AutonetMagz - Pertama kali melihat Ford Everest Concept yang tidak ada bedanya sama sekali dengan model produksi, kami sangat terkesima dan tidak sabar dengan kehadirannya di tanah air. Namun sayangnya, mobil tersebut membutuhkan waktu lebih dari satu tahun untuk dijual ke pasar, apalagi saat perkenalannya di Bangkok Motor Show 2015 ini masih dalam booking saja.

Rasanya semua fitur, mesin dan foto lengkap foto Ford Everest 2015 sudah pernah kami publikasikan di artikel Ini Detail Lengkap Ford Everest 2015, belum lagi sederet artikel-artikel lain mengenai Ford Everest sejak tahun 2014 silam sudah pernah dibahas secara mendetail sebelumnya. Lalu pembukaan inden di Thailand ini setidaknya menjadi clue untuk model yang akan hadir di Indonesia.

Di Thailand, Ford Everest 2015 akan memiliki 3 buah tipe dengan 2 buah pilihan mesin diesel yang sesuai dengan prediksi kami sebelumnya bahwa varian mesin bensin EcoBoost sangat kecil kemungkinannya untuk masuk ke pasar Indonesia dan Asia Tenggara. Ketiga tipe tersebut ialah tipe 2.2 Titanium, 3.2 Titanium 4×4 dan 3.2 Titanium Plus 4×4. Kita tidak akan menemukan varian transmisi manual di Ford Everest terbaru.

Pertama untuk varian paling rendah yaitu 2.2 Titanium, Ford Everest 2.2 akan memiliki mesin diesel 2.200 cc Duratorq VGT bertenaga 160 HP dan torsi 385 Nm secara flat mulai dari Rpm 1.600 hingga 2.500 Rpm. Transmisi yang digunakan memiliki 6 percepatan dan mode manual SelecShift transmission yang disalurkan ke penggerak roda belakang.

Soal fitur, tentu saja kita bisa melihat betapa lengkapnya fitur-fitur yang diberikan oleh Ford terhadap Ford Fiesta, Ford Ecosport dan Ford Focus yang hadir di Indonesia. Di varian Ford Everest ini kita akan mendapatkan hal yang jauh lebih wah dibandingkan dengan 3 model Ford yang sudah kami sampaikan diatas. Pertama, mari kita mulai dari fitur -fitur yang sudah umum ada di mobil Ford seperti Rain Sensing Wipers, Auto Dimming Rearview Mirror, Automatic Headlights, rem ABS dan EBD, HIll Start Assist dan ESP dan Traction Control.

Nah di Ford Everest terbaru ini kita akan mendapatkan fitur lebih advanced seperti Adaptive Cruise Control, Ford SYNC 2 dengan subwoofer dan 10 buah speaker, 6 Airbags, Rollover Protection System, Curve Control, Leather Seats dan 8-way electric seat untuk kursi pengemudi, namun sayangnya Ford Everest terbaru belum dilengkapi dengan kunci keyless dan push start/stop engine serta GPS Navigasi, dan ini berlaku di seluruh varian Ford Everest tanpa terkecuali, duh!

Salah satu fitur unik yang dibenamkan oleh Ford Everest ada pada upaya untuk mengurangi kebisingan kabin dengan Active Noise Cancelation, ini fitur yang sangat unik untuk sebuah mobil mengingat pada umumnya teknologi ini seringkali kita temukan pada headphone high end dibandingkan dengan sebuah kendaraan. Tujuan dari teknologi ini tidak lain adalah untuk mengurangi kebisingan kabin dengan mengeluarkan gelombang suara dari speaker yang memiliki frekuensi tertentu agar suara yang tidak diinginkan bisa tereduksi.

Nah untuk varian 3.2 Titanium 4×4, kita akan mendapatkan mesin 3.200 cc, mesin diesel tersebut bertenaga 200 Hp dan torsi 470 Nm, seperti halnya mesin 2.200 cc, mesin ini memuntahkan torsi puncaknya secara terus menerus mulai Rpm 1.750 hingga 2.500.  Di varian ini tidak hanya penggerak 4×4 saja yang ditanamkan, namun Terrain Management System dan lockable differential juga sudah dibenamkan di varian ini.

Bagaimana dengan varian Titanium Plus 4×4? Tentunya varian ini akan menjadi varian tertinggi karena sudah dilengkapi dengan fitur-fitur tambahan seperti electric seat untuk kursi penumpang kiri depan, rear parking camera, power tailgate, 7 airbags (tambahan airbag lutut), power electric folding 3rd row seat, Twin Panel Moonroof dan ambient interior lights yang dapat berubah menjadi 7 warna.

Sedangkan dari eksterior, varian titanium plus ini bisa terlihat dengan adanya LED DRL pada lampu depan, lampu bi xenon projection headlamp, headlamp washer dan velg dengan ukuran 20 inchi (varian dibawahnya hanya 18 inchi). Pokoknya varian ini adalah varian yang serba first in class dari segi teknologi dan fitur yang disematkan.

Nah, hal yang paling menarik mungkin ada pada harganya yang dibanderol sama dengan mobil sekelasnya di Thailand. Tipe terendah dari Ford Everest yaitu tipe Titanium 2.2 dibanderol dengan harga mulai dari 1.269.000 Baht, untuk varian 3.2 4×4 dibanderol dengan harga 1.459.000 Baht dan untuk top of the line yaitu Titanium+ dibanderol dengan harga mulai 1.599.000 Baht.

Sebagai gambaran kasar, kompetitornya yaitu Toyota Fortuner yang memiliki mesin diesel 2.500 cc automatic, di Thailand dibanderol dengan harga sebesar 1.214.000 Baht, varian 3.000 cc diesel 4×4 Automatic dibanderol dengan harga 1.456.000 Bhat dan 1.554.000 Baht untuk varian TRD Sportivo. Dengan perbandingan harga yang masih masuk akal, tentunya ini adalah sinyalemen untuk versi Indonesia yang mungkin bisa dilengkapi dengan fitur yang sangat kaya namun harga yang tidak jauh berbeda. Tetapi mari kita lihat, karena Toyota dan Mitsubishi sudah menyiapkan All New Fortuner dan Pajero Sport yang akan diluncurkan tidak lama setelah Ford Everest hadir.

AutonetMagz.com – Setelah menyebarkan sketsa KIA Optima baru, KIA berbaik hati untuk melepas satu saja foto KIA Optima generasi terbaru untuk disimak oleh khalayak. Mobil ini akan siap dipamerkan di New York Auto Show April mendatang. KIA mengatakan kalau KIA Optima baru ini didesain atas bahasa desain milik KIA Sportspace concept yang tampil di Geneva Motor Show.

Secara desain, KIA memfokuskan pada beberapa detail untuk membuat Optima baru beda dengan Optima lama. Salah satunya adalah gril tiger nose ala KIA yang didesain ulang agar sejalan dengan bentuk lampu depannya, desain air dam bumper depan juga diperbarui.

Berdasarkan sedikit informasi yang diberikan KIA, Optima baru akan punya banyak pilihan mesin, kabin lebih lega, fitur mobil kelas premium dan teknologi baru yang tak ada di versi sebelumnya. Tapi belum jelas apa saja yang ditawarkan sebagai hal-hal baru di Optima ini.

At least, kita masih bisa menerawang pilihan mesinnya nanti. Mengingat Optima berbagi platform dengan Hyundai Sonata, mesin bensinnya bisa jadi berspesifikasi 1.600 cc turbo, 2.000 cc turbo dan 2.400 cc tanpa turbo, sementara di Eropa akan ada pilihan mesin diesel 1.700 cc turbo CRDi dan versi hybrid dengan kombinasi antara mesin diesel yang tadi sudah kami sebutkan ditambah dengan sebuah motor listrik.

Jadi, bagaimana menurut anda penampilan Optima baru ini? Cukup keren kah dibanding Camry, Accord, Teana dan Mazda 6? Sampaikan di kolom komentar!

Jakarta, AutonetMagz - Terhitung Hodna Odyssey VIN 2015 ini, All New Honda Odyssey Prestige yang diimpor langsung oleh Honda Prospect Motor mendapatkan fitur baru untuk menambah kenyamanan penumpangnya. Minor change tersebut meliputi dua buah item yang terdapat pada interior, yaitu New Roof Monitor model baru dan kini head unitnya telah dilengkapi dengan sistem GPS Navigasi.

Di model sebelumnya Honda Odyssey memang sudah memiliki roof monitor pada tipe Prestige, namun kini model roof monitor yang dibekali di mobil ini menjadi lebih minimalis dan modern ketimbang model sebelumnya yang lebih rumit dan tidak pas karena memiliki beberapa tombol dan lampu seperti roof monitor aftermarket.

Dengan update dan penambahan fitur, Honda Odyssey tipe Prestige kini naik sbesar 5 juta Rupiah dari 702 juta menjadi 707 juta Rupiah on the road terhitung bulan Maret 2015. Kenaikan harga ini tidak semata-mata karena penambahan fitur, namun penyesuaian yang dikarenakan kurs Rupiah terhadap Dollar dan bea 2015 yang tentunya lebih mahal dari 2014.

Honda Odyssey merupakan MPV luxury yang memiliki beberapa keunikan, mulai dari eksteriornya yang cukup kompak, namun ruang interior di dalam sangat lega, harganya yang cukup terjangkau untuk ukuran MPV luxury dan tentu saja konfigurasi kursi tengah yang sangat unik dan dapat dibuat seperti pesawat. Maka tidak heran jika tahun lalu Honda Odyssey dapat terjual lebih dari 600 unit dalam setahun.

Terakhir, jika Honda Odyssey dulu tersedia dalam 2 buah tipe yaitu 2.4 L dan Prestige, kini Honda Odyssey hanya tersedia dalam tipe Prestige saja. Terbukti dari price list yang terdaftar di website Honda Indonesia, tipe 2.4 L sudah dihapus dari daftar harga mereka.

