AutonetMagz.com – Pada hari Jumat (5/10) ini, Mercedes-Benz Indonesia bisa jadi merupakan salah satu pihak yang cukup niat dalam melakukan peluncuran. Bertempat di venue temporer di dekat Senayan City, Mercedes-Benz Indonesia langsung meluncurkan 3 mobil baru sekaligus. Ketiganya adalah Mercedes-Benz A-Class 2018, Mercedes-Benz CLS-Class 2018 dan Mercedes-Benz V-Class baru. Bisa diduga, mayoritas perhatian tertuju ke A-Class dan CLS-Class.
Akan tetapi A-Class jadi lebih disorot, karena ia merupakan NGCC (bahasa Mercedes-Benz untuk mobil compact) pertama yang langsung dibenamkan sistem Artificial Intelligence (AI) baru bernama MBUX, singkatan dari Mercedes-Benz User Experience. Sistem AI ini diklaim lebih cerdas dan mampu merespon percakapan yang lebih natural sehingga tidak terlalu terkesan seperti kita bicara dengan robot. Tentu saja dalam bahasa Inggris.
Untuk memulai “ngobrol” dengan MBUX, kita cukup mengucapkan “Hey, Mercedes” sebagaimana Tony Stark memanggil Jarvis atau Friday. Sayangnya, kita belum bisa memberi nama khusus yang kita inginkan kepada sistem MBUX ini. Urusan mesin, Mercedes-Benz A-Class memakai mesin 1.300 cc 4 silinder turbo, yang meski kedengarannya kecil buat sebuah Mercedes-Benz, tapi ia sanggup menghasilkan 163 hp dan 250 Nm. Transmisinya pakai kopling ganda 7 percepatan.
Sementara untuk Mercedes-Benz CLS-Class, mereka sangat pede dengan menaikkan level interior sejauh-jauhnya, tidak kalah keren dengan milik S-Class. Hanya saja sebagai 4-door coupe, jangan harap ada headroom lega di belakang. Eksterior CLS-Class baru adalah saksi pertama dari pengaplikasian bahasa desain baru Mercedes-Benz yang juga ada di muka A-Class, tapi urusan mesin, CLS-Class punya sesuatu yang menarik.
Mesin 2.000 cc 4 silinder turbo bertenaga 299 hp dan 400 Nm milik Mercedes-Benz CLS 350 yang ada di pameran menggunakan teknologi EQ Boost, dengan baterai kecil tambahan yang bisa menambah tendangan ekstra sebesar 19 hp dan 150 Nm. Mengenai harga, Mercedes-Benz A 200 dipatok 694 juta Rupiah dan Mercedes-Benz CLS 350 di angka 1,649 M Rupiah, semuanya kondisi off the road. Buat yang penasaran dengan mereka berdua, tinggal datang ke Senayan City mulai tanggal 5-7 Oktober 2018.
AutonetMagz.com – Mobil Korea yang sedang berusaha menaikkan gengsi memang harus berusaha sedikit keras, tapi untungnya mereka berhasil. Hasil garapan orang-orang yang tepat menghasilkan sebuah produk yang melebihi ekspektasi citra merek. KIA Stinger adalah mobil yang kami maksud, di mana ia banyak menuai pujian dari pihak yang sudah mencobanya dan berhasil mengangkat citra KIA. Masalahnya, tidak semua bisa berjalan mulus.
Kepala desain KIA, Gregory Guilliame berbicara kepada Which Car selama ajang Paris Motor Show 2018. Dari apa yang ia perhatikan, KIA Stinger sudah sangat sukses menjadi brand ambassador sebuah KIA, tapi terlalu lama untuk memutuskan apakah KIA Stinger bakal berumur panjang atau tidak. Ia sendiri belum terlalu yakin apakah Stinger bakal mendapatkan generasi penerus atau stop dibuat setelah apa yang kita lihat.
“Kami harus sukses secara ekonomi dulu dengan mobil itu. Di Eropa, susah sekali mencapai target itu dengannya,” kata Guilliame. Ia sadar kalau penyebabnya adalah selera konsumen yang sudah tidak tertarik dengan hatchback dan sedan, mereka lari ke crossover dan SUV. Menurutnya, KIA sudah jor-joran untuk mempromosikan Stinger, tapi kemungkinan promosi Stinger bakal sukses menurutnya agak kecil.
Seperti produsen lainnya di muka bumi ini, perusahaan pasti menjalankan bisnis dan mencari keuntungan. KIA juga demikian, KIA Stinger harus bisa memenuhi target penjualan yang telah ditetapkan jika ia mau bertahan. Bagi kelangsungan hidup perusahaan, tak cukup bermodal produk yang bagus – Dan kebetulan Stinger memang bagus – tapi juga harus laku. Tak cukup jika hanya ditunjang penjualan KIA lain seperti Sportage atau Sorento, Stinger harus punya pondasi penjualan.
Guilliame menuturkan kalau segmen yang dimasuki KIA Stinger sangat kecil, di mana ia menyasar konsumen Audi A5 Sportback dan BMW 4 Series Gran Coupe. Masih belum saatnya untuk menentukan apakah Stinger bisa mendapatkan generasi penerus atau tidak, namun satu hal yang masih menyalakan semangat Guilliame adalah keyakinan akan adanya tempat di dunia di mana Stinger bisa terjual lumayan banyak untuk mencapai target. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!
AutonetMagz.com – Mercedes-Benz Indonesia telah resmi memamerkan CLS-Class generasi ketiga dan menjualnya bagi konsumen yang berminat. Untuk awalnya, kita mendapatkan varian Mercedes-Benz CLS 350 AMG Line, sebab toh varian Mercedes-AMG CLS 53 masih agak lama datangnya. Ia menjadi Mercedes-Benz pertama yang mengadopsi desain muka dan buritan baru, di mana menurut sebagian orang terkesan seperti lebih sipit dan tajam. Kaca samping berdesain melengkung bak pisang tetap dipertahankan dari dulu hingga sekarang.
Mengenai interior, Mercedes-Benz memutuskan kalau CLS 350 harus mengikuti kemewahan S-Class, maka dari itulah ia punya setir dan tata letak interior yang mirip dengan sang Sonderklasse yang tak perlu dipertanyakan kecantikannya. Hal yang sama juga berlaku di bagian teknologinya tak perlu ditanya, sebab banyak teknologi turunan dari S-Class. Contohnya, Ultra Range High Beam di lampu depan LED Multibeam bisa menghasilkan intensitas cahaya yang pastinya terang banget. Lampu utamanya bisa di atas 1 lux pada jarah lebih dari 650 meter.
Hanya saja, jangan terlalu berharap soal ruang belakang yang lega, terutama di bagian kepala. Biasanya atap melandai akan merampas headroom meski tak bisa dipungkiri kalau pintu frameless-nya memang cakep. Oh ya, yang ada di balik kap mesinnya bukan mesin V6 seperti CLS 400 lawas, melainkan mesin 2.000 cc 4 silinder turbo. Tadinya kami heran, apa mesin turbo itu kuat menopang CLS yang besar dan relatif berat?
Aha, ternyata mesin ini tidak sendiri, tapi ditambah teknologi integrated starter/generator motor yang disebut Mercedes-Benz sebagai EQ Boost. Mesin turbonya sendiri sudah punya 299 hp dan 400 Nm, tapi berkat EQ Boost, mobil ini bisa dapat ekstra 22 hp dan 250 Nm kala berakselerasi. Mercedes-Benz CLS 350 bisa berlari dari 0-100 km/h hanya dalam waktu 6 detik saja. Penggeraknya sudah pasti roda belakang dan memakai transmisi torque converter konvensional, bukan kopling ganda seperti Mercedes-AMG sejati.
Kemarin juga sudah sempat menjajal mobil ini meskipun sebentar. Impresinya, yah, it’s a Mercedes-Benz – dengan segala kenyamanan, kemewahannya, dan teknologinya. Tapi, satu yang disayangkan, mobil seharga 1.649.000.000 (off the road) ini, kain penutup sunroof-nya masih harus dibuka dengan manual. Andai bisa elektronik juga…
Autonetmagz.com – Tak ada angin, tak ada hujan, tiba-tiba mobil yang baru bias kita dapatkan tahun depan ini sudah dijual suku cadangnya! ‘Kan itu mobil belum rilis, kok muncul duluan parts-nya.’ Untuk alasannya memang kami Belum mengetahui apa maksud di balik hal tersebut. Namun bias kami pastikan bahwa Toyota memang benar-benar sudah mempersiapkan kehadiran legenda baru mereka.
