.

Mobil ini basisnya adalah 911 Carrera 4 Cabriolet, tapi Porsche punya usaha yang lebih intens demi membuat mobil ini jadi spesial. Bagasi depan dan fendernya pakai carbon fiber, tonneau cover Speedster pun pakai material yang ringan. Pelek cross-spoke 21 incinya benar-benar cocok dengan perawakan 911 Speedster, dan jangan lupa detail punuk unta yang besar di belakang kabin. Speedster lawas juga memakai detail seperti itu, jadi bisa dibilang itulah ciri khas Speedster.

Interiornya dilapis kulit hitam, tapi kalau sudah bicara merek seperti Porsche, pasti interiornya nanti bisa macam-macam tergantung selera yang beli. Mengenai mesin dan lain-lain, ia akan pakai mesin 4.000 cc flat 6 naturally aspirated dari 911 GT3 yang bertenaga 500 hp. Transmisi manual 6 percepatan dan suspensinya juga diambil dari 911 GT3, berikut knalpot titanium. Ini sudah menjadi jaminan mutu untuk performa gahar dan karakter suara dan aura yang tiada duanya.

Mengenai pemesanan, Porsche bilang bahwa 911 Speedster akan ditawarkan kepada konsumen dengan opsional Heritage Design Package, dan ini merupakan penawaran perdana. Paket sejenis belum ditawarkan di mobil lain, baru 911 Speedster saja. Porsche sudah memastikan hanya akan membuat 1.948 unit 911 Speedster saja, sesuai dengan tahun kelahiran Porsche. Hmm… Indonesia dapat tidak ya?

Hyundai i30N Hadir Dengan N-Accesories, Makin Garang?

$
0
0

AutonetMagz.com – Mobil Korea yang satu ini sedang jadi api panas dalam ranah otomotif nih, Hyundai i30 N. Bagaimana tidak, mobil ini bahkan telah dijanjikan memiliki 275 tenaga kuda dengan transmisi enam percepatan manual. Tidak  sampai sana saja, bahkan Hyundai sudah mempersiapkan beberapa armada baru untuk menggebrak pasar. Tapi kali ini kita fokus dulu dengan Hyundai i30 N ini.

Hyundai i30N dengan N-Accesories diperkenalkan pada Paris Motor Show 2018, dan Hyundai menampilkan 25 opsi dari penambahan di sektor interior dan eksteriornya. Penambahan di sektor ekterior yang dimaksudkan berupa sayap belakang karbon dengan logo N, lalu kap mesin berbahan karbon yang memiliki ventilasi udara, knalpot quad (ini ada dua knalpot beneran nyala dua-duanya) dan sisi-sisi yang dikelilingi oleh garis-garis merah. Dengan velg yang sebesar 20 inci plus juga dilengkapi dengan ban model semi-slick, pastinya mobil ini akan memanjakan mereka yang suka ngebut.

Spion yang ditampilin juga cukup ramping tapi kayaknya bakal kecil banget sih buat orang-orang yang suka ketempat sempit dengan mobilitas yang tinggi. Berita terdekatnya mengatakan bawa warna cat dari Hyundai i30N N-Accesories ini adalah warna Matte yang digunakan hanya dalam pameran, bagaimana jika sudah sampai ke tangan konsumen ya? Mungkin akan beda ceritanya. Sesuai janji, kita juga akan bahas interiornya. Karbon hitam memang khas ya untuk meningkatkan kesan sporty plus mewah di sebuah mobil, dan mobil ini menerapkannya pula, dapat dilihat pada dashboard, ventilasi, pegangan pintu dan dibawah kemudi.

Dashboard bagian atas dan jok dipermanis dengan garis merah seperti ingin memperlihatkan kesan ala-ala sporty yang menonjol. Kesan sporty – sporty ini juga ditegaskan lagi pada pedal gas dan knop gigi yang bentuknya agak “unik”. Sedangkan untuk fitur dan head unit sepertinya standar seperti layaknya fitur yang harus ada pada kendaraan lain. Mobil yang cukup cantik ini memang sangat menjanjikan, bagaimana dengan mesinnya? Mesinnya akan  memiliki 273 tenaga kuda, dan torsi 353 Nm, dan akselerasinya? Mobil ini akan menemupuh 0 hingga 100 km/jam dalam 6,1 detik saja ! dengan kecepatan maksimal pada 250 km/jam.

Nah, Bagaimana menurut kalian sosok Hyundai i30N dengan racikan tambahan berupa N-Accesories dari Hyundai ini? Makin garang? Atau makin norak? Sampaikan tanggapanmu di kolom komentar ya!

Mesin Mitsubishi Xpander Diproduksi di Pabrik Nissan, Kode?

$
0
0

AutonetMagz.com – Sebuah kabar yang menarik kembali hadir dari sebuah Mitsubishi Xpander. Yap, LMPV milik Mitsubishi ini nampaknya tak henti – hentinya memberikan kabar yang menarik untuk dibahas. Apakah ini terkait unit yang terbakar beberapa hari lalu? Bukan, kami belum akan membahas hal tersebut sampai hasil investgasi diungkap ke publik, namun mengenai mesin dari Mitsubishi Xpander yang akan diproduksi di pabrik milik Nissan. Lho? Jadi? Oke, daripada banyak berspekulasi, yuk kita bahas.