AutonetMagz.com – Siapa sih yang menolak kalau dikasih bonus? Tentunya sebelum meminta bonus, seseorang harus melakukan sesuatu yang terbilang hebat dulu kan. Nah, kini atas kerja keras seluruh jajaran Porsche mulai dari yang teratas sampai ke bawah, Porsche berhasil meraih keberhasilan besar di tahun 2014 sebagai tahun tersukses yang pernah dialami Porsche.

Sebagai ungkapan terima kasih, seluruh jajaran eksekutif Porsche bersama beberapa pemegang jabatan penting sepakat untuk memberikan para karyawan sejumlah uang bonus sebesar 8.600 Euro, atau sekitar 122 juta Rupiah. Wow!

Uang bonus ini dibagi dua, 7900 Euro (112 juta Rupiah) akan diberikan untuk hasil perusahaan yang sangat baik dan kinerja tenaga kerja di tahun finansial 2014, sementara 700 Euro (9,97 juta Rupiah) akan diberikan sebagai kontribusi khusus untuk Porsche VarioRente (skema pensiun perusahaan Porsche) atau dana pensiun swasta.

Bonus ini akan menjadi hak bagi 14.600 karyawan Porsche AG tahun 2014, dengan penyesuaian untuk waktu kerja pribadi dan jika karyawan tetap bergabung dengan perusahaan pada tahun 2014 tersebut, dalam artian tidak resign atau semacamnya.

Salah satu sumber kesuksesan Porsche pada tahun 2014 adalah Porsche Macan, dengan kontribusi terhadap peningkatan yang signifikan dalam pengiriman dibandingkan dengan tahun 2013, yaitu 17 persen menjadi hampir 190 ribu kendaraan. Omset juga naik 1/5 bagian, hanya di bawah 17,2 miliar Euro, sedangkan hasil usaha meningkat sebesar 5 persen menjadi 2,7 miliar Euro.

“Saya ingin berterima kasih kepada semua karyawan untuk kinerja mereka yang paling tulus. Sekali lagi mereka melakukan pekerjaan yang sangat baik tahun lalu. Tentu saja kita tidak boleh terbuai oleh keberhasilan 2014 – dan kita tidak boleh berpuas diri atas pencapaian kita, “kata Matthias Müller, Ketua Dewan Eksekutif Porsche AG.

Wah, selamat menikmati bonus ya untuk para karyawan Porsche.

AutonetMagz.com – Setelah banyak artikel yang kami sodorkan tentang Toyota Rush Facelift kepada anda, rasanya tak adil kalau kami tidak membahas kembarannya, Daihatsu Terios yang kemarin juga baru facelift. Sama seperti Rush, Daihatsu memberikan facelift bagi Terios agar mobil yang muncul tahun 2006 ini tak kelihatan usang.

Bahkan menurut beberapa komentar, kami perhatikan kalau banyak yang berujar Terios punya value for money lebih tinggi dibanding saudara kembarnya. Benarkan demikian? Ayo kita sikat habis semua dalam First Impression Review Daihatsu Terios Facelift 2015 bersama AutonetMagz.

Eksterior

Ubahan paling signifikan yang dilakukan Daihatsu pada Terios bisa kita lihat pada penampakan eksterior Terios. Layaknya kaum hawa yang menggunakan krim anti aging, Daihatsu berusaha menyegarkan tampilan Terios agar tampak lebih muda dengan sejumlah perubahan, seperti headlamp baru dengan LED positioning lamp.

Tidak seperti Terios sebelumnya, headlamp projector dengan bohlam halogen dan LED positioning lamp yang tampil modern kini sudah jadi standar di semua varian. Padahal dulu, versi termurah Terios TS hanya dibekali lampu diamond cut saja.

Gril Terios ikut berubah, dengan tiga garis krom yang punya desain selaras dan seolah menyatu bersama tarikan garis di dalam headlamp. Sektor gril bagian tengah dan bawah kini punya panel dengan motif printed carbon texture yang menurut kami sedikit unik sebenarnya. Di bagian bawah bumpernya yang unik, ada aksen menyerupai front bumper lips.

Persis di samping fog lamp, khusus untuk varian R dan R Adventure, Daihatsu Terios telah dilengkapi LED DRL sebagai standar. DRL sungguhan lho, bukan lampu senja, jadi ini lebih baik dari Toyota Rush yang tak punya LED DRL sama sekali. Dengan ini, Daihatsu punya sedikit poin plus dibanding Toyota.

Dari sampingnya sih, sama saja dengan Terios lama. Tak banyak hal baru yang bisa kita simak selain lis chrome di kaca jendela bagian bawah yang sedikit mengangkat kesan mewah dan desain pelek baru. Dilihat lagi, ada aksen krom di fender depan, lengkap dengan plastik hitam yang mirip dengan kepunyaan Outlander Sport.

Lihatlah spion sampingnya, ada aksen krom yang diberikan Daihatsu untuk Terios facelift ini. Menurut kami, kehadiran krom di area ini agak sedikit berlebihan, malah membuat mobil ini terlihat seperti kebanyakan krom dan jatuhnya malah jadi norak.

Khusus varian R Adventure, ada emblem bertuliskan “Adventure” di bagian bawah pintu penumpang belakang. Tapi saat kami memeriksanya, sepertinya kualitas pengerjaannya tak begitu baik, soalnya emblemnya tak dipasang rapat dan kelihatan seperti mau copot.

Di belakang, Daihatsu juga menerapkan desain bumper belakang baru, yang desainnya mirip seperti bumper depan. Satu hal yang perlu diperhatikan, akhir-akhir ini semakin banyak mobil baru yang tidak punya defogger pada jendela belakang, salah satunya ya Terios facelift ini. Mungkin mereka berpikir, wiper belakang sudah lebih dari cukup untuk mempertahankan visibilitas ke arah belakang mobil.

Lampu belakang Terios kini memiliki mika bening dengan LED baru untuk lampu remnya, cukup keren dan bagus sebenarnya saat kami pertama kali melihatnya. Di cover ban serepnya, (lagi-lagi) ada aksen chrome yang menjadi menu ubahan standar Terios baru. Menurut penilaian kami, kami lebih suka cover ban serep konde milik Toyota Rush facelift daripada Terios ini.

Di sisi atas, selain antena radio baru di atap, Daihatsu juga menerapkan desain roof spoiler baru, yang kami pikir terlihat cukup agresif untuk SUV. Secara keseluruhan, eksterior New Daihatsu Terios Facelift 2015 sudah terlihat membaik dan cukup untuk menyegarkan SUV tua ini menjadi lebih kompetitif di segmennya.

Interior

Dibandingkan dengan Toyota Rush, Daihatsu Terios punya banyak ubahan di interiornya mesin bentuknya cenderung sama saja dengan Terios lama. Yang paling kelihatan adalah trimming piano black di dashboard dan bahan fabric untuk door trim yang bisa membuat interiornya terlihat sedikit lebih mewah.

Ubahan lainnya adalah setir yang kini bentuknya sama persis dengan Toyota Avanza, lengkap dengan audio steering switch control. Sayangnya, setir ini tak dilapis bahan kulit sama sekali bahkan untuk varian termahal, jadi akan sedikit memberi kendala bagi anda yang telapak tangannya mudah berkeringat, karena akan membuat gengamman jadi sedikit licin.

Di dashboard tengah, head unit dengan layar sentuh yang sama seperti Rush juga datang sebagai standar. Hal yang baik dari ini adalah, audio standarnya sudah komplit dengan Bluetooth, GPS, dan navigasi yang tidak tersedia sama sekali di Rush baru, jadi ini benar-benar nilai lebih yang dimiliki Daihatsu ketimbang Toyota.

Akan tetapi, kami akan memberikan catatan mengenai spion tengah Terios yang tidak dilengkapi tuas yang biasa kita gunakan untuk anti silau, belum lagi batang spionnya yang terlihat seperti besi yang dibengkokkan tanpa cover. Ya mungkin tak akan banyak yang memperhatikan bagian ini, tapi seandainya besi ini dibungkus cover, pasti akan lebih rapi.

Di sisi kanan pengemudi, ia tak sama seperti Rush yang punya tombol untuk mengontrol sensor parkir depan-belakang, Terios punya tombol untuk menghidup-matikan LED DRL-nya. Aneh, mengingat DRL seharusnya terus menyala dan tak bisa dimatikan, tapi setidaknya hal ini bisa jadi sedikit mainan saat bosan terjebak padatnya kemacetan Jakarta.

Terios baru sudah punya alarm dan immobilizer sebagai standar, jadi keamanan mobil ini sudah meningkat dibanding sebelumnya. Di konsol tengah, ada port HDMI dan USB, console box dan panel Housing tuas transmisi yang berwarna piano black.

Untuk joknya, Terios punya bahan fabric dengan desain baru seperti yang kita temukan pada Toyota Rush, lengkap dengan jahita warna merah. Kualitas bahan dan pengerjaannya tergolong biasa saja, tapi bagian sandaran punggung joknya seolah terlihat sedikit lebih tipis. Entahlah, mungkin hanya perasaan kami saja.

Enaknya, mekanisme tip and tumble bawaan Terios masih dipertahankan berikut headrest di semua bangkunya. Di bagian bagasi, ada cargo net agar semua barang bawaan anda tak berantakan saat dibawa berkendara.

Mesin

Mesin 3SZ-VE 1.500 cc 4 silinder Terios yang sama dengan Avanza tak mengalami ubahan apapun, jadi harusnya rasa berkendaranya sama saja dengan Terios-Terios yang lama. Urusan fitur keselamatan, mungkin Terios akan terasa kurang lengkap dibanding Rush.

Kenapa? Soalnya tak semua varian punya ABS seperti Toyota Rush, hanya tipe R dan R Adventure yang punya perangkat tersebut. Tak ada jok ISOFIX, tak ada stability control, traction control dan hill start assist seperti rival-rivalnya yang lebih modern. Sayang sekali ya?