Oke memang kelakuan yang ada di atas bukan murni dari pihak Toyota. Pasalnya suku cadang yang sudah dapat kita lihat detailnya tersebut muncul dalam sponsored links kepunyaan BMW. Isi dari situs tunggangan manufaktur Bavarian sendiri adalah seluruh suku cadang untuk model-model mobil yang telah diproduksi oleh mereka. Jika anda buka situs tersebut, janganlah kaget karna anda akan menemukan nama Supra dalam list atau varian model pada menu pilihan mobilnya.
Memang sudah bukan rahasia lagi kalau Toyota telah menjalin kerjasama dengan BMW untuk membangkitkan salah satu dari ikon mobil JDM itu. Dibangkitkan kembali dengan menggunakan platform BMW Z4 G29 keluaran tahun ini, Toyota Supra pun secara tak langsung menjadi saudara kembar dari si roadster BMW. Maka jika anda kebingungan dengan munculnya nama Toyota pada situs resmi BMW, dimohon untuk membaca kembali artikel-artikel kita yang sebelumnya ya mengenai Supra.
Untuk parts Toyota Supra 2019 yang telah disediakan oleh BMW sendiri, daftarnya sudah banyak sekali. Dari eksterior hingga interior bahkan sektor mesin pun sudah semuanya tercantum dalam situs ini. Apa saja suku cadangnya? Berikut kami urutkan item-item yang telah ‘dihidangkan’ untuk sang Supra :
Accesories
Engine
Electrical System
Steering
Wheels
Bodywork
Vehicle Trim
Interior
Air Conditioning
Safety System
Communication System
Sebenarnya masih banyak lagi suku cadang yang lebih mendetail, namun jika kita bahas semuanya pasti artikel ini akan menjadi kolom yang membosankan. Karena yang kita bahas bukanlah sebuah situs katalog sebuah produk yang menampilkan spesifikasi, foto detail, performa mesin, maupun gambar-gambar yang breathtaking. Jadi coba kunjungi situs RealOEM.com untuk segala hal mendetail tentang Toyota Supra generasi terbaru. Ada bocoran kode mesin apa saja yang dipakai dan varian yang akan dijual loh.
Kurang tertarik mengunjunginya? Mungkin gambar yang akan saya berikan di bawah ini dapat menarik perhatian anda dan makin meningkatkan rasa kepo.
Jadi bagaimana menurutmu situs yang memuat hampir segala informasi mengenai Toyota Supra X BMW Z4 ini? Tuliskan di kolom komentar mengenai pendapat dan apa saja yang anda temukan dalam situs tersebut.
AutonetMagz.com – Sebelumnya, sudah terdengar sekelibat kabar kalau Maruti Suzuki akan mempertimbangkan Maruti Suzuki Swift RS barunya untuk pasar di India. New Maruti Suzuki Swift RS ini sebenarnya adalah sebuah Swift standar biasa, tapi dibuat lebih sporty – sesuai dengan namanya RS. Nah, mengutip dari laman GaadiWaadi, sudah ada penampakan dari Maruti Suzuki Swift RS baru di India. Karena itu, hal ini menunjukkan kalau Maruti Suzuki sedang menyiapkan Maruti Suzuki Swift RS untuk pasar India.
Sumber : GaadiWaadi
Model yang terlihat – yang disebut-sebut Maruti Swift RS baru, terlihat mengkilat dalam balutan cat warna hitam. Terlihat pula pada mobil di dalam foto ini ada kode G482 di beberapa bagian mobil – bodi dan belakang mobil. Kode G482 ini sendiri adalah nama atau kode internal yang digunakan oleh Maruti Suzuki untuk mengidentifikasikan kalau mobil itu adalah mobil untuk tes. Jadi, ada kemungkinan besar jikalau unit tersebut bisa jadi varian RS dari Swift. Berbicara soal rem, terlihat jika mobil ini memiliki rem cakram pada roda belakangnya. Yang menarik, velg yang digunakan oleh mobil hitam ini terlihat berbeda di sisi depan dan belakang.
Sumber : GaadiWaadi
Nampaknya versi RS ini akan menggunakan velg seperti yang digunakan di ban depan, karena model velg di ban belakang nampak sudah akrab dengan sosok Maruti Suzuki Swift terbaru. Model yang terlihat juga sepertinya agak ketinggalan di bagian side skirt-nya. Tapi tambahan spoiler yang disematkan pada bagian belakang mobil ini menambah tampilan sporty buat hatchback ini. Kalau gosip-gosip ini bisa dipercaya, Maruti Suzuki Swift RS baru ini akan mendapatkan tenaga dari mesin bensin turbocharged Suzuki yang kita kenal dengan nama Boosterjet dengan konfigurasi tiga silinder berkubikasi 998cc. Mesin ini bisa menghasilkan tenaga maksimal 101 hp dan torsi 150 Nm. Mesin yang sama juga sudah dipakaikan pada Maruti Suzuki Baleno RS. Mesinnya nanti bakal dikolaborasikan dengan girboks manual dengan 5 percepatan.
Sumber : GaadiWaadi
Untuk tampilan luarnya, Maruti Swift RS baru akan hadir dengan beberapa pembaruan, seperti bumper depan dan belakang baru agar terlihat lebih agresif, side skirt baru, dan spoiler belakang yang sporty. Interiornya juga mungkin diberi beberapa perlakuan khusus, seperti bentuk kursi depan yang sporty. Menurut kami, Maruti Suzuki mengambil keputusan yang tepat buat memasukkan varian baru Swift ini untuk dipasarkan di India, apalagi Swift ini akan memiliki bentuk yang lebih sporty karena segmen Hot hatch juga sedang banyak digandrungi orang-orang di negara sana, bisa menjadi hits mungkin ya. Plus, nampaknya tak akan ada Suzuki Swift Sport di negeri Bollywood tersebut.
Untuk harga, Maruti Swift RS baru ini diprediksikan akan dibandrol dengan harga 174.3 juta rupiah untuk pasar India. Jadi, bagaimana menurut kalian?
AutonetMagz.com – Tahukah kalian tentang Interbrand? Nah, jika belum, yuk kita menambah wawasan di artikel ini. Jadi, Interbrand adalah sebuah divisi dari Omnicom Group yang merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang branding, advertising, communication dan sejenisnya. Nah, Intebrand sendiri mengkhususkan diri pada bidang brand strategy, brand analytics, brand valuation, corporate design, dan beberapa bidang lain.
Interbrand juga memiliki sebuah laporan tahunan yaitu Best Global Brands yang menunjukkan merk – merk apa sajakah yang punya nilai terbaik, termasuk di dalamnya otomotif tentunya. Nah, untuk perusahaan tertinggi dari segmen otomotif sendiri ternyata dipegang oleh Toyota untuk versi tahun 2018 ini. Toyota hanya kalah dari Apple, Google, Coca-Cola, dan Microsoft yang menempati posisi pertama hingga keempat. Yap, Toyota menempati posisi kelima dari seluruh brand yang ada di dunia, nice. Dalam laporan Best Global Brands 2018, Toyota dicatatkan memiliki nilai di angka 53 Milyar US Dollar, tentunya bukan angka pastinya melainkan angka perkiraan. ANgka tersebut bertumbuh sebanyak 9% jikalau dibandingkan dengan tahun 2015 silam.
Lalu, apakah ada perusahaan otomotif lain di dalam 10 besar Best Global Brands 2018? Ada, yaitu pabrikan asal Jerman, Mercedes-Benz. Mercy hanya kalah dari IBM, Samsung dan Amazon dan bercokol di posisi kesembilan, lebih baik daripada General Electric. Mercy sendiri ditaksir memiliki nilai di angka 43 Milyar US Dollar, dan angka tersebut naik 18% dari tahun 2015. Selepas dari 10 besar, di capaian 20 besar segmen otomotif hanya menambah satu nama saja yaitu seteru senegara Mercy, yaitu BMW. BMW ada di posisi 13 dengan taksiran nilai di angka 41 Milyar US Dollar dengan kenaikan di angka 12% dari tahun 2015 silam. Honda ada di posisi berikutnya yaitu di posisi 20. Sisanya? Pastinya diluar 20 besar. Ford menyusul di posisi 35, Hyundai di posisi 36, Nissan di posisi 40 dan VW di posisi 41.