Jadi, pihak Mitsubishi Motors yang berkantor di Jepang baru saja mengumumkan rilis bahwa pihaknya memiliki rencana untuk melakukan peningkatan kapasitas produksi tahunan dari fasilitas produksinya yang ada di Bekasi, Indonesia. Hal ini sendiri dilakukan untuk merespon permintaan yang bisa dibilang besar terhadap LMPV mereka, Mitsubishi Xpander, baik di pasar Indonesia dan ekspor. Nah, Kapasitas produksi tahunan dari pabrik Mitsubishi saat ini yang mencapai 160.000 unit (dalam kondisi maksimal), dan akan ditingkatkan menjadi 220.000 unit pada tahun fiskal 2020 mendatang, jadi masih perlu waktu untuk prosesnya, kawan. Pengembangan ini merupakan hasil dari investasi sekitar 4 miliar Yen.

Penginkatan ini sendiri diklaim Mitsubishi juga akan memberikan tambahan lapangan kerja bagi 800 orang di pabrik Bekasi untuk melengkapi total karyawan mencapai 4.100 orang yang sudah ada. FYI, dengan adanya peningkatan kapasitas produksi di pabrik MMKSI ini, maka volume produksi Mitsubishi Xpander akan meningkat dari 115.000 unit menjadi 160.000 unit pada tahun fiskal 2020. Eksport pun juga akan meningkat dari 30.000 unit menjadi 50.000 unit untuk memenuhi permintaan pasar luar negeri, khususnya negara-negara ASEAN. Nah, bersamaan dengan kabar peningkatan produksi inilah juga muncul kabar bahwa mesin dari Mitsubishi Xpander akan diproduksi di Nissan Motor Indonesia (NMI).

Hal ini akan meningkatkan rasio penggunaan suku cadang lokal pada Mitsubishi Xpander dari angka 70% menjadi sekitar 80% yang diklaim akan membawa manfaat ekonomi bagi rantai pasokan lokal. Pengembangan di fasilitas NMI akan mampu memproduksi 160.000 unit mesin per tahunnya. Nah, apakah diproduksinya mesin Mitsubishi Xpander di pabrik NMI ini adalah ‘kode’ bahwa akan ada simbiolis mutualisme antara kedua pabrikan ini? Jadi, Nissan Grand Livina dirakit di Pabrik MMKSI, dan mesin Mitsubishi Xpander dirakit di pabrik Nissan? Ah, anggap saja ini hanya asumsi kami saja, belum tentu benar. Kalau kalian sendiri bagaimana? Apakah berasumsi yang sama dengan kami akan hal ini? Yang jelas, toh memang Mitsubishi dan Nissan berada di bawah aliansi yang sama, dan sosok Nissan Grand Livina terbaru cepat atau lambat akan terealisasi, masa NMI tak minat dengan segmen LMPV.

Jadi, kita tunggu saja, seperti apa kolaborasi antara MMKSI dan NMI, atau secara umum Mitsubishi dan Nissan di masa depan. Kapasitasnya akan bertambah, mesinnya diproduksi di pabrik NMI, maka peluang menambah produksi maupun menambah produksi ‘produk lain’ (yang kalian tentu tahu produk apa) pun akan semakin terbuka lebar. Jadi, yuk sampaikan pendapat kalian.

Skoda Vision RS Concept : Tenaga Maksimal 245 hp, Jarak Tempuh Bisa 70km

$
0
0

AutonetMagz.com – Salah satu lakon otomotif asal Ceko, Skoda, tak mau kalah unjuk kecanggihan mobil konsepnya di ajang pameran otomotif Paris Auto Show 2018. Salah satunya adalah dengan debut produk barunya, Skoda Vision RS, di mana mereka juga sekaligus mengungkap versi baru dari SUV Kodiaq RS. Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, Skoda Vision RS ini memiliki mesin plug-in hybrid yang terdiri dari mesin bensin turbo 1,5 liter TSI dengan tenaga 150 hp, yang juga dipasangkan dengan motor listrik yang menghasilkan tenaga 102 hp.

Jadi, kalau digabungkan dengan yang sebelumnya, bisa menghasilkan tenaga sebesar 245 hp. Tenaganya akan disalurkan lewat girboks kopling ganda 6 percepatan. Dengan segala yang ada pada mesin tadi, bisa membuat mobil konsep Skoda Vision RS ini mencapat 0-100 km/jam dalam 7,1 detik. Sedangkan akselerasi dari 80-120 km/jam dilewati dalam 8,9 detik. Sementara itu, kecepatan tertinggi yang bisa dicapai oleh konsep Skoda Vision RS ini adalah 210 km/jam, menurut Skoda. Dari sisi teknologi baterai, Skoda Vision RS Concept bisa melaju hingga 70 km hanya dengan tenaga baterai saja, dan saat dikombinasikan dengan mesin konvensionalnya, emisi CO2nya ada di angka 33 g/km

Baterai litium-ion nya sendiri memiliki kapasitas 13 kWh, dan bisa di-charge dengan kabel dalam waktu 2,5 jam di stasiun pengisian baterai tentunya. Di rumah pun juga bisa diisi, serta saat melalui pemulihan energi ketika sedang dikendarai. Tapi, Skoda sendiri belum memberi tahu tentang protocol pengisian atau konektor yang bisa digunakan untuk mengisi daya baterai. Soal mode berkendara, Vision RS Concept ini memiliki tiga mode, yaitu normal, EV, dan sport. Saat mode normal, mobil akan menentukan sendiri apa yang dianggapnya sebagai kombinasi paling optimal dari penggerak bensin dan mesin.