Kesimpulan

Pasar yang dihuni Terios semakin kompetitif, dan ubahan Daihatsu Terios cukup baik dengan eksterior yang punya lampu lebih modern, LED DRL dan bumper berdesain baru. Nuansa interior baru juga hadir berkat trimming piano black, cargo net dan lain-lain.

Karena menyasar pasar menengah ke bawah, Daihatsu merasa tak butuh untuk memberikan fitur-fitur canggih macam hill start assist, auto brake, sun roof dan sebagainya, karena kebanyakan konsumennya tak mencari hal itu. Yang biasanya mereka cari adalah tampilan baru, ground clearance tinggi dan budget yang masih masuk akal, terutama jika ingin beli SUV daripada Low MPV. Tinggal tambah sedikit anggaran, dapat deh SUV 7 seater.

Lebih dari itu, jika dibandingkan mobil-mobil lainnya di segmen ini, termasuk kembarannya Toyota Rush, Terios punya harga yang lebih terjangkau, fitur lebih banyak dan aksesoris eksterior yang lebih banyak juga. Jadi, SUV ini memang punya nilai value for money yang cukup tinggi (kecuali jika anda seorang pengemudi antusias atau penggemar teknologi terkini). Setelah Sirion facelift, Terios facelift ini juga termasuk kerja bagus dalam peningkatan nilai produk dengan value yang cukup tinggi menurut kami. Good Job, Daihatsu.

Bagaimana menurut anda tentang Terios facelift ini? Sampaikan opini anda di kolom komentar!

AutonetMagz - Masih ingat dengan Mercedes Benz GLE Coupe yang baru saja diluncurkan tahun lalu untuk menyaingi BMW X4 yang sukses dipasaran? Rupanya selain GLE Coupe, Mercedes Benz juga memperkenalkan Mercedes Benz GLE tanpa embel-embel coupe seperti halnya BMW X5 dan X6.

Namun kabar mengejutkan bukanlah kemunculan GLE tanpa embel-embel coupe, karena Mercedes Benz GLE ini diposisikan oleh Mercedes Benz sebagai penerus generasi Mercedes Benz ML class yang merupakan varian pertama dari SUV Mercedes Benz modern.

Mercedes Benz ML Class sebenarnya adalah sebuah trendsetter SUV mewah sebelum BMW X5 yang hadir di tahun 1999, karena mobil ini lahir di tahun 1997 dan memulai era SUV premium pada zamannya. Sayangnya nilai historis Mercedes ML class haru terhenti di tahun 2015 ini, mungkin Mercedes sengaja mengganti kode ML menjadi GLE karena belakangan ini istilah ML bisa disalah artikan menjadi kode keras.

Tapi mari kita lihat sisi positifnya, kami sangat suka dengan Mercedes Benz GLE terbaru yang memiliki wajah lebih modern dan mewah dibandingkan dengan generasi sebelumnya, dari wajah depannya kita akan menemukan wajah yang sama persis dengan Mercedes Benz GLE Coupe, hanya saja bumper dan grille di GLE ini terlihat lebih proporsional.

Dari belakang, kita tidak akan menemukan siluet GLE Coupe sama sekali. Atap belakang menjadi lebih tegak, garis-garis bodi lebih kaku dan tegas, dan kami paling suka dengan tarikan garis lampu belakangnya yang terlihat sangat mewah. Apalagi melihat bumper bawahnya yang memiliki dua buah knalpot berukuran besar membuatnya semakin sedap dipandang mata.

Soal mesin, Mercedes Benz GLE memiliki mesin 2.000 cc turbodiesel bertenaga 204 PS dan torsi 500 Nm untuk varian GLE 200d. Untuk GLE 250d menggunakan mesin V6 diesel hanya saja tenaganya jauh lebih besar dengan tenaga puncak sebesar 258 PS dan torsi sebesar 620 Nm. Untuk mesin bensin, Mercedes Benz memberikan mesin 3.000 cc V6 twin turbo bertenaga 333 Ps untuk GLE 400, dan terakhir untuk varian tertinggi yaitu GLE 500 mendapatkan mesin V8 bertenaga 435 Ps.

Namun Mercedes Benz tidak melupakan varian hibrida untuk anda pecinta lingkungan yang rela membayar harga mobil lebih mahal demi mengurangi jatah bensin bulanan. Mercedes Benz GLE 500e 4MATIC dibekali dengan mesin yang sama dengan varian GLE 400 yaitu 3.000 cc V6 twin turbo, hanya saja ditambahkan dengan electric motor yang menghasilkan tenaga sebesar 442 Ps dan torsi 650 Nm jika dikombinasikan. Kita juga bisa memilih mode berkendara mulai dari “Hybrid”, “E-Mode”, “E’-Save” dan “Charge”.

Soal interior, bentuk dashboard, kursi dan beberapa hal lainnya masih sama saja dengan Mercedes Benz GLE Coupe, bahkan bisa dibilang sama persis. Namun untuk GLE kita akan mendapatkan pilihan trim yang lebih mewah ketimbang sporty seperti GLE Coupe. Terutama untuk gambar diatas yang sangat mewah layaknya mobil klasik, awesome!

Rencananya Mercedes Benz GLE tanpa embel-embel coupe ini akan memulai debutnya pada tanggal 1 April 2015 di New Yok Auto Show. Dengan lompatan desain dan kemewahan yang jauh dibandingkan dengan Mercedes Benz ML generasi sebelumnya, apakah Mercedes Benz GLE bisa menjadi SUV tersukses Mercedes Benz?

Jakarta, AutonetMagz – Bertempat di Bluegrass bar and Lounge, PT BMW Indonesia, selaku pemegang merk BMW di Indonesia akhirnya meluncurkan salah satu model yang (lagi-lagi) menuai kontroversi di dunia untuk pasar Indonesia, yaitu BMW 2-Series Active Tourer.

Mengapa disebut kontroversial? karena di model inilah, untuk pertama kalinya BMW menggunakan sistem penggerak roda depan (FWD – Front Wheel Drive) dimana BMW selalu identik dengan penggerak roda belakang (RWD). BMW Active Tourer ini juga menandakan masuknya BMW ke dalam segmen mobil compact premium.

Jika dilihat secara dimensinya, BMW Active Tourer tidak disangka menyediakan ruang penumpang yang amat luas, fleksibilitas kursi yang dapat terbagi 40/20/40, dan kualitas interior yang eksklusif. Selain itu, beberapa fitur modern, seperti lampu depan dengan teknologi bi-LED, kursi depan dengan pengaturan elektrik dan memory, 6.5 inch BMW ConnectedDrive dengan CD-Player, iDrive Controller, dan konetivitas Bluetooth bahkan docking untuk iPhone sudah tersedia sebagai standart.

Di sektor mesin, New BMW Active Tourer menggunakan mesin yang serupa dengan yang digunakan oleh MINI Cooper terbaru, yaitu mesin 3 silinder dengan teknologi Twin Power Turbo dan VALVETRONIC serta Double VANOS, yang dapat menghasilkan 136 hp tapi dengan torsi 220 Nm, dipadukan dengan 6-percepatan transmisi otomatis.

BMW Active Tourer tersedia dalam trim Sport Line, dengan detail sporty seperti, lapisan kulit berwarna hitam pada kursi dengan aksen jahitan kontras berwarna merah, velg 17-inchi yang sporti, black high gloss dashboard dan interior trim, juga ambient lighting pada interiornya.

Berapa harga untuk seri terbaru BMW Active Tourer ini? sesuai dengan bocoran kami sebelumnya, New BMW Active Tourer dapat diboyong ke garasi rumah dengan harga 619 juta rupiah (off the road) yang sudah termasuk BMW Service Inclusive selama 5 tahun atau 60 ribu Km dan garansi 36 bulan tanpa jarak tempuh.

Tertarik? tunggu first impression dari BMW Active Tourer ini hanya di AutonetMagz!

AutonetMagz.com – Ingat dengan Toyota Alphard dan Vellfire baru yang menuai perdebatan akibat wajahnya yang membuat takjub? Yak, mobil MPV mewah generasi ketiga tersebut akhirnya sampai ke pasar Indonesia untuk meneruskan kiprah pendahulunya. Yang spesial, untuk pertama kalinya PT> Toyota Astra Motor (TAM) juga resmi menjual Vellfire di Indonesia, karena sebelumnya hanya Alphard saja yang resmi dijual, sementara Vellfire adalah barang dagangan importir umum.

Menurut kami, langkah TAM untuk memasukkan Vellfire secara resmi adalah salah satu langkah yang cukup tepat. Kenapa kami bilang begitu? Alasannya adalah, tak semua orang bisa menerima desain Alphard baru yang mengambil inspirasi dari muka gorilla sehingga kerap dijuluki sebagai Alphard Gorilla.

Sementara Vellfire, MPV kembaran Alphard ini masih punya muka yang lebih bisa diterima, karena ciri khasnya dengan headlamp terpisah dan bertingkat tetap dipertahankan demi tampilan yang agresif dan sporty. Tapi jika melihat Alphard baru berwarna hitam seperti di foto, ketidaklaziman mukanya yang seolah hanya terdiri dari gril depannya yang besar itu bisa sedikit tertutupi.

Jika anda lihat, hampir semua bagian eksteriornya punya imbuhan krom yang cukup banyak, baik dari samping, depan hingga belakang. Untungnya, interiornya masih tetap mewah dengan kualitas yang baik dan fitur kenayamanan yang lengkap. Urusan mesin, Toyota punya versi 2.500 cc dan khusus untuk Alphard, ada mesin V6 3.500 cc.

Harga jual Alphard dan Vellfire berkisar antara 980 juta hingga 1,5 M Rupiah. Bagaimana, para bos-bos konglomerat, mau pilih Alphard atau Vellfire? Tunggu artikel selanjutnya dari AutonetMagz!