Berikutnya masih ada Audi di posisi 42, Porsche di posisi 52, KIA di posisi 71, dan Land Rover di posisi 78. Terakhir, ada nama Ferrari di posisi 80, Mini di posisi 90, dan Subaru yang menggeser Tesla di posisi ke 100. Nah, memang urutan ini tak bisa menjadi data paling kuat pengaruhnya terhadap perjalanan penjualan dari tiap merk, namun sudah cukup memberikan kita gambaran seberapa kekuatan yang dimiliki oleh setiap pabrikan. Dari laporan tahun ini, yang paling mengejutkan ada di posisi terakhir, dimana Tesla terlempar dari jajaran 100 besar ini, dan digantikan oleh Subaru. Nampaknya ada pengaruh pada masalah demi masalah di kubu Tesla dan juga kebangkitan Subaru di segmen SUV yang membuat namanya kini perlahan naik kembali. Toyota, Mercedes-Benz dan BMW masih bisa menjaga posisi mereka yang menandakan mereka cukup settle saat ini.
Nah, jadi bagaimana menurut kalian? Ada di posisi berapakah merk kesayangan kalian? Yuk sampaikan pendapat kalian di kolom komentar di bawah ini.
AutonetMagz.com – Beberapa dari kita mungkin sudah tahu kalau kali ini Indonesia terpilih jadi tuan rumah untuk menggelar acara Sidang Tahunan Intenational Monetary Fund (IMF), tepatnya di Bali. Biar tidak ketinggalan momen, Mercedes-Benz “membantu” Kementrian Sekretariat Negara dalam Sidang Tahunan IMF, World Bank Group serta ASEAN Leaders Gathering di Bali 2018. Momen di mana banyak orang besar dari belahan negara lain datang jelas harus disambut dengan baik, dan di sini Mercedes-Benz masuk.
Pihak Mercedes-Benz Indonesia telah menyiapkan 48 unit kendaraan untuk mendukung kegiatan ini, dan 48 kendaraan tersebut adalah 35 unit Mercedes-Benz E 250 Avantgarde dan 13 unit Mercedes-Benz S 450 L sebagai transportasi yang dapat mensukseskan acara tersebut. Mobil-mobil yang sudah disebutkan tadi akan dimanfaatkan untuk membantu mobilitas para petinggi selama berlangsungnya konferensi IMF–WBG-ALG 2018. Cocok kan, konferensi sekelas ini pakai E-Class dan S-Class.
IMF dan World Bank Group (WBG) mengorganisir sejumlah forum untuk memfasilitasi interaksi pemerintah dan staf IMF dan WBG dengan organisasi masyarakat sipil, jurnalis, eksekutif sektor swasta, akademisi dan perwakilan organisasi internasional lainnya. Pertemuan tahunan ini juga memberikan kesempatan untuk mengembangkan sebuah dialog dengan publik melalui acara live-streamed dan percakapan online melalui World Bank Live, Twitter, dan platform lain yang disiarkan di seluruh dunia.
Antara 12.000 hingga 15.000 orang akan menghadiri pertemuan tahunan ini, termasuk sekitar 3.500 delegasi dari 189 negara anggota, juga diperkirakan sekitar 1.000 perwakilan media, dan lebih dari 5.000 peserta yang mewakili sektor swasta, komunitas perbankan, lembaga akademik, organisasi masyarakat sipil, dan juga pengamat dan anggota parlemen.
Deputy Director Sales Operations and Product Management PT. Mercedes-Benz Distribution Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto mengaku bangga bahwa dapat membantu dalam menyukseskan acara sebesar ini, dan merasa terhormat dapat menjadi bagian didalamnya. Perlu diketahui kalau semua E-Class dan S-Class yang dipakai adalah versi rakitan dalam negeri alias CKD, karena bukan tanpa alasan, kedua mobil tersebut akan digunakan untuk menjemput tamu kepala negara serta delegasi.
AutonetMagz.com – Kami sudah mencicipi mesin 1.500 cc 4 silinder turbo milik Honda Civic Turbo dan CR-V Turbo, dan kami akui itu mesin yang bagus. Hanya saja, mesin yang terasa enak saat dipacu ini rupanya tak bisa lepas dari jerat masalah mesin. Kami tak akan membahas kasus yang terjadi di sini atau di China, karena kami yakin semua sudah tahu. Bahasan mengenai masalah mesin Honda CR-V Turbo kali ini datang dari Amerika.
Pihak Consumer Reports mendapatkan banyak laporan kalau sejumlah Honda CR-V Turbo yang baru berusia kurang lebih sebulanan di tangan pemiliknya sudah mengalami mogok mesin. Consumer Reports sudah mendapat 9 laporan soal ini, tapi kalau di NHTSA sendiri ada seabrek laporan yang sama. Hanya itu saja? Tidak, sebab forum online pengguna Honda di sana menyampaikan ratusan laporan yang sama. Aduh…
Honda langsung menyelidiki kasus ini dan menyatakan bahwa pada bulan November mendatang, recall akan segera diumumkan. Sayangnya, Honda tidak bilang mengenai detil recall ini, namun Consumer Reports bilang Honda akan meng-cover semua masalah melalui garansi resmi dan mengusahakan agar Honda CR-V Turbo Model Year 2019 bebas dari masalah ini. Entah recall ini hanya bagi pemilik CR-V yang bermasalah atau semua CR-V yang sudah terjual.
“Bahkan jika ternyata tidak ada cacat keselamatan secara spesifik, Honda masih harus mengurus pelanggan mereka dan mengabari mereka untuk pergi ke dealer untuk perbaikan gratis,” kata David Friedman, wakil presiden untuk advokasi di Consumer Reports dan mantan direktur NHTSA. Menurut catatan Honda, CR-V Turbo yang sering kena ada di daerah utara yang sering kena cuaca dingin ekstrim dan dipakai berkendara secara pendek tapi sering.
Masih menurut sumber yang sama, seorang pemilik Honda CR-V Turbo yang sering mogok pergi ke dealer untuk mengetahui apa masalahnya. Menurut mekaniknya, ternyata ada bensin yang bocor ke bagian oli. Karena menurutnya belum ada solusi yang memuaskan dari Honda, akhirnya ia tukar tambah mobilnya menjadi sebuah Toyota RAV4. Duh, semoga tidak kejadian lagi ya yang beginian. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!
AutonetMagz.com – Pihak Hyundai nampaknya memiliki sebuah kejutan baru di Negeri Jiran dalam waktu terdekat, dimana ada sebuah teaser muncul baru – baru ini. Teaser ini sendiri menunjukkan bahwa sosok sebuah SUV yang akan menjadi kejutan pihak Hyundai di Malaysia, dan memperhatikan dari proporsinya, jelas mobil ini adalah Hyundai Tucson. Nah, pertanyaannya, apakah sosok Hyundai Tucson ini adalah sosok yang sama seperti di Eropa atau malah yang di China? Yuk kita bahas.
Hyundai-Sime Darby Motors (HSDM) selaku APM dari Hyundai di Malaysia menyebutkan bahwa pihaknya akan menghadirkan sebuah produk yang akan merebut hati orang banyak dan akan hadir dengan desain dan fitur yang sudah di upgrade. Nah, seperti biasa, kami mengutak – atik teaser yang identik dengan warna gelap ini, dan menghasilkan sebuah gambar yang lebih jelas (Sedikit). Dari gambar ini terlihat bahwa sosok Hyundai Tucson terbaru di teaser ini adalah sosok yang sama dengan New Hyundai Tucson yang diperkenalkan di New York Auto Show 2018 bulan Maret silam.
Praktis, bukan model yang ada di China ya. Terlihat bahwa lampu depan dari Hyundai Tucson terbaru ini menggunakan sebuah LED Positioning Lamp yang berbentuk menyiku dan identik dengan versi di NYAS 2018. Selain ubahan di lampu, ubahan yang juga kentara di Hyundai Tucson terbaru ini adalah grille baru yang bentuknya identik dengan bentuk grille dari All New Hyundai Santa Fe. LED DRL dan juga lampu kabut ditempatkan di bumper depan mobil ini, lalu ada lampu sein di spionnya serta roof rail di sisi atas dari mobil ini. Sisanya? Tak ada lagi hal yang bisa kita gali dari teaser ini. Lalu, Nah, yang menarik adalah urusan mesin yang akan diusung oleh mobil ini.