Kalau pada posisi EV, sesuai namanya, Electric Vehicle, mobil akan fokus pada tenaga dari listriknya. Sementara di mode sport, mobil akan mengerahkan semua tenaga yang bisa dihasilkannya sesuai dengan keinginan pengemudi. Skoda Vision RS Concept bakalan dicat dengan Xirallic yang bisa memberikan efek berkilau – seperti kristal, dengan semburat halus warna biru. Selain membuat tampilan makin keren, komponen organik dalam cat bisa memantulkan panas, jadi bisa mengurangi suhu dalam mobil. Visual pada eksteriornya dihasilkan dari elemen serat karbon hitam yang dipasang di grille, spoiler depan dan belakang, spion, lubang udara, pijakan kaki bagian samping, serta diffuser.

Di bagian ‘kaki’ mobil, dipasang Rolling Stock, velg 20 inci yang dioptimalkan untuk mengurangi hambatan angin sekaligus memamerkan logo Skodanya yang terbuat dari kaca. Di rodanya juga ada detail serat karbon. Mengintip bagian dalam, Skoda Vision RS Concept memiliki kursi yang dilapisi dengan Alcantara, menggunakan tekstil karbon yang terbuat dari 100% benang polyester daur ulang. Sementara alasnya menggunakan tekstil Pinatex dengan tenunan karbon. Kata Skoda, seratnya diambil dari daun pohon nanas. Bagian konsol utama semuanya terbuat dari serat karbon. Aksen-aksen yang mempercantik mobil ini bahkan terbuat dari kaca kristal yang bisa saling berinteraksi

Ada juga fitur hiburan yang tentunya juga sudah touchscreen tentunya. Bagian dalam pintu juga sedikit disisipi serat karbon. Sungguh estetik sekali sekaligus memberi kesan sporty ya mobil ini kalau dilihat-lihat. Nah, jadi bagaimana menurut kalian sosok Skoda Vision RS Concept ini? Yuk sampaikan pendapatmu.

Honda Investasi Hingga 2 Miliar Dollar di Teknologi Autonomous GM

$
0
0

Autonetmagz.com – Teknologi yang satu ini sepertinya sedang menjadi tren tersendiri untuk seluruh manufaktur-manufaktur otomotif yang ada di dunia. Tak dapat dipungkiri, setiap manufaktur sekelas global pun menjadikan teknologi autonomous sebagai target untuk produk massal mendatang. Sebut saja Audi, BMW, Porsche, Toyota, Nissan, Yamaha, dan masih banyak lagi pabrikan otomotif yang menyombongkan teknologi autonomous ciptaannya.

Bahkan pabrikan di luar otomotif saja tertarik untuk membuat kendaraan tanpa awak tersebut. Ada Google, Apple, IKEA, hingga Motorola pun membuat mobil tanpa awak dengan kegunaan uniknya masing-masing. Mirip dengan yang ada pada film-film sci-fi, sepertinya teknologi canggih ini sudah menjadi masa depan cerah untuk dunia otomotif global. Maka dari itu, Honda melihat peluang emas tersebut.

Manufaktur asal Jepang yang sudah terkenal karna kendaraan inovatifnya yang bervariasi, juga gencar mengguncang dunia otonom. Dengan riset dan pengembangan yang terus dilakukan, Honda berharap teknologi autonomous ciptaannya bisa menggebrak pasar segmen kendaraan tanpa awak. Sehingga produknya patut diperhitungkan seperti model-model mereka yang sekarang ini.

Namun Honda tahu, ia mesti melakukan fase step up the game agar dapat terus mengimbangi kemajuan teknologi yang tak ada ujungnya. Pabrikan karya Soichiro Honda tersebut pun mulai bekerja sama dengan divisi autonomous kepunyaan General Motor (GM), yaitu Cruise. Tak tanggung-tanggung, Honda langsung menggelontorkan uang senilai $ 2 Miliar untuk investasi kepada GM! Jumlah yang sangat ambisius memang, namun melihat dua pabrikan otomotif besar ini? Sepertinya bukanlah hal yang tidak mungkin.