Jakarta, AutonetMagz – Stefandy Yanata Hariono, pemuda yang usianya belum genap 20 tahun asal Surabaya ini berhasil memboyong satu unit Nissan March lantaran prestasinya menjadi jawara dalam kompetisi desain fashion yang diadakan PT Nissan Motor Indonesia. Kompetisi yang diikuti oleh para desainer muda berbakat ini berhasil mengumpulkan 900 karya fashion dari para fashion desainer muda Indonesia.

Final dan pengumuman Nissan MarchInVashion ini diadakan di atrium Mall Kelapa Gading 5 pada 28 Maret 2015, Selain hasil karya dalam bentuk desain busana, peserta juga diharuskan untuk menggambar ekserior Nissan March dengan tema yang sama dengan busana yang ia rancang. Peserta dapat memilih 3 kategori yang terdiri dari March Fierce, March Luscious dan March Earthy.

Kompetisi yang sangat ketat dan mengharuskan para peserta terpilih menjalani masa karantina selama 3 hari mulai dari tanggal 25 hingga 27 Maret tersebut, para finalis diberikan materi-materi mengenai dunia fashion yang disampaikan langsung oleh mentor ternama seperti Sapto Djokokartiko, Ayla Dimitri dan Rinda Salmun selaku pakar dalam bisnis Fashion.

Selain Stefandy yang berhasil mendapat predikat sebagai The First Indonesia March InVashion, Putri Urfanny Nadhiroh berhasil menjadi juara kedua dan juara ketiga dimenangkan oleh Melisa Kohar. Joshua Septhio juga terpilih sebagai pemenang favorit yang mendapatkan hadiah berupa uang tunai.

Selain mendapatkan satu unit Nissan March facelift 2015, Stefandy juga berhak mendapatkan paket perjalanan wisata International Fashion Trip yang akan membawanya ke Negara-negara fashion terkemuka di dunia. Duh senangnya ya sudah dapat mobil dapat jalan-jalan ke luar negeri pula…. hehehe, selamat!

Jakarta, AutonetMagz – Setelah Toyota mengundang AutonetMagz ke peluncuran Toyota Allphard dan Toyota Vellfire terbaru, kami mendapatkan undangan untuk menghadiri Press Conference peluncuran Toyota Camry terbaru yang akan dilaksanakan pada hari Rabu mendatang. Cukup menarik mengingat Toyota baru saja meluncurkan Toyota Rush di 2 minggu sebelumnya, Toyota Alpharrd dan Vellfire di minggu kemarin, dan Toyota Camry di minggu ini, hat-trick!

Seperti yang sudah kami kabarkan sebelumnya, bahwa Toyota Camry di Thailand sudah mendapatkan wujud baru yang lebih sporty dibandingkan dengan model sebelumnya, terutama untuk varian Hibrida, kita akan mendapatkan tampilan yang lebih dinamis karena terdapat body kit baru.

Untuk pasar Indonesia, Toyota Camry terbaru akan memiliki wajah yang sama dengan varian yang hadir di Thailand, hanya saja kita tidak mendapatkan varian mesin 2.000 cc yang baru saja mengalami ubahan, kemungkinan besar line up Toyota Camry akan tetap terdiri dari 2.5 G, 2.5 V dan Hybrid.

Menurut sumber yang kami dapatkan, Toyota Camry terbaru akan menjadi mobil yang pertama di kelasnya dengan fitur wireless charging seperti layaknya Toyota Alphard, fitur ini sangat berguna untuk mereka yang memiliki iPhone generasi terbaru atau smartphone Android canggih saat ini.

Nah, seperti Toyota Camry Facelift 2015 terbaru, tunggu kabar selanjutnya di AutonetMagz.com hari Rabu depan. Kami juga akan membuat first impression review terhadap New Toyota Camry Facelift ini.

Tangerang, AutonetMagz – Berita bagus untuk anda warga Tangerang dan sekitarnya . Kini, dalam rangka memperkuat layanan after sales service dan jaringan pemasaran produk-produk Mazda di Indonesia, hari ini PT Mazda Motor Indonesia meresmikan dealer ke-45 mereka yang berlokasi di Cikokol, Tangerang.

Showroom Mazda ke-45 yang dioperasikan oleh PT Nusantara Batavia Motor ini dibangun di atas lahan seluas 4.956 meter persegi dan memiliki bangunan sebesar 3.545 meter persegi. Dengan ukuran tersebut, dealer Mazda Cikokol menjadi dealer Mazda kedua terbesar di Indonesia setelah Medan, Sumatera Utara.

Dealer ini memiliki layanan 3S yang terdiri Sales, Service, Spare Parts dan juga Body and Paint Workshop untuk memperbaiki kendaraan pelanggan yang ingin memperbaiki bodi dan cat mobil mereka jika mengalami kecelakaan. Untuk memberikan kepuasan kepada konsumen, Mazda juga memberikan fasilitas ruang tunggu yang nyaman ketika pemilik mobil Mazda melakukan service berkala, kita akan disuguhkan makanan dan minuman gratis, juga tersedianya koneksi Wi-Fi dan ruang bermain anak.

Dengan fasilitas yang sangat besar dan mewah ini, tidak heran jika pembangunan dealer ini memakan investasi senilai 65 Milyar Rupiah dalam rangka memanjakan konsumen. Nah buat kamu yang tinggal di Tangerang dan memiliki mobil Mazda, segera kunjungi showroom baru di JL. MH Thamrin no.9 Cikokol, Tangerang, karena dalam satu bulan ini Mazda Tangerang akan memberikan voucher Genuine Acessories senilai 1 Juta Rupiah untuk 10 pelanggan pertama yang beruntung. Yuk!

Jakarta, AutonetMagz – Saat ini mungkin Ford Fiesta adalah mobil paling terjangkau dari Ford yang bisa kita beli di Indonesia, tapi sebenarnya Ford masih memiliki lini lain yang masuk ke dalam kategori city car dengan harga yang terjangkau yaitu Ford Figo yang sebentar lagi akan diluncurkan di India.

Setelah sukses dengan Ford Ecosport di India yang berhasil memberikan inden yang cukup panjang disana, kini Ford mencoba masuk ke dalam pasar sedan kecil yang memiliki panjang kurang dari 4 meter, mobil ini nantinya akan bersaing dengan Honda Brio Amaze, Toyota Etios Liva, Hyundai XCent dan Suzuki Swift Dzire.

Sebelumnya, sebenarnya Ford Figo ini sudah hadir lebih dulu dengan nama Ford KA di Amerika Selatan dalam 2 varian yaitu hatchback 5 pintu dan sedan 4 pintu yang disebut dengan Ford KA+. Di Brazil, mobil ini memiliki 2 pilihan mesin mulai dari mesin 1.0 cc natural aspired bertenaga 85 Ps dan mesin 1.500 cc bertenaga 109 Ps.

Namun untuk pasar India, Ford kabarnya telah menyiapkan 2 buah mesin mulai dari mesin 1.200 cc 4 silinder bensin dan mesin 1.500 cc diesel yang sebelumnya sudah digunakan oleh Ford Ecosport. Menurut kabar dari India tidak menutup kemungkinan mesin 1.500 cc bensin dengan transmisi automatic dual clutch akan masuk sebagai opsi termewah.

Untuk pasar India, Ford Figo Aspire yang merupakan Ford Figo Sedan akan menjadi generasi penerus Ford Classic yang saat ini masih dipasarkan di India. Namun uniknya, Ford Classic merupakan Ford Fiesta Sedan generasi ke-lima yang sudah dipasarkan oleh Ford mulai dari tahun 2002 silam.

Nah, bicara soal kelengkapan, meskipun Ford Figo adalah model Ford paling terjangkau, ia tetap mendapatkan perangkat yang lebih superior dibandingkan dengan mobil di kelasnya. Konon untuk pasar India, Ford Figo sedan akan dilengkapi oleh 6 buah airbags yang merupakan pertama di kelasnya.

Sedangkan untuk varian tertinggi yang ada di Brazil, Ford KA tipe SEL sudah dilengkapi dengan Advance Trac Electronic Stability Control dan Traction Control System, Hill Launch Assist, Computer Board yang menyatu dengan Ford SYNC, Bluetooth Audio, Green Shift Indicator, ABS dan EBD di seluruh line up. Hmm… kok hampir sama seperti Ford Fiesta ya kelengkapannya? Padahal mobil ini sekelas dengan Honda Brio di India.

Nah, bagaimana jika Ford Figo masuk ke Indonesia untuk bersaing melawan Honda Brio, Mitsubishi Mirage dan Daihatsu Sirion? Sepertinya cocok juga jika Ford mau memperkenalkan varian Ford Figo Hatchback 1.200 cc ke tanah air jika diberikan kelengkapan mutakhir dan harga yang terjangkau di kelasnya. Tetapi sepertinya Ford belum memiliki rencana untuk memasukan mobil ini dalam waktu dekat.

AutonetMagz.com – Setelah wujudnya tertangkap basah saat akan diekspor di kawasan pelabuhan, akhirnya Honda merilik spesifikasi, detail dan harga jual kei car roadster penerus Honda Beat, namanya Honda S660. Mobil yang sekelas dengan Daihatsu Copen dan Suzuki Cappucino ini akan siap dijual pada tanggal 2 April mendatang di Jepang. Apa saja yang dibawa Honda Beat abad 21 ini?

Dari luar, Honda S660 memang terlihat lebih keren dibandingkan rivalnya di kelas kei car roadster semisal Daihatsu Copen, namun sekali lagi kami tegaskan kalau ia adalah penerus Honda Beat roadster yang pernah muncul di tahun 1990-an, jadi jangan mengira kalau mobil ini adalah penerus Honda S2000, karena mesin dan dimensinya jelas beda jauh.

Seperti Honda Beat, Honda mempertahankan konfigurasi mesin tengah dan penggerak roda belakang di Honda S660 baru ini. Berkat hasil engineering tim insinyur Honda, distribusi bobot depan-belakang mobil ini mendekati ideal, yaitu 45 : 55. Desain Honda S660 menganut gaya “Energetic Bullet”.