Yap, jikalau kalian ingat, salah satu ubahan paling berarti dari Hyundai Tucson di NYAS 2018 kemarin adalah dihapusnya mesin 1.600cc T-GDI dan digantikan dengan mesin 2.400 cc 4 silinder direct injection baru bertenaga 181 hp dan torsi 237 Nm. Akankah Mesin tersebut menggantikan mesin 1.600cc T-GDI yang dijual di Malaysia? We don’t know, kita tunggu saja. Nah, jikalau pasar Malaysia akan mendapatkan versi terbaru dari Hyundai Tucson, lalu apa kabar dengan pasar Indonesia? Bisa dikatakan bahwa pasar Hyundai Tucson di Indonesia sebenarnya tak bisa dikatakan bagus – bagus amat. Sejak awal tahun 2018 ini, Hyundai Tucson sudah terjual secara wholesales sebanyak 76 unit per bulan Juli kemarin, dimana varian yang lebih laku adalah varian bermesin bensin dengan catatan sebanyak 49 unit dan sisnaya 27 unit adalah varian bermesin diesel CDRi.
Jadi, kita tunggu saja seperti apa fitur dan sosok dari Hyundai Tucson versi Malaysia. Akankah Indonesia mendapatkan versi tersebut juga? Biarkan waktu yang menjawab. Bagaimana menurut kalian?
AutonetMagz.com – BMW M2 telah menjelma menjadi salah satu mobil BMW yang paling fun to drive dan driver oriented. Nah, bagaimana dengan penerus dari BMW M2 di masa depan? Pihak BMW sendiri menjamin bahwa generasi berikutnya dari BMW M2 masih akan meneruskan hal positif tersebut, bahkan tak hanya itu, pihak BMW dengan percaya diri menyebutkan bahwa generasi terbaru dari BMW M2 nantinya akan disebut sebagai ‘Drift Machine‘, wow. Yuk kita bahas.
Mengutip dari sebuah interview dengan Motoring di Paris Auto Show 2018, pihak BMW yang diwakili oleh salah satu pentolannya yaitu Klaus Frohlich menyebutkan bahwa mereka menyebut sosok generasi terbaru dari BMW M2 disebut sebagai Drift Machine dalam internal mereka. Nah, lalu pertanyaanya adalah, “Mengapa pihak BMW memberi sebutan tersebut kepada generasi berikutnya dari BMW M2?” Jawabannya pun diumbar oleh Frohlich. Frohlich menyebutkan bahwa sebutan tersebut diberikan supaya para desainer dan para engineer yang mengerjakan mobil ini selalu ingat tujuan utama dari sebuah BMW M2 pada setiap tahapan pengembangan generasi terbaru dari mobil ini. Jadi, bisa sedikit disimpulkan bahwa ‘Drift’, akan menjadi salah satu tujuan sebuah BMW M2 next generation dibangun.
Frohlich juga menambahkan, “Salah satu alasan penyebutan nama Drift Machine sendiri juga untuk membuat saya bisa mengkoreksi, contohnya jikalau saya melihat desainnya, saya bisa mengatakan kepada Adrian (Adrian Van Hooydonk, Chief of Design BMW) apakah desain mobil tersebut sudah cukup layak untuk sebuah istilah Drift, atau tidak? Jika tidak, saya akan memintanya untuk memberikan sentuhan yang lebih. Pun begitu saat saya mencoba mobil tersebut nantinya”. Pernyataan dari Frohlich ini sendiri juga membuat banyak fans BMW bisa tenang, karena jajaran BMW 2-Series yang mencakup BMW M2 kini sudah perlahan – lahan beralih ke platform UKL yang merupakan platform yang digunakan oleh mobil – mobil MINI. Dengan pernyataan Frohlich maka bisa dipastikan bahwa BMW M2 tak akan berubah menjadi FWD.
Frohlich juga menambahkan bahwa beberapa orang sempat menanyakan apakah penggunaan sistem gerak RWD masih ‘penting’ untuk sebuah BMW M2, mengingat segmen pasar dari BMW M2 bisa dikatakan tak tinggi. Dan Frohlich menjelaskan bahwa hal tersebut adalah sebuah hal yang penting untuk brand BMW dan divisi M utamanya, oleh karenanya beliau mengatakan bahwa dirinya sudah ‘fight’ terhadap pihak yang menentangnya dan menyatakan bahwa dirinya menang. Bahkan, tak hanya itu saja, Frohlich menyebutkan bahwa generasi berikutnya dari BMW M2 akan memiliki tenaga yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh konsumen. Nah, penamaan unik dari BMW M2 sendiri bukan pertama kalinya terjadi di BMW, karena sosok BMW X5 terbaru juga sempat disebut ‘The Boss’ dan generasi terbaru dari BMW X6 yang disebut ‘The Beast‘. Unik memang Frohlich.
Nah, jadi kita bisa berharap bahwa akan ada kejutan di sosok generasi terbaru BMW M2 nantinya. Kalau menurut kalian bagaimana?
AutonetMagz.com – Toyota Avanza, sebuah LMPV yang bisa dikatakan sangat dekat dengan masyarakt Indonesia memang sudah memiliki banyak sekali penggemar. Nah, dari ribuan bahkan jutaan penggemar dan pemilik unit Toyota Avanza, banyak yang tergabung dalam sebuah wadah yaitu klub. Salah satu klub owner dari Toyota Avanza yang baru – baru ini genap berusia 3 tahun adalah Avanza Owner Indonesia alias AVOID regional Tangerang. Yuk kita kenal lebih dalam AVOID Regional Tangerang ini.
Jadi, tanggal 13 September 2015 merupakan hari bersejarah bagi Komunitas Avanza Owners Indonesia (AVOID) Regional Tangerang, dimana pada hari tersebut AVOID Tangerang men-deklarasikan dirinya sebagai salah satu Regional yang berada di dalam naungan Komunitas Avanza Owners Indonesia. Dalam rangka merayakan dan meramaikan hari jadinya yang ketiga tersebut, Komunitas Avanza Owners Indonesia Regional Tangerang mengadakan acara Anniversary ke-3 dengan tema “KOPDAR AKBAR” yang berlokasi di AUTO 2000 BSD CITY, Astra Biz Center Tangerang.
Sejumlah perwakilan Regional lain dari seluruh Indonesia turut hadir dan melakukan perjalanan via darat menuju kota Tangerang. Rombongan yang berangkat terlebih dahulu adalah Perwakilan dari wilayah Jawa diluar DKI Jakarta diantaranya Jawa tengah yaitu Regional Jogja dan Solo dilanjutkan dengan Regional Jawa Timur. Selanjutnya disusul dari Regional Jakarta, Purwakarta, DeBor (Depok Bogor), Banten, Bekasi, Cikarang Raya, Bandung, Karawang, Sukabumi, Garut, Tasikmalaya dan perwakilan dari wilayah Sumatera Selatan Muara Enim. Adapun rangkaian acara dimulai dengan Kegiatan Service untuk para peserta regional bekerjasama dengan pihak Auto2000 AstraBiz Center BSD City, kegiatan servis tersebut mendapat Antusiasme dari semua peserta dari semua regional yang hadir.
Setelah melakukan Service bersama selanjutnya rombongan menyiapkan diri dalam perhelatan Anniversary ketiga AVOID Tangerang. Sesuai dengan tema seluruh rombongan akan melakukan kegiatan yang bersifat kebersamaan dan keceriaan diantaranya Sambutan Ketua Regional dan Ketua Umum AVOID. Selain itu, acara tersebut juga dimeriahkan dengan beragam Hiburan, Games team building untuk peserta, pembagian Doorprize. hingga kontes modifikasi akan digelar dalam rangka Anniversary AVOID. Ketua Umum Avanza Owners Indonesia menyampaikan secara langsung bahwa maksud dan tujuan acara Anniversary Avoid Regional Tangerang yg ke 3 ini dalam rangka dan upaya untuk memperkenalkan wadah silahturahmi kepada seluruh anggota Avanza Owners Indonesia dan menjadi ajang rekonsiliasi dan silahturahmi antar anggota.
Nah, jadi bagaimana menurut kalian? Apakah kalian sudah tergabung dalam wadah klub? Yuk sampaikan pendapat kalian.