Perusahaan yang memiliki basis di San Francisco ini baru diakuisisi oleh GM pada 2016 lalu sebesar $ 1 Miliar, dan fokus divisi Cruise sendiri memang mengembangkan teknologi autonomous untuk keperluan moda transportasi ataupun mobilitas masyarakat dunia. Lalu apakah hasil dari kerjasama GM dan Honda ini sudah membuahkan hasil? Jawabannya adalah sudah, ya walaupun masih sebuah konsep gambar saja. Tetapi dari ilustrasi tersebut kita bisa membayangkan masa depan dari kerja sama antar dua perusahaan besar ini.

Untuk track record-nya sendiri, GM dan Honda sudah bekerja sama dalam membuat next-gen battery. Lalu pada 2013, GM pun bekerja sama dengan Honda dalam risetnya membangun kendaraan berbahan bakar fuel-cell hydrogen. Jadi ikatan antar kedua manufaktur otomotif itu sudah tidak perlu dipertanyakan lagi bukan? Saat ini pun Honda berencana mengeluarkan kocek sebesar $ 750 Juta untuk investasi ekuitas pada pabrikan Amerika tersebut.

Menurut kalian apakah langkah yang diambil oleh Honda ini sudah benar? Apa benar peluang teknologi otonom dalam dunia otomotif sangatlah besar? Tuliskan komentar kalian pada kolom Disqus di bawah.

Rolls-Royce Hadirkan Limousin Cullinan Anti-Peluru Seharga 2 Juta Dollar

$
0
0

AutonetMagz.com – Kemarin Roll-Royce sudah sempat membuka kedok dari SUV mewahnya, Roll-Royce Cullinan pada bulan Mei kemarin. Namun, sepertinya pembeli yang membutuhkan ruangan yang sedikit lebih luas akan dipenuhi keinginannya oleh Roll-Royce bersama Klassen. Buat kalian yang belum tahu, Klassen adalah sebuah perusahaan Jerman dengan predikat baiknya dalam mengubah kendaraan premium menjadi limousin mewah. Kali ini, mereka menunjukkan gambar dari limusin Cullinan-nya.

Klassen mengatakan di situs web-nya, jikalau mereka telah memperluas bagian tengah SUV ini hingga 40 inci (1,016 meter) untuk bisa memberi jarak wheelbase pada SUV ini sebesar 170 inci (4,318 meter). Karena perubahan ini, panjang mobil ini jadi bertumbuh hingga hampir 21 kaki (6,4 meter). Untuk tenaganya sendiri, limo super mewah ini dipasangi 6,75 liter twin-turbocharged V-12 milik Rolls-Royce, yang bisa menghasilkan 563 tenaga kuda (yang sehat) dan torsi sebesar 627 pound-feet (850 Nm).

Sebenarnya, masih belum jelas berapa berat yang bertambah dari si limusin Cullinan ini, tapi berat dari pabriknya sudah seberat 2,6 ton-an. Pastinya, mesin V-12 nya tidak akan masalah. Sejak awalnya sendiri sebenarnya Rolls-Royce Cullinan sudah dibekali mesin yang ciamik, tapi Klassen memberi tambahan dinding partisi untuk memisahkan ruang antara sound system lansiran Bang & Olufsen, Ambient Light LED untuk penumpang dan layar multimedia di sisi tengah. Fungsi-fungsi penting ini bisa dikontrol melalui aplikasi di smartphone juga.

Dan untuk jaga-jaga saja, limousin Rolls-Royce Cullinan ini juga pastinya menawarkan Balistic protection level 7. Kalau mau, pembeli juga bisa menaikkan proteksinya ke level 9 – dengan biaya tambahan tentunya. Yah, bisa buat sombong-sombong dikit lah ya. Soal harga, nggak perlu heran, pasti mahal. Yaitu mulai dari $325.000 atau setara dengan hampir 5 milyar rupiah. Itu pun belum yang termasuk fitur atau opsi tambahan lain dari Rolls-Royce. Tentu, tak ada yang bilang kalau kemewahan bisa didapatkan dengan harga yang murah.

Limousin Cullinan pertama ini juga sudah dibeli dengan harga total $2,08 juta, atau setara dengan 31 milyar rupiah lebih. Nah, jadi apa ada diantara orang Indonesia yang mau membeli mobil ini ya? Yuk sampaikan pendapat kalian.


Land Rover Memperkenalkan Discovery Edisi Khusus Palang Merah

$
0
0

AutonetMagz.com – Land Rover, melalui divisi Special Vehicle Operations (SVO), membuat versi unik dari Land Rover Discovery khusus untuk Palang Merah di Austria, yang juga dipamerkan di (lagi-lagi) Paris Motor Show 2018. Kendaraan yang dibuat untuk keadaan emergency ini juga ternyata sudah di-preview melalui konsep Project Hero yang sudah dibuat sebelumnya. Sebuah konsep yang dulu memulai debutnya di Geneva Motor Show tahun 2017 lalu.

Setelah dikembangkan lagi (setelah bekerja sama selama 18 bulan), Land Rover Discovery yang sudah dipesan ini menggunakan mesin TD6 dengan kubikasi 3,0 liter turbodiesel V6 (258 PS / 600Nm) dan transmisi otomatis delapan percepatan. Dilengkapi dengan satu set ban berprofil Goodyear 255/55 Wrangler Duratrac yang kemudian ‘membungkus’ velg 20 inci ini membuat SUV ini bisa melewati medan yang sulit nantinya. Ditambahkan pula air suspension di keempat kakinya yang membuat kendaraan ini semakin pede melibas jalan rusak. Sebagai sebuah Land Rover, dipastikan penggunanya sudah cukup pede untuk menggunakannya menjangkau tempat-tempat yang mungkin mobil van pada umumnya tidak bisa lakukan.