Di interior, kita akan menemukan setir yang sangat kecil, diameternya hanya 350 mm. Ini adalah setir dengan ukuran terkecil yang pernah dibuat Honda. Menurut Honda, mereka merancang posisi berkendara S660 agar pengemudi dapat merasakan sensasi yang semirip mungkin saat mengendarai go-kart.

Spidometernya memiliki gaya yang persis dengan Honda CR-Z dengan kombinasi takometer analog dan spidometer digital di tengahnya. Untuk tipe termurah, interiornya hanya akan dilapisi bahan fabric, sementara beranjak ke tipe di atasnya barulah ada pilihan antara bahan beludru atau kulit dengan trimming berwarna abu-abu terang.

Atap bernama “roll-top” yang dibuat Honda diklaim ringan dan mudah dioperasikan, baik saat membuka atau menutup, namun atap ini harus dipasang manual, seperti halnya Porsche Boxster Spyder. Di AC-nya, ada mid mode yang berfungsi untuk menyalurkan udara hangat ke paha dan pinggang pengendara dan penumpangnya, jadi kode “butuh kehangatan” ke pasangan anda saat berkendara dengan mobil ini rasanya akan sia-sia saja.

Seperti yang sudah kami beri tahukan, mesin S660 adalah mesin 660 cc 3 silinder turbo dengan tenaga 64 hp dan torsi 104 Nm. Kecil? Tak jadi soal, mengingat berat S660 hanya 830 kg. Dengan pilihan transmisi manual 6 percepatan dan CVT 7 percepatan, top speed S660 adalah 140 km/jam. Jadi jelas, mobil ini bukan buat kebut-kebutan di jalan tol.

Bagaimana dengan keamanannya? Sangat lengkap, sebab S660 punya 4 airbags, Vehicle Stability Assist, Hill Start Assist, dan Emergency Stop Signal yang dijadikan standar. Masih kurang? Ada opsi City-Brake Active System Honda yang bisa ditambahkan sendiri setelah membayar sejumlah biaya. Oh ya, versi CVT sudah punya fitur paddle shift.

Harga S660 B-Spec entry level adalah 1,98 juta Yen (214 juta Rupiah), lalu ada A-Spec yang lebih mahal dengan 2,18 juta Yen (236,5 juta Rupiah) dan yang termahal adalah S660 Concept Edition yang dijual 2,38 juta Yen (258,27 juta Rupiah). Kabar baiknya, Honda bersedia meningkatkan spek mesin S660 jadi 1.000 cc turbo jika ada yang tertarik untuk mengimpornya dari Jepang, namanya pun diganti menjadi S1000.

Bagaimana, ada yang mau pesan satu?

AutonetMagz.com – Setelah minggu lalu BMW Indonesia menghadirkan secara resmi mobil keluarga pertamanya dan sekaligus sebagai BMW pertama yang menganut penggerak roda depan, yaitu 2 series Active Tourer, akhirnya kita melihat sebuah alternatif lain selain Mercedes-Benz B Class di kategori mobil keluarga kelas premium. Uniknya, BMW sendiri enggan menyatakan kalau mobil ini sekelas dengan Mercy B Class, karena menurut mereka mobil ini lebih spesial.

Memangnya sespesial apakah BMW 218i Active Tourer ini? Berikut adalah penelusuran First Impression Review BMW Active Tourer ala AutonetMagz!

Eksterior

Meski mobil keluarga, tapi tak sulit untuk mengenalinya sebagai sebuah BMW saat melihat eksteriornya berkat sejumlah elemen desain khas BMW yang masih dipertahankan. Sebut saja gril double kidney, headlamp memanjang dengan 2 bulatan lampu beserta ‘Angel Ring’ khas BMW, dan bumper depan yang dinamis ala BMW.

Dibanding dengan Mercedes-Benz B Class, mungkin saja beberapa orang akan menilai desain BMW ini lebih keren dan berjiwa muda. Tidak masalah sebenarnya, tapi sebagai sebuah mobil BMW, kami rasa ia bukanlah BMW tercantik yang pernah ada, bahkan lebih jauh lagi, banyak orang bilang kalau BMW Active Tourer ini mirip dengan KIA Carens, padahal… Ya memang mirip sih.

Headlamp BMW Active Tourer sudah punya teknologi Bi-LED dengan auto levelling, jadi baik sorot low beam atau high beam-nya menggunakan lampu LED. Jika dilihat lebih seksama lagi, ternyata ada sejenis LED yang berfungsi sebagai cornering light yang akan menyala di kecepatan 40-70 km/jam untuk memberikan visibilitas samping lebih baik, sama seperti KIA Carens.

Dari samping, Active Tourer sama seperti BMW lainnya tetap memiliki lekukan Hoftmeister kink yang khas namun digeser lebih kebelakang untuk menyamarkan panjangnya. Mungkin bagi kalangan purist, desain sampingnya tidak terlalu bernyawa BMW, bahkan barulah kalau dilihat dari sisi ini kemiripannya dengan (lagi-lagi) KIA Carens makin kelihatan jelas.

Untuk varian yang masuk ke Indonesia, hanya ada tipe 218i Sport Line yang bisa dikenali via pelek palang lima two-tone berukuran 17 inci dengan ban RFT (run flat tires) khas mobil-mobil BMW, MINI dan Rolls-Royce. Akan tetapi saat acara peluncuran, ada tipe Luxury yang desain peleknya lebih atraktif menurut kami, mirip-mirip kepunyaan BMW M Series.

Dari belakang, lampu rem LED garis berbentuk huruf L ala BMW Modern hadir pula di mobil ini. BMW pun memberikan aksen hitam di beberapa bagian mobil ini agar tampak sporty, yaitu pada bumper belakang bagian bawah dan panel berwarna hitam di bawah sisi kanan-kiri roof spoiler-nya mirip seperti pada desain VW Golf. Pada atapnya, sentuhan khas BMW dengan antena shark fin melengkapi keseluruhan desain.

Interior

Meski eksteriornya tak begitu outstanding, interior Active Tourer sangat baik. Dashboard khas BMW hadir dengan panel high gloss black dan bahan kulit berkualitas tinggi. Memang, semua kombinasi bahan dan desain interior tersebut sangat bagus, tapi saat kami melihat tipe Luxury yang jadi unit test drive, sepertinya tipe Luxury dengan kombinasi warna beige-black dan material yang lebih premium lebih cocok untuk hadir sebagai standar bagi mobil ini.

Jika konsumen yang diincar BMW adalah mereka yang ingin mobil keluarga Eropa dengan nuansa sporty yang kental di interior, tipe Sport Line memang pas, tapi jika ingin memenangkan lebih banyak konsumen lagi, tak ada salahnya varian Luxury dengan interior yang lebih mewah ini juga dipasarkan resmi.

Dimulai dari area pengemudi, setir dengan gaya BMW hadir dengan balutan kulit dengan tombol-tombol untuk mengatur cruise control, audio dan fungsi telepon yang sudah jadi standar. Selain lengkap, pengaturan tilt-telescopic membuatnya makin fleksibel saat diatur untuk mendapatkan posisi mengemudi yang pas.

Di sisi kiri zona pengemudi, ada tombol start-stop engine dan tombol untuk mematikan fungsi auto start-stop yang bertugas mematikan mesin mobil saat berhenti total dan menyalakannya kembali saat hendak berjalan agar konsumsi BBM lebih irit, seperti Mazda 2 SkyActiv, Mitsubishi Delica dan MINI Cooper.

Sementara di sisi kanannya, ada kenop putar untuk mengatur lampu mobil, tombol fog lamp depan-belakang dan tombol untuk mengatur brightness panel instrumen. Oh ya, aksen jahitan merah di dashboard dan jok kulitnya adalah standar bagi varian Sport Line ini.

Berlanjut ke bagian tengah, ada layar 6,5 inci dengan gaya pop-up yang punya kelengkapan kurang lebih seperti MINI Cooper. Kemampuannya adalah menampilkan konten multimedia pada mobil, sistem Connected Drive, Bluetooth, CD Audio, bahkan ada docking khusus iPhone di konsol tengah. Fiturnya memenuhi ekspektasi kami akan sebuah mobil keluarga dari BMW.

Sedikit beranjak ke bagian bawahnya, ada kontrol AC otomatisnya yang punya dual zone climate control, jadi suhu kabin bagian kiri dan kanan bisa diatur berbeda. Di sini juga terdapat tombol untuk mematikan fitur stability control. Di sekitar tuas transmisi, ada tombol untuk mengaktifkan rem parkir elektrik, namun tanpa fungsi brake hold dan dikelilingi panel dengan trimming high gloss black.

Seperti MINI Cooper, mobil ini juga dilengkapi dengan mode pengendaraan Sport, Mid dan Eco Pro yang bisa dipilih sesuai kebutuhan, dan bisa diatur via tombol yang diposisikan di samping kiri tombol stability control. Selanjutnya, di belakang tuas transmisinya ada jog dan tombol pengatur sistem navigasi dan multimedia layaknya mobil-mobil BMW dan MINI pada umumnya.

Untuk jok depan, baik pengemudi maupun penumpang sudah dapat jok yang pengaturannya sudah full elektrik. Mulai dari fungsi sliding, reclining, height adjuster, lumbar adjuster, semuanya elektrik, bahkan ada 2 memori yang bisa dipakai untuk membuat kursi ini mengingat posisi ternyaman bagi pemiliknya hanya dengan menekan satu tombol saja.

Melihat ke area pintu pengemudi, mungkin hadirnya tombol power window, pengaturan dan pelipatan spion elektrik, door lock dan speaker tentu sudah wajib, tapi ada detail unik di mana tombol pembuka pintu bagasi diletakkan di dekat kantung pintu depan, bukan nyempil di bawah kanan jok seperti mobil keluarga lain. Bukan sembarang tombol pembuka bagasi biasa, namun tombol ini akan membuka pintu bagasi secara elektrik.