AutonetMagz.com – Di kelas mobil sport pelit pintu, BMW saat ini punya M2, M4, 8-Series dan i8, tapi kepala pengembang dari BMW Group, Klaus Frohlich tetap ingin berusaha keras untuk menghadirkan kembali BMW M1 di masa kini. Spekulasi tentang penerus BMW M1 yang bisa dibilang legendaris ini memang bukan hal baru di dunia otomotif. Namun, bagaimanapun juga ini adalah pertama kalinya jajaran senior dari BMW mengakui kalau ia juga ngebet buat bikin supercar.
Hal ini disanpaikan kepada Motoring Australia di Paris Auto Show, Frohlich mengatakan bahwa ia terus support untuk model seperti itu dan percaya kalau model itu bisa mengambil basis sasis serat karbon dari BMW i8. “I’m a car guy. Sekali seumur hidup, saya ingin membuat supercar dan saya belum menyerah. Saya memiliki sasis serat karbon yang cantik untuk mobil sport dalam portofolio saya. Saat ini, sudah digunakan di i8. Mobil ini diluncurkan pada tahun 2014, jadi saya ingin menggunakan sesuatu seperti itu, dengan performance yang lebih, listrik, dan konvensional,” kata Frohlich.
Tapi sayangnya, kita masih harus menunggu beberapa lama lagi, karena Frohlich mengatakan kalau supercar BMW yang baru tidak akan diluncurkan dalam tahun-tahun ini. Sebaliknya, ia percaya kalau di kesempatan berikutnya akan datang mobil yang ia impikan, khususnya setelah peluncuran generasi kedua dari i8. Dan saat ini, mereka sedang bekerja sangat keras untuk mewujudkan mobil impiannya. Sasisnya akan sangat kuat dan sangat bagus, juga ringan. Jadi mereka ingin menggunakannya untuk generasi kedua i8.
Meskipun demikian, Frohlich mengakui kalau akan sangat sulit untuk meyakinkan manajemen BMW supaya bisa mendapatkan lampu hijau pada mobil semacam itu. Yah, mungkin karena tidak akan terlalu mendatangkan keuntungan – bahkan mungkin tidak menghasilkan keuntungan.Karena faktanya, bos BMW M, Frank Van Meel sudah mengatakan ini 12 bulan lalu. Ia tidak merasa perlu membuat supercar yang ditargetkan ke sekelompok kecil orang. Coba, berapa orang sih yang mampu beli mobil super?
Bahkan untuk membuat generasi terbaru BMW Z4 saja, BMW harus berkolaborasi dengan Toyota untuk patungan biaya. Mungkin BMW sendiri tidak sanggup meneruskan nama Z4 dengan budget mereka secara mandiri, jadi harus ada simbiosis mutualisme. Dia juga menambahkan kalau dia tidak percaya kalau merek BMW M bakal membutuhkan mobil model pamungkas. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!
Autonetmagz.com – Saat ini banyak sekali kabar buruk dari produsen mobil listrik tersebut yang sering berhembus. Entah itu masalah pajak dengan negaranya sendiri, CEO Elon Musk yang meninggalkan posisinya, hingga produksi Model 3 yang terbilang cukup lelet, mewarnai hasil dari pencarian kita jika mengetik nama ‘Tesla’ pada mesin pencari di internet. Sayang sekali, bahkan yang kelihatannya bakal menjadi calon manufaktur mobil listrik berpengaruh pun tak luput dari masalah.
Tetapi walaupun saat ini sering dilanda masalah, Tesla sudah menjadi bagian besar dari sejarah umat manusia dalam membangun sebuah mobil tanpa emisi. Ayolah, saat ini siapa sih yang tidak kenal manufaktur yang satu ini? Jika kita kesampingkan masalah-masalah yang sekarang mereka alami, produknya pasti mengguncang pasar mobil listrik. Berawal dari Tesla Roadster yang memiliki torsi badak, Model S yang menjadi sedan listrik mengerikan (dalam artian positif tentunya), Model X dengan ‘Falcon door,’ hingga Model 3 yang memiliki performa dan fitur mumpuni namun dengan harga yang reasonable.
Bahkan mobil konsepnya yang baru akan dirilis tahun depan yaitu Roadster 2020 concept, mengagetkan dunia otomotif dengan torsi instannya. Ingat mobil ini hanya membutuhkan waktu selama 1,9 detik untuk mencapai 0-100km/h? Dunia terpukau saat itu pada Tesla dalam sisi positifnya. Seakan tak mau menunjukkan keterpurukan, dengan banyaknya terpaan angin kencang yang dihadapi manufaktur mobil listrik yang memiliki giga factory ini terus menerus melakukan pembaharuan pada model-modelnya terutama pada bagian software.
Hingga saat ini pun, Tesla masih mengumumkan bahwa software update terbaru yaitu versi 9 telah tersedia bagi para pemilik mobil canggihnya. Akhirnya pengumuman dari Tesla yang berkaitan dengan mobil. Pastinya ada beberapa pembaharuan yang menjadi highlight pada sesi update kali ini. Seperti misal ada fitur tambahan seperti dash cam operations bagi kalian yang memasangkan kamera dashcam pada Tesla-nya, 360-view layaknya mobil zaman now, fitur obstacle awareness yang membatasi bukaan gas saat mendeteksi adanya lubang atau gundukan di jalan, app launcher diperbaharui, pengaturan climate control yang lebih baik, dan tentunya upgrade autopilot. Oh ya, sekarang ada fitur game juga ditambahkan.
Tunggu dulu, fitur gamearcade? Untuk apa Tesla? Entah apa yang ada di pikiran pengembang software dari mobil-mobil canggih mereka sehingga membuat fitur yang akan aktif saat anda memindahkan tuas perseneling pada posisi ‘P’ tersebut. Bahkan fitur yang berupa easter egg layaknya pada smartphone Android kalian ini tersedia baik dari Model S, X, hingga 3! Mungkin fitur ini dibuat agar para pengendara Tesla yang bosan saat berada dalam posisi parkir, terhibur dengan adanya game Atari look-a-like.
Entahlah, saat ini saya sendiri melihat kalau mobil di masa depan akan memiliki fungsi yang sama dengan yang ada pada smartphone kita sekarang. Dengan fitur-fitur melimpah seperti kasus yang sekarang ini, tak salah jika nantinya kita akan sebut sebuah mobil canggih sebagai ‘hape yang memiliki roda.’ Bagaimana menurut kalian software update version 9 terbaru dari Tesla? Yay or nay? Kirimkan komentar kalian pada kolom yang telah tersedia.
AutonetMagz.com – Kalau dilihat-lihat, akhir-akhir ini makin banyak produsen-produsen mobil yang mulai beralih dan fokus pada pengembangan kendaraan elektrik. Brand asal Perancis, Peugeot juga nggak mau tertinggal dengan pesaing – pesaingnya. Karena mulai sekarang, mereka tak akan menghabiskan uang untuk mesin diesel lagi, namun akan lebih berkarya di dunia per-elektrik-an.
Mereka sendiri mengatakan bahwa untuk sementara, mereka masih akan terus menjual kendaraan dieselnya di beberapa pasar, namun mereka telah menghentikan pengeluaran untuk research & development ke teknologi diesel karena lebih ingin berfokus ke elektrifikasi – seperti yang mereka katakan. Melansir dari CarAdvice, Head of Future Product Peugeot, Laurent Blanchard, mengatakan bahwa dengan penurunan penjualan kendaraan diesel – bahkan di pasar Eropa yang dulu populer, maka masuk akal jika produsen mau memfokuskan sumber daya yang mereka punya ke teknologi mesin di masa depan.
“Di Eropa, kita dari 50 persen (penjualan mobil diesel) hingga hari ini menjadi kurang lebih 36 persen. Itu menunjukkan kepada bahwa kami tidak akan menghentikan mesin diesel kami, untuk saat ini, jadi kami akan tetap lanjut. Tetapi kami tidak akan berinvestasi lebih banyak di mesin diesel karena kami lebih suka berinvestasi di plug-in hybrid atau kendaraan listrik dengan baterai, yang merupakan energi masa depan, daripada diesel,” tambahnya. Merk Prancis ini akan mulai menghadirkan solusi elektrifikasi di semua modelnya pada 2019. Ini berarti setiap model nanti bakal memiliki varian plug-in hybrid atau full-electric. Beberapa juga bisa berupa mobil hybrid namun yang tanpa plug-in dan listrik yang lebih rendah.