Land Rover Discovery yang terbilang unik ini akan berfungsi sebagai pusat komando seluler agar waktu pencarian dan penyelamatan bisa lebih efektif – sesuai konsep mobil ini yang juga dilengkapi berbagai perlengkapan supaya bisa melakukan keperuan tersebut. Termasuk sebuah drone kamera dengan delapan baling-baling yang kameranya bisa melihat jarak yang jauh dan bisa mendeteksi seseorang dari jarak 440 meter serta dapat mengidentifikasi kendaraan dari jarak hampir 1.000 meter. Selain itu, operator drone bakal bisa melacak objek diam atau bergerak hanya dengan mengetuk layar sentuh dari pengendalinya, di mana koordinat yang tepat sangatlah penting dalam hal penyelamatan.

Sebagai jantung dari keadaan gawat darurat, konektivitas juga salah satu hal yang penting dari Land Rover Discovery edisi Palang Merah ini. Rak di atas mobil ekspedisi ini bukan Cuma sebagai ‘rumah’ drone tadi, tapi juga sebagai tempat untuk empat antena radio berfrekuensi ganda, dua hotspot WiFi, dan telepon satelit otomatis. Fitur-fitur lain yang disematkan pada mobil ini adalah lampu sorot dengan intensitas tinggi di bumper depan dan rak atap tadi, rotator 360 derajat, multiple power supply points, enam slot pengisian daya USB, serta peralatan medis dan layanan darurat pastinya. “Kemitraan kami dengan Palang Merah bukan hanya tentang kendaraan yang kami biat. Sejak kami mulai berkolaborasi pada tahun 1954, tujuan kami adalah membantu Palang Merah memperbaiki respons bencana dan akhirnya (bisa) membantu menyelamatkan nyawa,” jelas Michael van Der Sande, pelaksana Operasi Khusus Jaguar Land Rover.

Mereka juga telah selama 18 bulan terakhir bekerja kerat dengan tim tanggap darurat di Palang Merah Austria untuk menyebarkan teknologi dan ‘bakat” Land Rover ini untuk persyaratan Palang Merah di Wilayah tersebut. Jadi, bagaimana menurut kalian, kawan?

Mercedes-Benz B-Class W247 : MPV Yang Makin Elegan & Aerodinamis

$
0
0

AutonetMagz.com – Bincang – bincang urusan merk premium asal Jerman yaitu Mercedes-Benz, biasanya kita akan banyak terpaku pada model – model sedannya. Hal ini sepenuhnya wajar karena memang model sedan menjadi tulang punggung utama Mercy sampai sekarang, walaupun perlahan mulai dimasuki juga dengan jajaran SUV dan Crossover-nya. Nah, tapi bagaimana dengan sosok MPV milik Mercedes-Benz? Ingat Mercedes-Benz B-Class? Yap, MPV mungil milik Mercedes-Benz ini baru saja mendapatkan generasi terbarunya, dan kini Mercedes-Benz B-Class terlihat makin elegan, makin aerodinamis, dan juga makin membesar. Seperti apa? Check it out.

Sosok Mercedes-Benz B-Class terbaru yang mengusung kode W247 diperkenalkan di gelaran Paris Auto Show 2018 yang saat ini sedang berlangsung. Satu hal yang langsung muncul di benak kami saat melihat Mercedes-Benz B-Class W247 ini adalah ‘lebih ceper’. Yap, hal ini memang benar adanya. Musuh dari BMW 2-Series Active Tourer ini sudah menggunakan bahasa desain terbaru dari Mercy, yang mana membuat desainnya sudah pas dengan mobil – mobil Mercy kekinian.

Pihak Mercedes-Benz sendiri dengan percaya diri menyebutkan bahwa desain ini “Stand out visually from world of Minivans”, atau kasarnya punya desain yang paling beda paling mencolok di kelasnya. Wajah depan dan belakangnya berubah, lalu kini overhang depan dan belakang diminimalkan, plus atap rendah danbody lebih berotot diberikan di versi terbaru ini.

Eksteriornya

Bicara desain, dari depan terlihat bahwa lampu mobil ini sudah menggunakan LED dan bentuknya agak menyipit, walau tak se-ekstrem Mercedes-Benz A-Class terbaru ataupun Mercedes-Benz CLS. Bumper depan menggunakan bentuk yang sporty dengan lip spoiler tipis di sisi depan dan cornering sensor di kedua sudutnya. Kap mesin mobil ini terlihat landai, dengan tarikan garis yang tegas. Grille-nya masih khas Mercedes-Benz, dengan dua bilah horisontal berwarna silver dan logo Mercy yang besar pake banget. Oiya, selain logo Mercy yang besar itu, ada juga logo Mercy kecil di sisi atasnya. Dan jikalau diamati, di atas logo Mercy besar tersebut ada kamera mungil yang menunjukkan bahwa teknologi kamera 360 derajat diterapkan di mobil ini. Geser ke samping, movil ini terlihat tak terlalu besar, lebih mirip sebuah hatchback ‘bantet’, atau MPV mungil.