Lanjut ke kabin baris kedua, di mana BMW Active Tourer menunjukkan sudah sebaik apa dia didesain sebagai mobil keluarga oleh BMW. Saat kami mencoba duduk, kapasitas leg room mobil ini adalah salah satu yang terbaik yang pernah diberikan BMW. Bahkan dibandingkan dengan X1 dan seri-3, Active Tourer ini masih lebih baik, bisa dibilang kelegaannya mampu menyamai BMW seri 5.

Selain lega, konfigurasi jok 40:20:40 membuatnya praktis dan juga fleksibel, dan sejak awal kabin belakangnya didesain untuk memuat 3 orang, jadi ia memang 5 seater murni, bukan 4+1 seater seperti MINI Cooper 5 Door. Akan tetapi, perhatikanlah lantai kabin baris kedua yang tidak rata, ia masih punya tonjolan di tengah sebagai ruang untuk menaruh rear axle untuk Active Tourer xDrive berpenggerak 4WD yang tidak masuk ke Indonesia.

Bagaimana dengan bagasinya, apakah cukup baik? Saat pintu bagasi dibuka, yang kami lihat pertama adalah lantai bagasinya rendah, lengkap dengan tray cover, dan power outlet 12V dan ruang ekstra di bagian bawah yang pengaturannya mirip-mirip dengan saudaranya dari Inggris, MINI Cooper. Kapasitasnya pun sangat lega untuk ukuran mobil keluarga 5 seater.

Di sisi kiri dan kanan area bagasi, ada tombol untuk melipat jok baris kedua otomatis, tak seperti mobil keluarga lain yang sudah banyak berkeliaran, di mana pelipatannya masih manual dan cukup merepotkan. Saat jok baris kedua terlipat, ruang yang tercipta cukup untuk membawa barang-barang elektronik atau furnitur rumah anda.

Pintu bagasi elektriknya bisa dibuka dengan dua cara. Pertama, dari tombol di pintu pengemudi untuk membuka dan tombol kecil di pintu bagasi untuk menutupnya, atau menggunakan tombol pada remote kuncinya. Sayangnya, sensor pembuka bagasi di bumper bawah yang aktif saat kita menggerakkan kaki di sekitar sensor belum hadir sebagai standar, tapi jika anda merasa butuh, fitur ini bisa ditambahkan dengan sedikit biaya tambahan.

Mesin dan Performa

BMW 218i Active Tourer ini menggunakan mesin yang sama dengan MINI Cooper, yaitu mesin 1.500 cc 3 silinder dengan double VANOS, Valvetronic dan TwinPower Turbo. Mesin ini bisa menghasilkan tenaga 136 hp dan torsi 220 Nm. Cukup besar kan angka torsinya? Dengan ini, BMW Active Tourer bisa berakselerasi 0-100 km/jam dalam 9,2 detik saja, dengan top speed 205 km/jam.

Kami pun menyempatkan diri untuk merasakan bagaimana rasanya mengemudikan BMW penggerak roda depan ini. Setelah mengendarainya di sekitar area test drive, rasa berkendara khas BMW masih terasa di mobil ini, meski ia bukan RWD seperti BMW pada umumnya. Dengan settingan suspensi yang agak kaku, mobil ini terhitung stabil meski tak sestabil sedan-sedan BMW. Setirnya juga cukup responsif, body roll minim namun masih menyediakan kenyamanan bagi penumpang. Bagaimana dengan gejala understeer khas mobil-mobil FWD? Kami belum sempat menguji poin ini, karena area dan waktu test drive cukup terbatas.

Mesinnya memang cukup responsif, tapi tentu saja kalah responsif dari MINI Cooper karena ia lebih besar dan berat, tapi saat anda ingin sedikit nakal dan mencoba tenaga mobil ini, tendangan tenaga 136 hp dan torsi 220 Nm sudah lebih dari cukup untuk membuat mobil keluarga ini berlari sedikit lebih kencang.

Jika anda masih ingin mengeksploitasi seluruh kemampuan mobil ini, pindahkan saja ke mode Sport. Seketika, mobil akan terasa lebih galak, mesin menjadi lebih agresif dan setir menjadi sedikit lebih berat. Oh ya, jangan heran kalau mobil ini punya banyak kemiripan dengan MINI, karena di bawah kulitnya, mobil ini berbasis dari MINI Countryman.

Kesimpulan

Di video review MINI Cooper 5 Door, tester kami sempat berkata : “Perubahan bisa membawa hal yang positif”. Demikian pula BMW ini, perubahan sistem gerak RWD yang biasa dipakai BMW menjadi FWD kini memberikan keuntungan tersendiri bagi mobil keluarga pertama BMW ini, yaitu berupa kabin dengan lantai rendah dan ruang yang lega, kapasitas bagasi besar dan efisiensi BBM yang lebih baik dan bersahabat sebagai mobil harian.

Para penggemar BMW sejati mungkin tidak begitu menaruh simpati terhadap 218i Active Tourer ini, tapi mobil ini bisa menarik orang-orang di luar para fanatik BMW untuk menuntaskan rasa penasaran “Bagaimana sih kalau BMW bikin mobil keluarga?” sebagaimana saat orang-orang penasaran ketika BMW mengeluarkan SUV mereka, X3 dan X5 untuk pertama kalinya dan masih diminati sampai sekarang.

Bisakan BMW bertanding dengan Mercedes-Benz di segmen MPV premium ini? Ya bisa saja, sebab BMW memberikan ciri khas agar berbeda dari rivalnya. Jika B-Class menawarkan gaya yang konservatif, 218i Active Tourer Sport Line punya gaya sporty yang jarang kita temukan di sebuah MPV, baik kelas premium ataupun non-premium. Tinggal kita lihat saja bagaimana kiprahnya di pasaran Indonesia, dan jika hasilnya baik, bukan tak mungkin versi Gran Tourer 7 seater masuk ke Indonesia.

Bagaimana menurut anda, tertarikkah dengan mobil keluarga penggerak roda depan pertama dari BMW ini? Sampaikan di kolom komentar!

Jakarta, AutonetMagz - Ada yang unik dari penjualan Honda Mobilio di awal tahun 2015 ini, umumnya sebuah kendaraan di kelas LMPV meemiliki penjualan paling laris untuk tipe tengah seperti Toyota Avanza yang memiliki tipe G manual sebagai varian terlaris, dan Suzuki Ertiga tipe GL manual yang menjadi varian terlaris meskipun penjualan Ertiga GL dan GX saling susul menyusul tiap bulan.

Namun berbeda dengan Honda Mobilio yang merupakan LMPV besutan Honda dengan basis Honda Brio, justru varian Honda Mobilio RS CVT yang merupakan varian tertinggi mendapatkan share penjualan paling besar dan jauh meninggalkan varian runner up yaitu Honda Mobilio E MT yang secara tidak langsung berhadapan head to head dengan Toyota Avanza tipe G.

Lihat Juga : Review Honda Mobilio Diesel

Tercatat penjualan Honda Mobilio RS CVT pada bulan Januari dan Februari membukukan angka sebesar 1.991 dan 1.007 unit, sedangkan varian Honda Mobilio E MT sebagai runner up justru terlihat cukup jauh perbedaannya dengan penjualan sebesar 1.368 dan 404 unit sepanjang Januari dan Febuari disusul oleh varian Honda Mobilio RS MT di angka 856 dan 769 unit sepanjang Januari dan Februari.

Hal ini cukup unik mengingat kebiasaan orang Indonesia yang umumnya selalu mengambil model tengah dan enggan menambah belasan juta Rupiah untuk varian tertinggi selama varian tengah masih memiliki spesifikasi yang dibutuhkan, apalagi perbedaan harga untuk varian Mobilio RS dan E CVT terlampau cukup jauh sebenarnya di angka 23 juta Rupiah dibandingkan dengan tipe E manual maupun CVT.

Baca juga Review Honda Mobilio RS

Perlu diakui memang bahwa Honda Mobilio RS memiliki tampilan yang jauh lebih sporty dan futuristik, fiturnya juga lebih lengkap seperti head unit touch screen dengan steering switch control, rear parking camera, black interior dan lampu depan dengan LED positioning lamp. Selebihnya hanya perbedaan eksterior yang membuat mobil ini tampil lebih gaya.

Dari hal ini sebenarnya kita bisa belajar bahwa konsumen Indonesia tidak masalah jika harus membayar lebih untuk tipe tertinggi yang memang di desain sangat ciamik, tidak tanggung-tanggung seperti kompetitornya yang memberikan tampilan eksterior tipe tertinggi dengan hanya menambahkan aksesoris aftermarket. Bahkan jika kita adu jumlah Penjualan Avanza Veloz yang merupakan kompetitor head-to-head dari Honda Mobilio RS, ternyata penjualannya masih kalah dengan Honda Mobilio RS, karena tercatat Toyota Veloz hanya terjual 1.020 dan 858 unit di bulan Januari-Februari untuk varian manual dan 751 dan 265 unit di untuk varian Avanza Veloz Automatic. Namun untuk pasar gemuk Toyota Avanza tipe G manual yang bersaing dengan Honda Mobilio E, jelas disini Avanza masih menjadi raksasa dengan penjualan sebesar 5.492 dan 6.100 unit sepanjang Januari-Februari. Sepertinya cukup sulit memberikan perlawanan pada Toyota Avanza, karena tipe G manual saja sudah seperti penjualan Honda Mobilio sepanjang 2 bulan untuk keseluruhan unit. Hehehe…

AutonetMagz.com – Kita mengenal Honda Freed sebagai Honda Jazz GE8 yang dirancang ulang menjadi sebuah MPV, dan sekarang Honda Jazz GK5 generasi ketiga sudah keluar namun Honda Freed tak jelas pengembangannya. Belum diketahui apakah Freed akan terus seperti sekarang, dihentikan produksinya atau dibuatkan generasi baru karena Jazz baru sudah keluar. Mungkin bocoran ini bisa memberi sedikit petunjuk.