CEO Peugeot, Jean-Phillipe Imparato mengatakan bahwa jikalau Peugeot ingin mempertahankan mesin mobil seperti apa adanya, tinggal bikin mobil dan biar konsumen yang pilih. Lalu mereka pelan-pelan akan meninggalkan teknologi diesel, jadi mereka akan lebih meletakkan fokus mereka pada kendaraan listrik dan kendaraan PHEV. Namun di sisi lain, ada saja yang masih membutuhkan diesel, seperti di Afrika sekarang. Solar masih banyak dijual di sana karena kendaraan-kendaraan komersial di sana masih menggunakan mesin diesel. Jadi, solar masih sangat penting buat orang-orang di Afrika. Semua ini dilakukan Peugeot supaya siap kalau tiba-tiba ada peraturan yang mungkin akan melarang kendaraan diesel. Tapi perubahan ini akan sangat spesifik untuk pasar-pasar tertentu saja. yang menarik adalah Peugeot percaya kalau yang bisa dialiri listrik cuma mobil-mobil kecil saja, yah mungkin juga SUV dan sedan atau wagon.
Di Australia, penjualan model Peugeot yang paling laku adalah model SUV 3008, kira – kira 10 persen diesel dengan mayoritas pembeli memilih mesin bensin turbocharged – di mana varian paling mahalnya cuma ada versi mesin bensin saja. Soal penurunan kendaraan diesel secara global ini bisa dihubungkan lagi dengan dieselgate Saga di Volkswagen, yang sudah menyebabkan pasar global memperketat aturan tentang CO2 dan mengubah metode pengukuran. Permintaan konsumen untuk kendaraan mesin diesel jadi terus berkurang di pasar sejak 2015. Jadi, bagaimana menurut kalian?
AutonetMagz.com – Belakangan, kami tergelitik dengan sosok renderan mobil berwarna merah yang beredar di media sosial. Mobil itu digambarkan sebagai sosok Toyota Avanza baru. Banyak yang mengirimkannya kepada kami sembari bilang,”Ini ada bocoran Avanza baru, min.” Dengan sekali lihat, kami tahu itu bukan bocoran dari pihak Toyota atau brosur resmi yang bocor tanpa sengaja. Itu hanyalah orang yang menggunakan kemampuannya untuk menggambarkan seperti apa Avanza baru.
Tidak ada yang salah dengan renderan itu. Kami salut dengan siapa pun penciptanya yang berhasil menciptakan sosok mobil dengan imajinasinya setelah melihat produk-produk Toyota baru lalu dengan skill-nya mengejawantahkan ke dalam bentuk MPV digital. Sayangnya, tidak jelas siapa sumber yang pertama kali menyebarkan atau membuat renderan ini, sehingga susah untuk meminta penjelasan sang empunya.
Jika kami sendiri yang membuatnya, pasti kami cantumkan di foto bahwa itu hanyalah renderan belaka. Masalahnya, sudah banyak pihak yang mengklaim kalau ini bocoran langsung dari Toyota dan itu benar-benar sosok Toyota Avanza baru. Kami tidak percaya semudah itu, sebab di AutonetMagz sendiri ada 3 orang yang sudah punya pengalaman di bidang render digital dan bisa tahu dengan mudah kalau itu bukanlah bocoran dari gambar resmi.
Oleh karenanya, kami pun mengkonfirmasi kepada pihak Toyota Astra Motor (TAM) yaitu via Manager of Public Relations PT TAM, Bang Rouli Sijabat. Bang Roul, sapaan akrab beliau, menyebutkan bahwa pihaknya bersyukur dan memberikan penghargaan kepada fans Avanza yang bahkan sampai membuat berbagai macam cerita lucu, anekdot hingga meme dan juga render fanmade. Beliau juga menambahkan bahwa hal tersebut menjadi salah satu bukti pecinta Toyota avanza tetap setia dan maraknya Berbagai render ini sebagai salah satu feedback bagi pihaknya untuk pengembangan produk ke depannya. Nah, jadi boleh nih ramai – ramai bikin render untuk menyuarakan apa yang kalian ingin di All New Toyota Avanza nantinya.
Jadi, bisa dipastikan bahwa memang gambar tersebut adalah render fanmade, dan akan lebih bijak jika sang pembuat gambar mencantumkan watermark sebagai tanda tangannya, sehingga jika ada apa-apa kita bisa tahu siapa yang harus dihubungi. Toyota sendiri memang bilang kalau Avanza baru sedang dikembangkan bersama dengan Daihatsu Xenia baru, tapi toh memang belum ada bocoran yang meyakinkan, apalagi render fanmade yang beredar. Satu-satunya petunjuk yang jelas hanyalah konsep Daihatsu DN-Multisix.
Mobil konsep Daihatsu DN-Multisix inilah yang sering disebut-sebut sebagai generasi terbaru Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia. Jika sudah ada prototipe Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia baru yang ditutupi kamuflase atau bocoran brosur yang bisa dibedakan resmi atau tidaknya, barulah itu menjadi informasi yang sedap. Renderan itu bagus jika jadi prediksi sosok mobilnya, tapi menyatakannya sebagai bocoran resmi adalah penyalahgunaan. Oiya, di ujung dari komunikasi kami dengan Bang Roul, kami pun sempat menanyakan kapan sosok All New Toyota Avanza akan diperkenalkan, dan jawabannya adalah, “Avanza baru akan hadir saat pasarnya siap“. Jadi, Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!
Autonetmagz.com – Membahas napak tilas dari perjalanan sang new generation compact car (NGCC) kepunyaan Mercedes ini, sepertinya awal kemunculan A-Class pada 1997 bisa dibilang kurang mulus. Pasalnya melihat generasi pertama si A yang berkode W168 tersebut, desain ‘sandwich’-nya itu seperti tidak berasal dari Mercedes-Benz. Bodi yang tinggi namun tidak diimbangi dengan panjangnya dan desain berbentuk segitiga, membuat mobil ini menjadi terlihat abnormal.
Lalu muncul generasi kedua pada 2004 yang memang mulai agak membaik, namun tetap saja terlihat salah jika kita perhatikan tiap sisinya. Namun pada akhirnya, titik terang dari perjalanan sang NGCC Merc mulai memancarkan cahaya lewat kemunculan generasi ketiganya. Berkode W176, inilah A-Class yang akhirnya mulai mencirikan sisi elegan dari pabrikan asal Jerman tersebut.
Desainnya yang mulai bertobat dengan ciri khas hatchback citycar tulen, membuat A-Class yang rilis pada 2012 tersebut menjadi idaman para anak muda baik dunia maupun Indonesia. Inilah titik balik dari seri A-Class, W176 yang pada akhirnya memiliki desain sejalan dengan Mercedes-Benz. Dinamis dan juga elegan.
Lalu di tahun ini, Mercedes-Benz memperkenalkan model terbaru penerus A-Class W176 pada Maret tahun ini secara global dan khusus Indonesia sendiri pada Jum’at (5/10). Bertempat di kawasan temporer samping Senayan City yaitu Star Arena, Mercedes-Benz Indonesia akhirnya memperkenalkan suksesor dari W176. Marilah kita sambut NGCC tercanggih Merc di Indonesia saat ini, A-Class W177 2019.
Untuk mengawalinya, yang pasti kita bahas sisi eksteriornya terlebih dahulu. Jelas sekali terlihat bahwa ubahan besar terjadi pada sektor penampilannya. Mulai dari desain lampu yang semuanya serba menipis, bahasa desainnya yang terlihat ramping nan dinamis, dan juga modelnya yang membawa filosofi desain Mercedes-Benz saat ini membuat sang A-Class terbaru menjadi jauh lebih modern. Ditambah lagi dengan bentuk DRL yang berkesan luxurious dan semua pencahayaan sudah menggunakan LED high perfromance, Merc banget.
Tapi ada beberapa kekurangan dari desain terbaru W177, yaitu kesannya menjadi kurang sporti. Memang terlihat lebih dinamis, namun kedinamisan mobil ini lebih condong kepada gaya elegan dan bukannya sporti. Jika kita bandingkan dengan generasi sebelumya, absennya garis-garis dinamis yang bertabrakan, dari mulai lampu hingga grille yang menipis, dan pemakaian desain velg 18 inci yang berkesan monoton, membuat aura sportinya memudar. Bukan berarti jelek, tetapi desainnya menjadi sedikit ‘kurang’ bergaya Eropa. Mungkin karena ini adalah trim Progressive, bukan yang Style ataupun AMG Line.