Tarikan garis aneh yang sebelumnya hadir di generasi pendahulunya kini sudah hilang, dan jika diamati, tarikan garis di sisi samping Mercedes-Benz B-Class W247 ini terlihat mengalir, lebih elegan, dan tentunya lebih memudahkan airflow, apalagi pihak Mercy mengklaim bahwa mobil ini punya airflow terbaik di kelasnya. Spionnya sudah mendapatkan lampu sein LED, dan window line dibingkai krom. Velg-nya bagus, terlihat pas dan sporty, namun sayangnya masih satu warna saja, but it’s still nice. Pihak Mercy sendiri menyediakan velg ring 16 dan 19 sebagai opsional. Pindah ke belakang, nah, inilah bagian tercakep dari Mercedes-Benz B-Class W247 menurut kami. Kok bisa? Jawabannya cuma 1, ‘Minimalis’.

Yap, konsep minimalis di sisi belakangnya ini membuat buritan mobil ini malah terlihat manis. Lampu belakangnya sudah menggunakan LED dengan LED bar, ada rear spoiler mungil, dan bumper belakangnya nggak neko – neko, plus ada dua lubang knalpot yang entah asli atau palsu. Namun apa hanya kami yang merasa bentuk buritan Mercedes-Benz B-Class W247 ini sekilas mirip VW Golf MK 7,5? Ah, mungkin cuma perasaan saja.

Interiornya

Oke, saatnya masuk ke dalam. Di sisi interior, terlihat bahwa desain interiornya masih khas Mercy jaman now yang sudah kita temui di beberapa sedan terbaru Mercedes-Benz. Kisi AC bulat yang sporty, lalu iluminasi warna biru yang ‘ala tron’, dan layar panel intrumen digital yang menyambung ke sistem infotainment terlihat sangat enak dipandang dan modern, cocok lah dibilang mobil baru.

Setirnya sendiri juga sporty dengan balutan kulit yang dipadukan dengan warna silver, lalu bentuknya sudah rata di sisi bawah. Konsol tengahnya minimalis dengan laburan warna hitam gloss, dan panel AC-nya terlihat sangat cakep. Bahan kulit pun bertebaran di interiornya, baik di kursi, di konsol box ditengah, dan di door trim. Oiya, bicara kursinya, Mercedes-Benz B-Class W247 mendapatkan kursi pijat dengan fitur ventilasi dan penghangat, tapi sebagai opsional saja. Geser sedikit ke belakang, bagasinya kini lebih lega dengan kapasitas 705 liter saat kursi tegak, dan 1.540 liter saat kursi ditekuk.

Fitur & Mesinnya

Lanjut bahas fitur, Mercedes-Benz B-Class W247 mendapatkan fitur yang ada di Mercedes-Benz S-Classm yaitu semi autonomous driving, namun di kondisi tertentu saja. Mercedes-Benz B-Class W247 sendiri akan dijual dengan opsi diesel mesin 1.500cc dCi bertenaga 115 PS dan bertorsi 260 Nm, lalu juga mesin diesel 2.000cc dengan dua opsi keluaran tenaga, 150 PS dan 190 PS.

Kesemua varian tersebut sudah lolos uji emisi Euro 6d-TEMP. Nah, selain itu, akan ada juga varian mesin bensin 1.330cc bertenaga 136 PS dan 163 PS. Untuk transmisi, ada opsi 8 percepatan DCT untuk varian termahal, begitu pula dengan 4Matic AWD milik Mercedes-Benz. Mercedes-Benz B-Class W247 sendiri akan mulai dijual di tanggal 3 Desember 2018 mendatang, dimana distribusi baru akan dilakukan di bulan kedua 2019. Jadi, bagaimana menurut kalian sosok Mercedes-Benz B-Class W247 ini? Yuk berkomentar.

Tim Investigasi Mitsubishi : Xpander Terbakar Karena Modifikasi

$
0
0

AutonetMagz.com – Dalam beberapa hari terakhir ini nama Mitsubishi Xpander kembai viral di dunia maya. Sayangnya, viralnya LMPV milik Mitsubishi ini bukan masalah prestasi yang membanggakan, melainkan karena adanya kasus sebuah Mitsubishi Xpander yang masih kinyis – kinyis di Pekanbaru, Riau yang terbakar. Sontak video yang menggambarkan kejadian ini pun di post ulang oleh masyarakat dan menjadi viral. Nah, pertanyaannya adalah, ‘Kenapa mobil baru bisa sampai terbakar?’. Yap, dan hal inilah yang membuat pihak Mitsubishi akhirnya membentuk tim investigasi.