Bocoran yang pertama kali muncul dari blog jokefortheblog ini menampilkan mobil yang disinyalir sebagai Honda Jazz, namun dengan dimensi yang lebih panjang menyerupai sebuah mobil keluarga. Dari wajah, lampu depan dan bentuk bodi samping, tak sulit mengenal kalau ini adalah Honda Jazz. Tak hanya ukurannya yang beda, namun desain bumper depan-belakang mobil ini juga baru.

Sebelumnya, selain Honda Freed, Honda memang pernah memperkenalkan Honda Jazz versi MPV dengan nama Honda Airwave dan Fit Shuttle di Jepang. Kedua mobil ini muncul lebih dahulu sebelum dikeluarkannya Freed sebagai bentuk lain Jazz MPV, namun memang keduanya tak pernah masuk Indonesia secara resmi, kalaupun ada yang kelihatan beredar di sini, itu via Importir Umum (IU).

Memang, kemungkinan MPV ini muncul sebagai Honda Fit Shuttle sangat besar, tapi mungkinkah Honda juga berpikir untuk menyediakan Freed generasi baru, mengingat Freed yang sekarang sudah mulai membosankan. Bagaimana menurut anda? Sampaikan di kolom komentar!

Photo credit : jokefortheblog.blogspot.com

Jakarta, AutonetMagz – Meneruskan estafet kesuksesan Toyota Alphard yang selama ini hadir di pasar sebagai market leader dari Luxury Van di tanah air, Toyota akhirnya meluncurkan duo Toyota Alphard dan Vellfire terbaru di Indonesia tidak lama setelah diluncurkan di Jepang. Namun uniknya, kali ini Toyota juga memboyong Vellfire sebagai varian yang memiliki eksterior sedikit berbeda dibandingkan dengan Alphard.

Varian yang akan kami lakukan first impression review terdiri dari sebuah Toyota Alphard V6 2.5 Excecutive Lounge yang dibanderol dengan harga 1,53 Milyar Rupiah dan Toyota Vellfire yang setara dengan Toyota Alphard G 2.5 dengan kelengkapan yang sama, hanya saja untuk Toyota Alphard G, kita akan mendapatkan interior beige, sedangkan Vellfire menggunakan warna hitam seperti Alphard Excecutive Lounge.

Sebelum kita mulai, mohon maklumi kualitas gambar karena kondisi cahaya di tempat peluncuran tidak mendukung untuk mendapatkan hasil foto yang baik.

Eksterior Toyota Alphard

Pastinya akan menjadi kontroversi bagi siapa saja yang melihat wujud Toyota Alphard terbaru, beberapa akan suka dengan tampilan depannya yang lebih futuristic dan berkesan ala robot Transformer, di satu sisi pasti beberapa orang akan mengatakan bahwa model Alphard terbaru ini jelek, sayangnya menurut selera kami, kami tidak suka tampilan Alphard terbaru. Untungnya Toyota memberikan warna hitam pada unit display ini, sehingga masih cukup tereduksi tarikan garis bumper yang aneh bin ajaib itu.

Tapi tenang saja, untuk anda yang tidak suka dengan tampilan Alphard terbaru, Toyota juga menghadirkan Toyota Vellfire terbaru yang memiliki wajah lebih baik, kalau menurut kami model yang ini pasti lebih dapat diterima di semua kalangan. Kami lebih suka model grille yang lebih simple, lampu yang dua tingkat dengan desain meruncing dan model bumper yang lebih mudah dicerna.

Selain wajah depannya yang berbeda, dari samping sebenarnya mobil ini nyaris tidak ada bedanya. Velgnya masih sama besar dengan ukuran R18 yang memiliki two tone color agar tampak kekinian. Seperti halnya Toyota Alphard edisi sebelumnya, tentunya mobil ini dilengkapi dengan ban ber profil cukup tipis bermerek Toyo karena merupakan mobil yang diimpor dari Jepang.

Seperti halnya bagian depannya, Toyota Alphard dan Vellfire terbaru memiliki banyak sekali aksen chrome, mulai dari handle pintu, dan lis kaca chrome yang sangat tebal sekali memberikan kesan bahwa aksen chrome ini ingin sekali terlihat. Salah satu hal yang menarik, selain Toyota mempertahankan garis pilar B dari generasi Alphard terbaru, kini Alphard mengusung desain floating roof mulai dari pilar C hingga ke belakang di Alphard terbaru ini.

Melihat desain belakangnya, lagi-lagi desain ini bukan selera kami meskipun lampunya tampak lebih modern dengan aksen LED bergaris. Bentuknya agak aneh karena di bagian sampingnya naik keatas seperti sayap burung yang hendak terbang. Diatas dudukan plat nomor juga kita akan menemukan aksen chrome yang sangat besar disini, mungkin menurut Toyota belum mewah kalau belum pakai chrome.

Untuk Toyota Vellfire, mobil ini masih mengikuti jejak pendahulunya yang menggunakan lampu belakang model clear lens bening yang akan menyala merah jika lampu dinyalakan dan rem diinjak. Begitupula dengan lampu sein yang akan menyala oranye meskipun kaca tampak bening. Hal yang kami suka pada mobil ini, Toyota masih menyembunyikan wiper belakang dibalik wing spoiler atas agar terlihat modern.

 Interior

Meskipun menurut selera kami eksteriornya tidak menarik, lain lagi jika kita berbicara interiornya, secara personal saya sangat menyukai interior Alphard terbaru yang dibuat lebih baik dan modern tentunya.

Okey, karena ini adalah mobil Luxury Van yang notabene kita tidak perlu ambil pusing tentang kursi baris pertama, langsung saja kita bahas kursi baris kedua mobil ini.

Masuk ke baris kedua Toyota Alphard dan Vellfire, kita akan disuguhkan iluminasi floor lamp dengan proyeksi tulisan “Alphard” pada Toyota Alphard dan “Vellfire” pada Toyota Vellfire (ya iyalah), namun karena kondisi ruangan kurang gelap, tulisan ini tidak begitu terlihat.

Masuk ke dalam interior, tentu saja Toyota menyediakan pegangan tangan untuk Toyota Alphard dan Vellfire, namun ada improvement cukup menarik disini, karena pegangan tangan di samping pintu dan belakang jok mobil ini kini dilapisi dengan kulit yang sangat nyaman ketika disentuh. Hal baik lainnya yang memudahkan masuk ke dalam kabin Alphard terbaru ada pada ground clearance-nya yang kini lebih rendah 10 milimeter sehingga memudahkan lansia masuk atau keluar dari mobil ini. Good job!

Pertama kali kami mencoba duduk di kursi Toyota Vellfire yang memiliki harga sama dengan Toyota Alphard G 2.5, entah kenapa ketika duduk di kursi Alphard terbaru ini saya merasa tidak ubahnya duduk di Toyota Alphard Facelift 2013 yang memiliki fixed hand rest dan head rest yang bisa ditekuk kanan dan kirinya agar kepala kita tidak jatuh kesamping ketika tidur.

Untuk reclining dan ottoman, kita bisa mengaturnya secara elektrik dari hand rest samping, sedangkan untuk sliding maju mundur cantik, kita harus menggunakan cara manual seperti halnya mobil lainnya. Perbedaannya dibandingkan dengan Alphard terdahulu yang sama-sama memiliki fixed hand rest ada pada lebar gang antara kursi kanan dan kiri baris kedua untuk akses ke belakang yang terasa lebih lega dibandingkan dengan model sebelumnya.

Hal menarik lagi ketika saya duduk di mobil ini ada ketika memandang plafon atasnya yang memiliki illumination lamp dengan 16 pilihan warna, memang model sebelumnya juga sudah memiliki hal tersebut, namun tidak bisa berganti warna seperti model saat ini. Fitur tambahan lainnya, di bagian plafon mobil ini kita juga mendapatkan pembersih udara Nano-e di bagian sebelah kiri.

Cukup unik mengingat biasanya Toyota menggunakan Plasmacluster dibandingkan dengan Nano-e. Tapi ada satu hal yang saya tidak suka di mobil ini, di plafon mobil ini kita akan menemukan sebuah roof monitor 10 inchi yang memiliki desain sedikit murahan seperti produk after market, apalagi ketika kita menyalakan lampu bawaan monitor tersebut yang berwarna kuning rasanya sangat merusak tatanan kemewahan mobil ini yang telah dibekali dengan lampu full LED di bagian interior.

Meskipun begitu, saya sangat suka dengan fitur wireless charging yang diberikan mobil ini dan terletak di belakang konsol tengah, sehingga sangat mudah dijangkau oleh penumpang baris kedua. Untuk anda yang memiliki smartphone model kekinian, tentunya fitur ini sangat berguna karena kita tidak perlu membawa kabel charging lagi untuk mengecas smartphone kita.

Untuk varian Excecutive Lounge yang dibanderol dengan harga lebih mahal 50% dari Alphard tipe G dan Vellfire, kita mendapatkan kursi yang lebih lebar, lebih besar dan tentu saja lebih nyaman. Kursi ini dilengkapi dengan pemijat, pengatur suhu dan hampir semua pengaturan elektrik ada di sebelah kanan hand rest. Wow!

Uniknya lagi, kita juga akan mendapatkan sebuah meja kecil yang dapat dihadirkan dan dihilangkan melalui fixed arm rest mobil ini, meja kecil ini sangat membantu untuk anda yang senang makan di dalam mobil atau membaca buku.

Tidak hanya itu, kita juga mendapatkan roof monitor dengan Blue Ray Player dan melakukan screen mirroring dari smartphone anda lewat aplikasi Miracast. Kita juga mendapatkan system audio 17 speaker dari JBL di varian Executive Lounge ini.