Masuk ke dalam interiornya, and this is where the magic happened. Segala teknologi mutakhir kepunyaan pabrikan Jerman ini, dimuatkan ke dalam A-Class terbaru. Tapi pertama kita bahas gaya avant-garde pada bagian dashboard yang membuatnya tidak memiliki panel cowl, sehingga garis dasbor terlihat memanjang tanpa henti. Terlihat monoton, namun kesan simple nan futuristic sangatlah kuat. Bahan dominan yang terdapat pada mobil ini pastinya adalah kulit sintetis dengan stitching asli. Baik pada bagian dashboard, steering column, hingga kursi-kursinya pun masih dominan kulit sintetis.
Ditunjang dengan widescreen cockpit yang memiliki dual screen dengan ukuran masing-masing sebesar 10,25 inci, ventilasi ac bergaya turbin, dan desain bagian depan interior yang lebih lapang makin menguatkan sisi kedinamisan W177. Belum lagi dengan adanya teknologi AI Mercedes-Benz User Experience (MBUX) dan akses touchpad dan berbagai tombol pengendali In Car Entertainment maupun cruise control untuk kedua jempol pada lingkar kemudi. Teknologi mutakhir dari Mercedes yang dapat kita akses hanya dengan menyebutkan ‘Hey Mercedes’ saja dan menggerakan jempol sedikit. Untuk hal ini, Mercedes sukses membawa teknologi canggih pada level yang elegan.
Lalu untuk sektor dapur pacunya sendiri, Mercedes-Benz A-Class W177 2019 didukung dengan mesin 4-inline turbocharged berkapasitas 1,33 L yang memiliki output 163 hp dengan torsi sebesar 250 Nm. Mesin berkode M 282 tersebut dikawinkan dengan transmisi 7G-DCT dual clutch. Untuk fitur yang tersedia ada MBUX pastinya yang telah disebutkan tadi, lalu Active Parking Assist dengan PARKTRONIC, LED high perfromance, dan comfort suspension dengan dynamic select. Merasa familiar dengan beberapa fitur di atas? Jika iya kami tidak heran karena ada fitur S-Class yang memang disematkan pada hatchback city car ini.
Tidak ada yang mengesankan memang jika kita hanya melihat data di atas kertas saja. Bahkan jika dibandingkan dengan versi sebelumnya pada trim W176 A 250 Sport, output W177 berkurang output-nya sebesar 14 hp. Mungkin kita harus mencobanya terlebih dahulu agar dapat merasakan perbedaan performanya. Halo Mercedes-Benz Indonesia?
Untuk saat ini memang A-Class W177 di Indonesia hanya tersedia satu trim saja yaitu A 200 Progressive Line dengan banderol harga Rp 694 Juta off-the road. Tetapi di masa depan apakah Mercedes-Benz Indonesia akan menjual trim yang lain? Kirimkan pendapat kalian mengenai mobil ini pada kolom komentar dan kunjungi galeri untuk gambar detailnya di bawah.
AutonetMagz.com – Efek domino dari cacat yang dialami oleh inflator airbag dari Takata nampaknya akan berlangsung terus dalam waktu yang lama. Banyak ATPM di Indonesia yang sudah me-recall produknya untuk penggantian airbag yang cacat. Mitsubishi, Nissan, Toyota sudah melakukannya dan sekarang Honda sudah mengumumkan recall lagi buat produknya yang lumayan sering berseliweran di sini : Honda Jazz dan Honda Freed.
PT Honda Prospect Motor (HPM) mengumumkan penambahan unit mobil yang teridentifikasi dalam program penarikan (recall) untuk penggantian komponen airbag inflator sisi penumpang depan. Penambahan unit yang teridentifikasi kini sebanyak 17.286 unit di Indonesia, di mana itu terdiri dari 10.325 Honda Freed tahun 2014-2016 dan 6.961 Honda Jazz tahun 2014 saja. Ada yang masih ingat apa yang terjadi dengan airbag Takata?
Jadi begini, penggantian airbag inflator dilakukan sebagai tindakan pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya keadaan dimana airbag mungkin mengembang secara berlebih (over deployment) akibat tekanan gas yang berlebihan dalam komponen airbag inflator yang ada sekarang, sehingga berpotensi membahayakan penumpang depan dan/atau pengemudi pada saat terjadi kecelakaan.
HPM akan mengirimkan surat pemberitahuan langsung kepada para pemilik kendaraan yang teridentifikasi. Setiap pemilik kendaraan juga dapat melakukan pengecekan sendiri untuk mengetahui apakah mobilnya termasuk kendaraan yang teridentifikasi program penggantian airbag inflator atau tidak, Honda sudah memfasilitasinya di situs resmi mereka.
Pemilik kendaraan yang telah teridentifikasi dapat menghubungi atau datang ke dealer resmi Honda terdekat untuk mendaftarkan kendaraannya, atau menghubungi Honda Customer Care di 0-800-1446-632 (bebas pulsa) hari Senin – Jumat, pukul 08.00 s/d 17.30 WIB. Proses penggantian komponen airbag inflator akan dilakukan sekitar 1 – 2 jam, tanpa dikenakan biaya apapun. Nah, coba periksa Jazz dan Freed anda sekarang.
AutonetMagz.com – Masih ingatkah kalian tentang kabar mengenai produk dari Maruti yang diuji tabrak di fasilitas Global NCAP seminggu-an yang lalu? Yap, mobil tersebut adalah Maruti Suzuki Vitara Brezza yang berhasil membukukan capaian bintang empat, dan capaian tersebut terbilang ciamik. Nah, setelah Maruti Suzuki Vitara Brezza, pihak Maruti juga mengirimkan wakil lainnya untuk diuji tabrak di fasilitas Global NCAP, dan mobil tersebut adalah All New Maruti Suzuki Swift. Yuk kita bahas.
Nah, di kali kedua dari uji tabrak Global NCAP ini nampaknya pihak Maruti Suzuki tak bisa sepenuhnya tersenyum lega. Walaupun sosok CUV-nya mampu membukukan bintang 4, namun nyatanya sosok All New Maruti Suzuki Swift malah tak lebih baik, hanya membukukan bintang 2 saja. Rating bintang 2 yang disandang oleh All New Maruti Suzuki Swift ini sendiri mencakup untuk penumpang dewasa dan anak – anak. Lalu, mengapa bisa All New Maruti Suzuki Swift mencatatkan hanya bintang 2 saja? Ternyata, rendahnya rating dari All New Maruti Suzuki Swift di Global NCAP ini cukup dipengaruhi pada kenyataan bahwa proteksi untuk pengendara angkanya buruk, dan juga ada kondisi struktur mobil yang kurang stabil saat terjadi tabrakan.
Lebih jauh, Global NCAP juga menambahkan bahwa hasil kurang menyenangkan ini juga disebabkan pada tingginya dampak pada dada penumpang dewasa saat ada tabrakan, pun begitu dengan proteksi di bagian kaki pengemudi yang buruk karena adanya pergeseran pedal akibat struktur yang tak stabil. Tak berhenti sampai disana, laporan dari Global NCAP juga menunjukkan bahwa All New Maruti Suzuki Swift tak memberikan perlindungan maksimal bagi dummy yang merupakan percontohan dari anak 18 bulan alias 1,5 tahun. Sedangkan di dummy untuk anak 3 tahun menunjukkan bahwa ada cedera di dada yang berbahaya jikalau mengalami tabrakan di dalam All New Maruti Suzuki Swift. Padahal, All New Maruti Suzuki Swift sudah diperlengkapi dengan dua buah airbag di sisi depan dan ISOFIX sebagai standar, tetapi nampaknya semua itu tak cukup untuk menyelamatkan.
Namun jangan melihat semuanya dari hal yang buruk, karena sejatinya capaian bintang 2 dari All New Maruti Suzuki Swift sudah bisa dikatakan sebuah peningkatan. Sebelumnya Global NCAP juga sudha menguji Maruti Suzuki Swift di tahun 2014 da menyatakan mobil tersebut meraih bintang nol, iya nol. Nah,kalau sekarang bintang dua kan namanya peningkatan. Nah, capaian ini sendiri adalah capaian dari unit All New Maruti Suzuki Swift yang dijual di India, dan nasib berbeda terjadi dengan All New Suzuki Swift yang juga sama – sama rakitan Maruti Suzuki namun ditujukan untuk pasar Eropa. Mobil untuk pasar Eropa mendapatkan raihan bintang 3 dan bintang 5 di Euro NCAP, dimana bintah 3 diraih oleh versi Swift tanpa safety pack, dan bintang 4 yang mendapatkan safety pack. Lalu apa safety pack yang dimaksud? Adalah Blind Spot Monitoring (BSM), Autonomous Emergency Braking (AEB) system, dan Lane Support System (LSS).