Pihak Mitsubishi Motor Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) selaku Agen Pemegang Merk Mitsubishi di Indonesia tentunya terkejut dan turun tangan untuk menangani produk yang membuat pihaknya bisa tersenyum lebar dalam satu tahun belakangan ini. Nah, Tim investigas sendiri dikirim untuk menyelidiki mengapa sebuah Mitsubishi Xpander yang masih berplat putih (plat sementara) tersebut bisa terbakar. Dan akhirnya, tim investigasi mengambil sebuah kesimpulan bahwa ada satu hal yang diduga menjadi penyebab terbakarnya Mitsubishi Xpander di Riau tersebut, dan hal tersebut merujuk pada modifikasi. Yap, ada modifikasi yang ternyata dilakukan oleh sang empunya yang diduga menjadi salah satu sumber terjadinya kebakaran.

Sumber : oto.detik.com

Deputy Group Head Planning & Communication MMKSI, Intan Vidiasari menyebutkan bahwa sudah ada modifikasi tertentu di Mitsubishi Xpander tersebut, karena telah ditemukan kabel yang bukan dari bawaan pabrik yang menempel di aki dari LMPV ini. Intan menambahkan bahwa pihak konsumen sendiri juga sudah mengakui bahwa hal tersebut benar adanya, terkait modifikasi. Dari sanalah terjadi korsleting listrik yang akhirnya memicu munculnya api di Mitsubishi Xpander tersebut, dan hal ini memang masuk akal karena api terlihat muncul dari kap mesin. FYI, Mitsubishi Xpander yang terbakar ini sendiri baru berjalan sejauh 1.000 km, dan saat ini sang empunya sedang mengurus proses klaim asuransinya. Selama klaim asuransi tersebut berjalan, pihak MMKSI menyediakan unit Mitsubishi Xpander pengganti.

sumber : Youtube

Lalu, apa yang bisa kita pelajari dari kasus Mitsubishi Xpander ini? Mudah, jangan melakukan modifikasi jikalau kalian tahu ada potensi untuk celaka. Namun bukan berarti kami menghimbau untuk tidak menyampaika kreatifitas kalian dalam hal modifikasi. Modifikasi sebenarnya sah – sah saja, asalkan faktor keamanan tidak dilupakan. Modifikasi sendiri juga harus kalian percayakan kepada pihak – pihak yang sudah punya pengalaman dan pengetahuan mengenai komponen yang ada di dalam mobil. Jangan sampai karena modifikasi yang asal – asalan malah menjadikan kalian atau keluarga kalian celaka. Pihak MMKSI juga menghimbau pada pihak diler untuk memantau modifikasi yang dilakukan oleh konsumen, terutama yang menyangkut sektor kelistrikan.

Nah, jadi bagaimana menurut kalian? Ada yang mau berpendapat?

Sumber : CNN Indonesia

JMEV Easy E300 : Mobil Listrik Lain Dari China

$
0
0

AutonetMagz.com – Tentunya kalian sudah tahu jikalau kami menyebutkan mobil listrik mungil dari China, maka kami merujuk pada mobil apa. Yap, kalau nggak Baojun E100, mungkin Baojun E200. Nah, namun keduanya kini punya saingan dari Jiangling Motors Group. Sebuah merk bernama JMEV yang merujuk pada Jiangling Motor EV baru saja memperkenalkan sebuah mobil listrik mungil. Namun semungil – mungilnya mobil ini memang masih tak sebungil duet EV dari Baojun. Positifnya, mobil ini terlihat bak sebuah City Car yang cukup cakep. Iniah JMEV Easy E300, mari kita bahas.  

Nah, sebelum masuk ke urusan mobilnya, kita akan kenalan dulu dengan JMEV. Jadi, JMEV sendiri adalah bagian dari JMC Group yang memproduksi kendaraan Listrik di pabrik perakitan lawas milik Landwind. Tak asing dengan nama Landwind? Itu lho, yang membuat Range Rover Evoque versi KW. Nah, pabrik perakitan ini sendiri ada di daerah Changbei, di provinsi Jiangsu. Walaupun begitu, mereka kini sedang mengembangkan fasilitas perakitan yang lebih baru. Lalu, siapa dalang dibalik JMEV? Selain JMC Group, ada juga Agricultural Development Bank of China yang punya saham 41% di JMEV ini. Nah, dari grafik diatas, terlihat bahwa JMEV punya beberapa line up product, ada nama – nama seperti JMEV E100, E180, E200P, E200N, E200L, E200NL, E160P, E160L, E400, E500 dan E300. Nah, yang terakhir inilah yang akan kita bahas.

Jadi, JMEV Easy E300 sendiri sudah diluncurkan resmi di China sekitar 2 minggu lalu, lebih tepatnya pada tanggal 18 September 2018. Jika kita lihat bentuknya, sebenarnya desain mobil ini masuk kategori ‘Boleh Juga’, walaupun sekilas kami langsung ingat akan sosok Toyota Aygo lawas. Lampu depannya terlihat memiliki LED Bar di sisi dalam yang berfungsi sebagai positioning lamp, dan terlihat ada lampu proyektor di sisi dalam housing lampunya yang berkelir hitam. Bumper depannya nggak neko – neko, minimalis, dan ada LED DRL yang bak tempelan di sisi bawah, menemani lampu kabutnya. Grille mobil ini hanya berwarna hitam glossy biasa saja dengan logo ‘e’ di sisi depan. Pindah ke sisi samping, terlihat bahwa mobil ini sangat mungil untuk sebuah mobil 4 pintu.