Satu-satunya kelemahan dari bangku tengah Toyota Alphard 3.5 Q ini menurut kami ada pada akses ke bangku baris belakang yang cukup sulit, karena kursi yang lebih lebar, bisa dikatakan mustahil untuk masuk ke baris ketiga lewat aisle, sehingga kita perlu melipat kursi tengah maju ke depan untuk mendapatkan akses yang manusiawi ke kursi baris belakang, sayangnya untuk melakukan hal tersebut dibutuhkan tenaga karena kursinya sangat berat dan reclining elektriknya sangat lambat sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama.

Sekarang mari kita duduk di bangku depan, seperti halnya model Toyota Alphard sebelumnya, desain dashboard mobil ini sangat mewah, terutama di bagian center cluster, kami menemukan lompatan desain yang jauh lebih baik dibandingkan dengan model sebelumnya. Tombol-tombol di mobil ini tertata tapi dan modern, head unit juga semakin baik, kualitas pengerjaan superior, bahan material juga sangat bagus, dan kami sangat suka dashboard baru yang memiliki aksen kulit dan jahitan. Di varian tertinggi 3.5 Q, kita juga mendapatkan penghangat kursi, penghangat setir, rem tangan elektrik dan speedometer dengan instrument panel yang lebih lengkap.

Namun ada yang lucu dari segi kelengkapan, karena untuk tipe G dan Vellfire, Toyota memberikan All Round View Monitor untuk memudahkan parkir, namun varian tertinggi yaitu 3.5 anda tidak akan mendapatkan hal tersebut.

Sebenarnya masih banyak yang bisa kita eksplorasi dari interior Toyota Alphard terbaru, namun mengingat ini adalah mobil mewah yang sangat kaya fitur, mungkin akan sangat panjang dan tidak habis-habis jika kita bahas lebih lanjut.

Performa

Toyota Alphard memiliki mesin yang sama dengan Toyota Camry 2.500 cc bertenaga 180 Ps, hanya saja Toyota Alphard dan Vellfire kini memiliki transmisi CVT untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar. Untuk varian 3.5 Q Executive Lounge, kita akan dibekali dengan mesin berkonfigurasi V6 bertenaga 276 Ps dan transmisi automatic 6 percepatan.

Tidak perlu bicara performa dan handling, karena ini adalah Luxury Van yang mengutamakan penumpang tengah, karena kalau supirnya ngebut bawa Alphard milik bos, hati-hati bakal dipecat ke-esokan harinya. Jika anda ingin membawa mobil ini sendiri, lebih baik cari sedan mewah, karena seganteng apapun wajah anda, jika mengemudi Toyota Alphard pasti akan dikira supir pribadi.

Kesimpulan

Toyota Alphard dan Vellfire terbaru memang berubah menjadi lebih baik dari segi interior, bahkan ini adalah lompatan kemewahan interior yang cukup signifikan jika kita bicara teknologi, desain dan kualitas pengerjaan yang jauh lebih baik dibandingkan dengan Alphard sebelumnya.

Hanya saja kami tidak suka bentuk eksterior dari Toyota Alphard terbaru ini yang sepertinya kehilangan makna dari apa itu sebuah kemewahan, untungnya untuk anda yang tidak suka dengan Alphard terbaru, anda bisa membeli Toyota Vellfire yang memiliki wajah lebih acceptable untuk semua kalangan, interiornya juga lebih mewah menurut selera saya karena menggunakan warna hitam.

So, jika kamu mau mengganti Alphard lama kamu dengan Alphard baru, lebih baik ambil varian Toyota Vellfire jika selera anda sama seperti saya. Mau tahu fitur dan fasilitas apa lagi yang masih dimiliki Alphard maupun Vellfire tapi belum dibahas? Tanyakan saja di kolom komentar.

AutonetMagz.com – PT Nissan Motor Indonesia (NMI) telah menyumbangkan komputer ke 26 sekolah di tiga kabupaten di Jawa Barat sepanjang bulan Januari hingga Maret 2015. Kegiatan yang bekerja sama dengan Nissan Peduli Alam Indonesia (NAPALA) dan komunitas pecinta motor cross ini merupakan salah satu kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) NMI, yang menjadi bagian dari program sosial ‘Datsun Rising Hope’.

Steve Ardianto, President Director NMI menjelaskan, “NMI merupakan perusahaan yang tidak hanya berorientasi pada bisnis, namun juga peduli pada isu-isu sosial. Untuk itu, kami berusaha selalu berkontribusi pada masyarakat; salah satunya melalui program sosial di dunia pendidikan, yang merupakan salah satu pilar kegiatan CSR NMI, di samping kegiatan-kegiatan yang sifatnya humanitarian”.

Kegiatan sosial dalam bentuk kontribusi pada dunia pendidikan, dinaungi dalam program Datsun Rising Hope yang telah diperkenalkan pada akhir Januari lalu. Indriani Hadiwidjaja, Head of Datsun Indonesia, menegaskan, “Datsun Rising Hope tidak hanya mengajak masyarakat untuk memberikan donasi buku dan mainan, namun secara lebih luas, kami juga memberikan bantuan komputer ke sekolah-sekolah yang membutuhkan. Ini sejalan dengan Dream-Access-Trust, di mana Datsun memberikan akses bagi para siswa untuk meraih mimpi dan cita-citanya”.

Program donasi komputer ini menjangkau 26 Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Tsanawiyah yang tersebar di Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Bogor dan Kabupaten Karawang, di propinsi Jawa Barat. Program ini juga berhasil menjangkau beberapa sekolah yang lokasinya cukup sulit dijangkau di sekitar waduk Jatiluhur, di mana untuk menuju ke sana tidak ada akses jalan yang layak dan harus ditempuh dengan menggunakan perahu.

Selain komputer, NMI juga memberikan bantuan ratusan bibit pohon buah yang mengajarkan para siswa untuk lebih cinta terhadap alam dan lingkungan hidup. “Kami berharap bantuan ini dapat memberikan manfaat kepada para siswa didik yang berada di sekolah-sekolah tersebut dan mendukung mereka meraih cita-citanya, karena kami yakin bahwa pendidikan adalah kunci utama dalam meraih masa depan yang lebih baik”, ujar Rachmat Susetyo, Deputy Director NMI di sela-sela kegiatan pemberian donasi.

AutonetMagz.com – Menjelang Shanghai Auto Show, Honda mengatakan kalau mereka punya mobil konsep yang digadang-gadang akan jadi sebuah SUV baru yang khusus dijual untuk pasar China saja. Selain targetnya yang memang khusus area China, desainer dan pembuatnya saja berasal dari perusahaan partner Honda di China, yaitu Guangqi Honda Automobile dan Dongfeng Honda Automobile.

Hanya satu foto ini saja yang disebar Honda untuk membuat publik datang ke booth mereka di Shanghai Auto Show dan melihat seperti apa SUV tersebut. Disinyalir, SUV ini adalah sebuah SUV sporty dengan gaya-gaya desain bak sebuah coupe, mirip-mirip KIA Soul mungkin.

Memang, beberapa tahun ini pasar SUV tengah ramai peminat, terutama di China sendiri. Sebagai info, sebenarnya China sudah punya SUV kompak atau CUV dari Honda, yaitu Honda XR-V yang merupakan nama khusus pasar China dari Honda HR-V atau Honda Vezel yang punya tampilan lebih sporty daripada versi global.

Selain SUV konsep ini, Honda China akan meluncurkan All New Honda City dan CR-V Facelift untuk pertama kalinya di pameran tersebut. Selain itu, akan ada penampilan Odyssey khusus kaum difabel, mobil F1 McLaren-Honda MP4-30 dan motor Honda GL1800C dan NC750S.

AutonetMagz - Supercar hybrid besutan BMW rupanya menarik minat pecinta BMW dan mobil kencang dari seluruh dunia, meskipun ia dibanderol dengan harga yang cukup mahal mulai dari 136.500 US$ di Amerika dan 130.000 Euro di Eropa, rupanya hal tersebut tidak mengurangi minat mereka untuk memboyong mobil ini kerumah mereka.

Nah, karena tingginya tingkat permintaan dari konsumen yang selama ini mengeluhkan inden BMW i8 terlampau lama hingga harus menunggu 4 bulan, BMW memutuskan untuk memperbesar kapasitas produksi mobil ini hingga 2 kali lipat menjadi 20 mobil per hari dari sebelumnya 10 mobil per hari untuk mobil yang pernah mampir di IIMS 2014 ini.

Selama tahun 2014 kemarin, BMW sukses menjual 17.800 unit BMW i3 electric vehicle dan BMW i8 di seluruh dunia, angka tersebut terdiri dari 16.052 BMW i3 dan 1.748 BMW i8 yang lebih baik dari jumlah perkiraan awal. Dengan respon yang bagus ini, tentu saja membuat BMW melihat prospek kendaraan hemat energi ini memiliki masa depan yang cerah.

BMW i8 sendiri merupakan supercar hybrid yang memiliki mesin 1.500 cc 3 silinder yang diambil dari mesin BMW 2 series Active Tourer dan MINI Cooper terbaru yang mampu mengeluarkan tenaga maksimal hingga 136 hp, namun di BMW i8 lebih besar dengan tenaga 231 PS dan torsi 320 Nm. Sedangkan motor listrik yang dibekali di mobil ini bertenaga 131 PS dan memiliki torsi 250 Nm.

Gabungan kedua mesin tersebut menghasilkan tenaga sebesar 362 PS dan torsi raksasa sebesar 570 Nm, tidak heran kan jika mobil ini dapat berakselerasi dari 0 ke 100 kilometer per jam hanya dalam waktu 4,4 detik saja? Ingat, mesinnya hanya 1.500 cc 3 silinder turbo hybrid lho, bukan mesin berkapasitas besar seperti supercar pada umumnya, jadi angka akselerasi segitu amat sangat bagus.

Dengan bertambahnya kapasitas produksi ini, apakah pesanan BMW i8 di Indonesia via Importir Umum juga akan semakin bertambah?  Kita lihat saja!