Sedangkan sang peraih bintang 3 hanya mendapatkan fitur keselamatan antara lain dual airbags, curtain airbags, ABS, EBD, ESC, dan seat belt reminder. Mungkin jikalau All New Maruti Suzuki Swift versi India diberikan kelengkapan yang kurang lebih sama, maka hasilnya mungkin akan berbeda. Jadi, bagaimana menurut kalian?
AutonetMagz.com – Pihak BMW baru saja memperkenalkan generasi terbaru dari BMW 3-series di Paris Auto Show 2018 kemarin, dan kemunculan dari mobil ini pun membuka jalan bagi jajaran 3-series lainnya dari BMW. Mulai dari yang paling dinanti yaitu BMW M3, hingga sosok BMW 3-Series Touring yang merupakan versi station wagon. Nah, nama terakhir yang kami sebutkan inilah yang akan kami bahas kali ini, karena paten dari mobil ini sudah tersebar luas di dunia maya, cekidot.
Jadi, paten dari BMW 3-Series Touring 2019 ini sendiri dirilis oleh kantor paten di Brazil dan pertama kali disadari oleh media Quatro Rodas hingga akhirnya menyebar luas. Nah, jikalau dibandingkan dengan versi sedan, bisa dikatakan bahwa BMW 3-Series Touring 2019 akan memiliki wajah yang cukup identik, khas mobil estate dan versi sedannya. Oke, tak lama – lama, mari kita bahas lebih lanjut tentang sang gambar. Pertama, kita akan bahas wajah depan dari BMW 3-Series Touring 2019 ini. Dari sisi depan, lampu yang akan digunakan di BMW 3-Series Touring 2019 identik dengan versi sedannya, pun begitu dengan kap mesin dan juga grille-nya. Namun jikalau kalian perhatikan, ada perbedaan signifikan antara BMW 3-Series Touring 2019 dengan versi sedan. Di bagian mana? DI bagian bumper depannya.
Untuk versi sedan, kami akui bahwa bumper depannya cenderng rumit dengan bentuk yang saling bertabrakan dan nampaknya kurang gimana gitu. Sedangkan Bumper depan BMW 3-Series Touring 2019 lebih kalem, bahkan cenderung minimalis. Geser sedikit ke samping, pihak BMW juga tak menerapkan garis body samping yang neko – neko, minimalis dan streamline tentunya. Jika dibandingkan dengan versi sedan, ubahan yang langsung terlihat ada di pilar B ke belakang, namanya juga estate. Selain itu, sisanya di bagian sampinya relatif sama, spion pun bentuknya sama. Pindah ke belakang, BMW 3-Series Touring 2019 menggunakan lampu yang juga sama dengan versi sedan, malahan bentuk buritannya didesain bak memiliki duck tail, sama seperti versi sedannya. Dua knalpot pun ada di sisi belakang mobil ini, sama dengan versi sedannya.
Namun di bagian ini juga ada perbedaan signifikan antara versi sedan dan estate, dan kembali perbedaan ini hadir di sisi bumper. Bumper belakang dari BMW 3-Series Touring 2019 terbilang minimalis dan tak neko – neko, tak se-kompleks bentuk bumper dari BMW 3-Series Sedan terbaru. Sisanya? hanya terlihat ada antena model sirip hiu, rear spoiler kecil dan wiper belakang. Tak terlihat adanya roof rail, namanya juga paten. Nah, ada satu detail yang tak terlalu signifikan namun mungkin akan menarik dibahas, yaitu hilangnya kaca samping belakang ala Hofmeister kink yang sudah melegenda di mobil – mobil BMW. Mengapa begitu? Kami tak tahu. Yang jelas, sosok BMW 3-Series Touring 2019 ini nampaknya tak akan lama lagi mengaspal. Untuk mesin, bisa jadi mesin dari versi sedan pun akan diboyong ke model ini.
Mulai dari mesin 2,000cc 4 silinder berturbo yang bertenaga 181 hp, atau malah yang bertenaga 254 hp, atau mungkin malah mesin 6 silinder 382 hp? Semuanya masih mungkin. Nah, jadi kita tunggu saja, akankah sosok BMW 3-Series Touring 2019 jauh lebih cakep dari versi BMW 3-Series sedan. Yuk sampaikan pendapat kalian.
AutonetMagz.com – Nampaknya kata ‘Diesel’ sudah cukup meninggalkan luka bagi pihak Volkswagen Group saat ini, utamanya bagi merk Volkswagen sendiri. Salah satu upaya dari pihak Volkswagen untuk memperbaiki citra dan masa depannya adalah dengan menelurkan mobil – mobil masa depan yang menggunakan energi alternatif, yaitu energi listrik. Nah, semakin hari teknologi tersebut semakin mendekati kenyataan, dan sembari pengembangan terus berlanjut, pihak Volkswagen memberikan sebuah pernyataan yang menarik.
Pernyataan ini sendiri adalah mengenai harga jual dari versi EV untuk produk – produk mereka. Yap, sudah bukan hal yang asing lagi jikalau mobil – mobil listrik punya komponen – komponen yang tak murah, yang akhirnya membuat harga jual dari mobil tersebut pun merangkak naik. Belum lagi proses research & development mobil yang biayanya dipastikan besar. Lalu, apa yang akan ditempuh oleh Volkswagen untuk mengakali hal ini? Inilah jawaban mereka. Mengutip dari laman Green Car, Thomas Ulbrich,salah seorang BoD dari Volkswagen menyebutkan bahwa mobil – mobil listrik dari Volkswagen nantinya akan memiliki harga yang kompetitif. Mungkin kata ‘Kompetitif’ tak bisa terlalu menggambarkan harga tersebut, karena ‘Kompetitif’ terhadap apa?
Ulbrich menyebutkan bahwa harga tersebut Kompetitif terhadap harga mobil diesel milik Volkswagen lainnya. Sebagai gambaran, Volkswagen Jetta TDI SE tahun 2015 saja punya cost lebih mahal 25% dibandingkan dengan versi bensin, sedangkan Volkswagen Touareg memiliki selisih di angka 17% antara versi bensin dan versi dieselnya. Jadi, apakah mobil listrik Volkswagen akan lebih mahal dari versi bensinnya? Iya, tetap lebih mahal walaupun masih ada peluang adanya subsidi dari pemerintah, namun harga tersebut tak akan terpaut jauh jikalau dibandingkan dengan kita membeli versi diesel dari mobil yang sama. Nah, dari gambaran ini, maka kita bisa menarik sebuah kesimpulan yang berharga yaitu mobil listrik Volkswagen akan dibuat se-affordable mungkin.
Pihak Volkswagen sendiri tak pernah merasa malu dengan hal ini,malahan mereka menyebut rencana mobil listrik mereka dengan sebutan “Electric For All (Elektrik Untuk Semua)” ataupun “Electric Vehicles for Millions, not Millionaires (Mobil Listrik untuk Jutaan Orang, bukan Untuk Jutawan)”. Ulbrich juga menekankan bahwa dengan gagasan ini, maka pihaknya bisa menarik lebih banyak lagi konsumen, bahkan jutaan orang seperti yang mereka canangkan karena mereka bisa mendobrak kebiasaan yang ada saat ini bahwa mobil canggih bertenaga listrik hanyalah sanggup dibeli oleh horang kayah saja. Mobil listrik Volkswagen berbasis platform MEB sendiri akan hadir di tahun 2020 mendatang, dan dikabarkan akan bernama Volkswagen ID Neo. Belum ada detail resmi spesifikasinya, namun gosipnya mobil ini akan mampu berjalan sejauh 321 km dan 547 km dengan standar WLTP.
Oke, jadi kita tunggu saja, seperti apa sepak terjang Volkswagen di segmen mobil listrik produksi massal nantinya. Akankah benar apa yang dikatakan mereka, atau hanya sekedar sensasi belaka. Kita tunggu saja pembuktian merekadi 2020 mendatang. Bagaimana menurut kalian?