Kecenderungan mobil China yang menggunakan velg kekecilan pun tak ada di mobil ini, mungkin karena mobilnya juga sudah kecil. Telrihat velg mobil ini sudah dual tone, dan ada spion berwarna putih dengan lampu sein. Roof rail mungil pun ada di sisi atas dengan kelir putih pula. Selain spion dan roof rail, handle pintu mobil ini juga berwarna putih. yang menarik, pilar C mobil ini diwarnai hitam, jadi ingat dengan pilar C Yaris lele. Pindah ke sisi belakang, kami apresiasi usaha JMEV membuat buritan mobil ini. Buritannya terlihat cantik dengan lampu segitiga, bumper dengan laburan warna hitam yang terkesan dekat ke tanah, dan skid plate silver. Ada rear spoiler mungil, antena model sirip hiu, dan dua sensor parkir di sisi belakang, plus fog lamp belakang di sisi tengah bumper. Overall, secara desain mobil ini cakep.

Berhubung JMEV Easy E300 adalah mobil listrik, lalu bagaimana dengan capaian jarak tempuhnya? JMEV Easy E300 mampu menempuh jarak maksimal 252 km dengan metode pengujian NEDC. Nah, motor listrik yang dibawa oleh JMEV Easy E300 sendiri memiliki tenaga 32 kW atau setara 43,5 PS. Sayangnya belum ada foto interior dan spesifikasi lainnya yang tersebar di dunia maya. Kalau menurut kalian bagaimana mobil ini?

Nissan Akan Hentikan Produksi Nissan Terrano di India

$
0
0

AutonetMagz.com – Masih ingatkah kalian dengan sosok Nissan Terrano yang dijual di India? Yap, kami sempat memberitakan mengenai produk ini di awal kemunculannya tahun 2013 silam. Dan pasca 5 tahun sudah menjalani tugas di pasar otomotif India, sosok Nissan Terrano nampaknya akan mengakhiri masa baktinya dalam waktu dekat ini. Kenapa? Mari kita bahas lebih lanjut.

Jadi, pada pertengahan tahun ini pihak Nissan di India sempat memperkenalkan sosok Nissan Terrano Sport. Nissan Terrano Sport sendiri hadir dengan beberapa ubahan jika dibandingkan dengan versi standarnya. Perubahan tersebut meliputi hadirnya sticker – sticker yang dipercaya menambah kesan sporty yang berwarna merah dan juga hitam. Sisanya? Tak ada ubahan yang berarti. Mobil yang dibangun dengan basis yang sama dengan Renault Duster serta sama – sama menggunakan mesin Diesel K9K 1.500cc yang bertenaga 85 PS dan juga bertorsi 200 Nm peforma penjualannya makin lama makin menurun, bahkan kabar terakhir menunjukkan bahwa penjualan dari SUV yang punya nama besar ini hanya sebatas dua digit saja.

Yap, Nissan Terrano hanya terjual 65 unit saja di bulan Juli kemarin, dan cuma 71 unit di bulan Agustus 2018. Tentunya capaian ini merupakan hasil yang kurang menyenangkan bagi Nissan di India. Apalagi dalam tahun fiskal ini saja pihak Nissan baru menjual Nissan Terrano sebanyak 585 unit saja. Oleh karenanya, pihak Nissan sedang mempertimbangkan untuk menghentikan produksi dari Nissan Terrano di India, walaupun belum jelas apakah penghentian ini akan bersifat permanen atau hanya sementara. Yang jelas, pihak Nissan melihat peluang baru untuk menggenjot penjualan di segmen SUV mereka melalui produk lainnya. Bukan Nissan Terrano dan bukan Nissan Juke, melainkan Nissan Kicks. CUV cakep milik Nissan yang menurut beberapa pembaca mirip dengan Datsun ini sedang dipersiapkan untuk pasar India.

Nah, yang menarik, Nissan Kicks juga akan menggunakan platform B0 yang merupakan platform yang juga digunakan oleh Nissan Terrano dan Renault Duster. Oleh karenanya, nampaknya kemunculan Nissan Kicks tak akan terlalu banyak menghabiskan biaya, dan tampangnya yang lebih segar dan modern bisa menjadi nilai tambah yang bisa saja diperhitungkan oleh calon konsumennya di India. FYI, Nissan Terrano yang dijual di India sendiri bukanlah sosok Nissan Terrano yang sama dengan yang sempat dijual di Indonesia. Nissan Terrano di India dibangun dari basis yang sama dengan Renault Duster, sedangkan Nissan Terrano yang dijual di Indonesia dahulu adalah produk yang sama dengan Nissan Pathfinder di jamannya.

Jadi, bagaimana menurut kalian? Yuk sampaikan pendapat kalian di kolom komentar di bawah ini.

Viewing all 9838 articles
Browse latest View live


<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>